Look at this

Tampilkan postingan dengan label Materi SMK perawat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Materi SMK perawat. Tampilkan semua postingan

Rabu, 14 Oktober 2020

Jobsheet Asisten Keperawatan: Mengganti Sprei Pasien di atas Tempat Tidur (Bed Making)

 

ALAT DAN BAHAN KETERAMPILAN KEPERAWATAN

“ BED MAKING “

No

Alat / Bahan

Jumlah

1

Selimut

2 buah

2

Sprei besar

1 buah

3

Sprei kecil

1 buah

4

Sarung guling selimut

1 buah

5

Perlak

1 buah

6

Sarung bantal

1 buah

7

Ember

1 buah

Tujuan :

1. Membersihkan tempat tidur pasien

2. Menghilangkan bau lepek dan memberikan rasa nyaman pada pasien

Indikasi Pasien :

1. Pada pasien yang bed rest

2. Pada pasien yang sudah berada lama di Rumah Sakit

FORMAT PENILAIAN KETERAMPILAN KEPERAWATAN

“ BED MAKING “

NO

ASPEK YANG DI NILAI

NILAI

A.

1.

Tahap Pra Interaksi

Mengecek catatan medik

2.

Menyiapkan Peralatan dan tempat

3.

Mencuci tangan

B.

1.

Tahap Orientasi

Memberikan salam dan memperkenalkan diri

2.

Menjelaskan tujuan pada pasien dan keluarga

3.

Menjelaskan prosedur pada pasien dan keluarga

4.

Memberi kesempatan untuk bertanya

C.

1.

Tahap Kerja

Membawa peralatan ke dekat pasien

2.

Menutup sampiran

3.

Menganjurkan pasien untuk berbaring terlentang ( jika mampu )

4.

Memindahkan perlengkapan klien yang ada di tempat tidur

5.

Melepaskan selimut dan laken penutup,melipatnya dan meletakkan di ember tempat kain kotor.

6.

Membantu pasien tidur miring menjauhi perawat,dengan tetap memperhatikan posisi umum pasien

7

Melepas laken, perlak, stek laken dengan menggulungnya kearah punggung pasien. Bagian kotor berada didalam gulungan

8

Memasang laken, perlak dan stek laken pada bagian separuh kasur, kemudian dibuat sudut

9

Melebarkan linen bersih ke tengah tempat tidur dan meletakkan dibelakang punggung pasien

10

Pasien dibantu untuk membalik posisi ke hadapan perawat dengan melewati gulungan linen bersih tersebut

11

Semua linen kotor diambil, kemudian diletakkan di tempat kain kotor

12

Gulungan linen bersih dibentangkan, rapihkan dengan memasukkan sisa linen pada sisi tempat tidur

13

Pasien dikembalikan pada posisi supnasi

14

Memasangkan selimut yang bersih

15

Melepas bantal dengan hati-hati sambil menyangga kepala

16

Melepas sarung bantal yang kotor dan menggantinya dengan yang bersih

17

Merapikan pasien

18

Membereskan alat-alat

D

1

Tahap Terminasi

Mengevaluasi reaksi pasien

2

Kontrak untuk kegiatan selanjutnya

3

Mendokumentasikan hasil pemeriksaan

4

Mencuci tangan

5

Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

CATATAN KEPERAWATAN

Rabu, 07 Oktober 2020

Standar Operasional Prosedur (SOP) Jobsheet Mengukur Tekanan Darah pada manusia

 

MENGUKUR TEKANAN DARAH

SPO

Tanggal,

Pengertian

Mengukur tekanan darah melalui permukaan arteri

Tujuan

Mengetahui tekanan darah

Prosedur

Persiapan alat :

1. Tensi meter

2. Stetoscope

3. Buku catatan

Persiapan pasien :

1. Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan

2. Posisi diatur sesuai kebutuhan

Pelaksanaan :

1. Melakukan cuci tangan

2. Lengan baju dibukak atau digulung

3. Manset tensi meter dipasang pada lengan atas dengan pipa karetnya berada disisi luar lengan

4. Manset dipasang tidak terlalu kuat atau longgar (longgar satu jari) kurang lebih tiga jari dari fossa cubitus

5. Pompa tensi meter dipasang

6. Denyut arteri bracialis diraba, stethoscope ditempatkan pada daerah tersebut

7. Raba arteri radialis

8. Sekrup balon karet ditutup, pengunci air raksa dibuka, selanjutnya balon dipompa sampai denyut arteri radialis tidak terdengar lagi dan iar raksa dalam pipa dinaikan sampai 30-40 mmhg

9. Scrup balon dibukak berlahan-lahan,

Sehingga air raksa turun berlahan-lahan. Sambil meperhatikan turunya air raksa, degar deyut pertama.

10. Sekala pertemuan air raksa pada waktu terdegar deyut pertama disebut tekanan systole.

11. Degarkan terus sampai deyutan yang terahir, sekalah permukaan air raksa pada waktu deyutan terakhir disebut tekanan diastole.

12. Pencatatan hasil dilakukan dengan cara sebagai berikut:Systole diatas diastole dibawah (missal 120/80 mmHg)

13. Melakukan cuci tangan

Perhatian :

1. Memasang manset harus tepat diatas permukaan dinding arteri beachialis, tiga jari dari cubitis.

2. Menempelkan setetes tocape jangan terlalu keras dan pengunaanya harus benar-bernar tepat.

3. Sebelum menutup tensi meter masukan duluh air raksa kedalam reserpoarnya, manset dan balon disusun pada tempatnya untuk mencegah pemecahan air raksa.

4. Pada anak-anak digunakan mangset husus.

5. Menghindari terjadinya alergi obat.

6. Melakukan tindakan darurat pada pasien keracunan obat

Standar Operasional Prosedur (SOP) Mencuci Rambut Pasien di atas Tempat Tidur

 

NO

ASPEK YANG DI NILAI

NILAI

A.

1.

Tahap Pra Interaksi

Memvalidasi kebutuhan pasien

2.

Mencuci tangan

3.

Menempatkan alat di dekat pasien

B.

1.

Tahap Orientasi

Memberikan salam terapetik

2.

Menjelaskan tujuan pada pasien dan klg

3.

Menjelaskan prosedur pada pasien dan klg

4.

Menyakan kesiapan pasien

C.

1.

Tahap Kerja

Memasang sampiran / privacy

2.

Memakai sarung tangan & celemek/gaun

3.

Mengganti selimut pasien dg selimut mandi

4.

Mengatur posisi tidur pasien dengan kepala dipinggir tempat tidur

5.

Memasang handuk di bawah kepala pasien

6.

Memasang ember di lantai, dialasi kain pel/lap

7

Memasang talang di bawah kepala pasien dengan ujung berada didalam ember

8

Menutup dada dengan handuk sampai ke leher

9

Menyisir rambut pasien

10

Menutup lubang telinga pasien dengan kapas

11

Menutup lubang hidung dengan kassa

12

Menyiram rambut pasien dengan air hangat

13

Mencuci rambut pasien dg shampo

14

Menggosok (memijit-mijit) kulit kepala pasien

15

Membilasi rembut dengan air hangat

16

Melepas talang dari bawah kepala pasien

17

Mengeringkan rambut dengan handuk

18

Meletakkan kepala pasien pada bantal yang telah dialasi handuk kering

19

Meletakkan kepala pasien pada bantal yang telah dialasi handuk kering

20

Merapikan pasien

21

Mengganti selimut mandi dengan selimut pasien

22

Mengambil handuk dari bawah kepada pasien

D

1

Tahap Terminasi

Mengevaluasi hasil tindakan

2

Berpamitan dengan pasien & keluarga

3

Membereskan & mengembalikan alat ke tempat semula

4

Mencuci tangan

5

Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan


CATATAN KEPERAWATAN

Standar Operasional Prosedur (SOP) Mobilisasi Pasien

 

FORMAT PENILAIAN KETERAMPILAN KEPERAWATAN

“ PRAKTIKUM MOBILITAS PASIEN“

NO

ASPEK YANG DI NILAI

Nilai

A.

1.

Tahap Pra Interaksi

Memvalidasi kebutuhan pasien

2.

Mencuci tangan

3.

Menempatkan alat di dekat pasien

B.

1.

Tahap Orientasi

Memberikan salam terapetik

2.

Menjelaskan tujuan pada pasien & klg

3.

Menjelaskan prosedur pada pasien & klg

4.

Menyakan kesiapan pasien

C.

Tahap Kerja

Menindahkan Pasien dari tempat tidur ke tempat tidur

1.

Cuci tangan

2.

Lengan pengangkat ditempatkan di kepala dan bahu, panggul ,paha dan pergelangan kaki pasien dengan jari – jemari menggenggam sisi tubuh pasien

3.

Pada hitungan 3 pasien diangkat dan digendong di dada perawat

4.

Perawat dengan perlahan memindahkan pasien ke tempat tidur yang di tuju

Memindahkan Psien dari Tempat Tidur Ke kursi

1.

Cuci Tangan dan Lakukan persiapan

2.

Bantu pasien untuk duduk ke tepi temapt tidur.

3.

Siapkan kursi menghadap pasien

4.

Angkat pasien sambil berdiri dan aarahkan menuju kursi

5.

Posisikan pasien pada posisi yang dipilih

Posisi SIM

1.

Cuci Tangan dan Lakukan persiapan

2.

Tempatkan pasien pada posisi terlentang

3.

Posisikan pasien pada posisi miring sebagian pada abdomen

4.

Tempatkan banta di bawah kepala dan dibawah tungkai atas yang difleksikan

Posisi Trendelenburg

1.

Cuci Tangan dan Lakukan persiapan

2.

Letakkan bantal di kaki

3.

Posisikan kaki tinggi dari kepala

Posisi Dorsal Recumbent

1.

Posisikan pasien pada keadaan terlentang

2.

Pakaian bawah dibuka

3.

Tekuk lutut dan regangkan kaki pasien

Posisi Litotomi

1.

Cuci Tangan dan Lakukan persiapan

2.

Posisikan pasien dalam keadaan berbaring atau terlentang

3.

Angkat kedua paha dan tarik ke atas abdomen

4.

Letakkan bagian lutut / kaki pada penyangga kaki di tempat tidur khusus untuk posisi littomi

Posisi Fowler

1.

Cuci Tangan dan Lakukan persiapan

2.

Dudukkan pasien

3.

Berikan sandaran atau bantal pada tempat tidur pasien atau aturr tempat tidur.

4.

Posisikan fowler (90˚).

Posisi Semi Fowler

1.

Cuci Tangan dan Lakukan persiapan

2.

Berikan sandaran atau bantal pada tempat tidur pasien atau aturr tempat tidur

3.

Posisikan semi fowler (45˚).

Standar Operasional Prosedur Bed Making tanpa pasien (Memasang Sprei Tempat tidur )

 

ALAT DAN BAHAN KETERAMPILAN KEPERAWATAN

“ BED MAKING “

No

Alat / Bahan

Jumlah

1

Selimut tipis

1 buah

2

Sprei besar

1 buah

3

Sprei kecil

1 buah

4

Sarung bantal

2 buah

5

Perlak

1 buah

6

Ember

1 buah

Tujuan :

1. Membersihkan tempat tidur pasien

2. Menghilangkan bau lepek dan memberikan rasa nyaman pada pasien

Indikasi Pasien :

1. Pada pasien yang baru datang

2. Pada pasien yang sudah berada lama di Rumah Sakit

FORMAT PENILAIAN KETERAMPILAN KEPERAWATAN

“ BED MAKING “

NO

ASPEK YANG DI NILAI

Nilai

A.

1.

Tahap Pra Interaksi

Mengecek catatan medik

2.

Menyiapkan Peralatan dan tempat

3.

Mencuci tangan

B.

1.

Tahap Kerja

Membawa peralatan ke dekat tempat tidur

2.

Memindahkan bantal dari tempat tidur

3.

Melepaskan sarung bantal dari bantal dan menaruhnya ke tempat kotor

4.

Melepaskan selimut yang paling atas dan melipatnya

5.

Melepaskan selimut yang kedua dan melipatnya

6

Melepas selimut tipis dan sprei lalu menaruhnya ke tempat kotor

7

Memasang sprei

8

Memasang sprei kecil

9

Memasang perlak

10

Memasang selimut tipis bersih

11

Memasang selimut kedua

12

Memasangkan selimut pertama

13

Memasang sarung bantal yang bersih

14

Merapikan tempat tidur

15

Membereskan alat-alat

D

Tahap Terminasi

Kontrak untuk kegiatan selanjutnya

1

Kontrak untuk kegiatan selanjutnya

2

Mendokumentasikan hasil pemeriksaan

3

Mencuci tangan

4

Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Total Nilai:

Minggu, 04 Oktober 2020

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMBERIAN NUTRISI MELALUI NGT

 

JURUSAN ASISTEN KEPERAWATAN

JOBSHEET PEMBERIAN NUTRISI MELALUI NGT

Pengertian

Memasukkan formula cairan makanan atau obat dalam perut dengan cara memasukkan slang makanan lewat hidung atau mulut ke dalam perut.

Tujuan

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan obat pasien menurut petunjuk dokter sesuai dengan penyakit yang diderita pasien

Indikasi

1. Pada pasien yang tidak dapat makan, menelan, atau pasien yang tidak sadar.

2. Pada pasien yang terus menrus tidak mau makan sehingga membahayakan jiwanya, misalnya pasien psikiatri (kelainan jiwa)

3. Pada pasien yang mengalami muntah terus menerus

4. Pada Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), premature, dan analisis isi lambung

Persiapan alat

1. Piring

2. Sendok

3. Garpu

4. Gelas dengan penutupnya

5. Serbet

6. Mangkok cuci tangan

7. Pengalas

8. Tempat cuci tangan

9. Pipet (jika perlu)

10. Pisau (jika perlu)

11. Obat (jika ada)

12. Makanan dengan porsi dan menu sesuai program

13. Meja untuk pasien

Persiapan pasien

1. Beri tahu pasien atau orang tua (pada pasien bayi/anak-anak) tindakan yang akan dilakukan

2. Atur posisi pasien dengan posisi kepala lebih tinggi dari badan atau posisi semi fowler dengan bantuan bantal di belakang dan di bahu, pasien yang gelisah/tidak tenang sebaiknya diikat kaki dan tangannya.

3. Bentangkan serbet atau pengalas di bawah dagu pasien.

Prosedur

1. Cuci tangan

2. Memakai handscoon

3. Mengontrol posisi selang dengan cara aspirasi (bila keluar cairan lambung posisi selang dalam keadaan baik.

4. Masukkan makanan cair pelan-pelan sampai habis (hindari masuknya udara dengan cara melipat selang setiap menyedot cairan)

5. Bilas dengan air putih, tutup selang/pasang klem

6. Alat-alat dibereskan pasien dirapikan

7. Melepaskan handscoon

8. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

9. Catat tindakan dan hasil atau respons terhadap tindakan.

MATERI SMK KEPERAWATAN: SOP PEMBERIAN NUTRISI PER ORAL

 

JURUSAN ASISTEN KEPERAWATAN

JOBSHEET PEMBERIAN NUTRISI PER ORAL

Pengertian

Tujuan

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien menurut petunjuk dokter sesuai dengan penyakit yang diderita pasien

Indikasi

1. Pada pasien yang bisa makan sendiri

2. Pada pasien yang tidak bisa makan sendiri

Persiapan alat

1. Piring

2. Sendok

3. Garpu

4. Gelas dengan penutupnya

5. Serbet

6. Mangkok cuci tangan

7. Pengalas

8. Tempat cuci tangan

9. Pipet (jika perlu)

10. Pisau (jika perlu)

11. Obat (jika ada)

12. Makanan dengan porsi dan menu sesuai program

13. Meja untuk pasien

Persiapan pasien

Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan

Prosedur

1. Alat-alat didekatkan di tempat tidur pasien

2. Cuci tangan

3. Atur posisi pasien (pasien mencoba) dengan posisi semi fowler setengah duduk sesuai kondisi pasien.

4. Pasang pengalas/serbet di bawah dagu

5. Tawarkan pasien melakukan ritual makan (missal ; berdoa sebelum makan)

6. Tanyakan lauk-pauk apa yang boleh dicampur dengan nasi.

7. Bantu aktivitas dengan cara menyuap makan sedikit demi sedikit dan berikan minuman setelah makan.

8. Bila selesai makan, bersihkan mulut pasien

9. Jika ada obat lanjutkan pemberian obat.

10. Setelah makan, minum, dan pemberian obat anjurkan pasien untuk duduk sejenak sebelum kembali berbaring

11. Rapikan alat dan kembalikan ke tempatnya

12. Catat tindakan dan hasil atau respons terhadap tindakan (catat apa jumlah/porsi makanan yang dihabiskan).

13. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

Perhatian :

1. Ciptakan lingkungan yang nyaman di sekitar pasien.

2. Sebelum dihidangkan, makanan diperiksa dahulu, apakah sudah sesuai dengan daftar makanan/diet pasien

3. Usahakan makanan dihidangkan dalam keadaan hangat kecuali kontra indikasi

4. Sajikan makanan secukupnya, tidak terlalu banyak tetapi juga tidak terlalu sedikit

5. Peralatan makanan dan minuman harus bersih

6. Untuk pasien anak-anak usahakan menggunakan peralatan yang menarik perhatiannya

7. Untuk pasien yang dapat makan sendiri, perhatikan apakah makanan dimakan habis atau tidak

8. Perhatikan selera dan keluhan pasien pada waktu makan serta reaksinya setelah makan.

Sabtu, 03 Oktober 2020

Materi SMK Keperawatan: SOP Memfasilitasi Eliminasi Urine dan Feses pasien di tempat tidur

ALAT DAN BAHAN KETERAMPILAN KEPERAWATAN

“ ELIMINASI URIN DAN FESES “

NO

ALAT / BAHAN

JUMLAH

1

Pot urinial / pispot

1 buah

2

Perlak

1 buah

3

Kertas tissue / kapas

Seperlunya

4

Air

Seperlunya

5

Bengkok

1 buah

6

Selimut mandi

1 buah

7

Sarung tangan

1 buah

8

Sampiran

1 buah

9

Sabun

1 buah

10

Handscoon

1 pasang

Tujuan :

1. Membantu pasien yang tidak dapat buang air kecil sendiri dengan menggunakan alat penampung urin ( urinal )

2. Membantu pasien yang tidak bisa buang air besar sendiri dengan menggunakan alat penampung feses.

FORMAT PENILAIAN KETERAMPILAN KEPERAWATAN

“ ELIMINASI URIN DAN FESES “

NO

ASPEK YANG DI NILAI

NILAI

DILAKUKAN

TIDAK DILAKUKAN

(0)

BENAR

(2)

TIDAK BENAR

(1)

A.

1.

Tahap Pra Interaksi

Memvalidasi kebutuhan pasien

2.

Mencuci tangan

3.

Menyiapkan alat

B.

1.

Tahap Orientasi

Memeberikan salam terapetik

2.

Menjelaskan tujuan pada pasien & keluarga

3.

Menjelaskan prosedur pada pasien & keluarga

4

Mendekatkan alat

5

Menyakan kesiapan pasien

C.

1.

Tahap Kerja

Memasang sampiran / menutup pintu

2.

Memakai sarung tangan

3.

Mengganti selimut pasien dg selimut mandi

4.

Melepaskan pakaian bawah pasien

5.

Meminta pasien untuk menekuk lutut/mengangkat bokong

6.

Memasang perlak pada bagian bawah bokong pasien

7

Memasang pot urinal / pispot

8

Mintah pasien untuk berkemih atau buang air besar

9

Bila selesai minta pasien meregangkan kaki lalu bersihkan genitalia dengan air/kapas. Bila pasien buang air besar bersihkan

juga dengan sabun

10

Keringkan dengan tissue

11

Buang kapas dan tissue ke dalam bengkok

12

Angkat pot urinal / pispot

13

Membereskan perlak

14

Lepas sarung tangan

15

Membantu pasien memakai pakaian bawah kembali

16

Mengganti selimut mandi dengan selimut pasien

17

Rapikan pasien

1

Tahap Terminasi

Berihkan seluruh alat

2

Membuka sampiran

3

Berpamitan dengan pasien dan keluarga

4

Mencuci tangan

5

Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

TOTAL NILAI

Materi SMK Keperawatan: SOP Pemeriksaan kadar Kolestrol dalam darah dengan alat auto check

SMK N 1 EMPAT LAWANG

PEMERIKSAAN KOLESTROL

SPO

Tanggal terbit :

PENGERTIAN

Suatu tindakan untuk menilai asam lemak dalam darah

TUJUAN

Untuk mengetahui kadar asam lemak dalam darah

PROSEDUR

Persiapan Alat :

1. Alat auto check

2. Lanset gula darahNal auto check

3. Kapas

4. Alkohol

5. Handsoon

6. Alat tulis & buku

Persiapan pasien :

1. Pasien dan keluarga diberi tahu tentang maksud dan tujuan tindakan yang akan dilakukan.

2. Menyiapkan lingkungan.

Pelaksanaan :

1. Melakukan cuci tangan.

2. Menggunakan sarung tangan.

3. Atur posisi pasien

4. Masukan tes strip kedalam port alat meter sampai menyala.

5. Melakukan penusukan di ujung jari menggunakan nal.

6. Sentuhkan/masukan sampel darah ke ujung tes strip sampai layar menampilkan hitungan pada interval waktu tertentu.

7. Catat hasil yang tertera dilayar di buku catatan

8. Rapikan alat.

9. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

Materi SMK Keperawatan: SOP Pemeriksaan kadar Glukosa darah dengan alat auto check

SMK N 1 EMPAT LAWANG

PEMERIKSAAN GULA DARAH

SPO

Tanggal terbit, Januari 2020

PENGERTIAN

Suatu tindakan untuk menilai kadar glukosa dalam darah

TUJUAN

Untuk mengetahui kadar glukosa dalam darah

PROSEDUR

Persiapan Alat :

1. Alat auto check

2. Lanset gula darah

3. Nal auto check

4. Kapas

5. Alkohol

6. Handsoon

7. Alat tulis & buku

Persiapan pasien :

1. Pasien dan keluarga diberi tahu tentang maksud dan tujuan tindakan yang akan dilakukan.

2. Menyiapkan lingkungan.

Pelaksanaan :

1. Melakukan cuci tangan.

2. Menggunakan sarung tangan.

3. Atur posisi pasien

4. Masukan tes strip kedalam port alat meter sampai menyala.

5. Melakukan penusukan di ujung jari menggunakan nal.

6. Sentuhkan/masukan sampel darah ke ujung tes strip sampai layar menampilkan hitungan pada interval waktu tertentu.

7. Catat hasil yang tertera dilayar di buku catatan

8. Rapikan alat.

9. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

Selasa, 29 September 2020

Materi SOP Memandikan Pasien di atas Tempat Tidur Untuk SMK Asisten Perawat

KELAS XII ASISTEN PERAWAT

GURU MAPEL: Ns. Yesica Tria E, S.Kep

“KETERAMPILAN ASISTEN PERAWAT PERSONAL HYEGINE”

MEMANDIKAN PASIEN DI TEMPAT TIDUR

NO

ALAT / BAHAN

JUMLAH

1

Baskom berisi air dingin dan air hangat

2 buah

2

Pakaian pengganti

1 buah

3

Selimut mandi

1 buah

4

Handuk

2 buah

5

Waslap

2 buah

6

Tempat pakaian kotor

1 buah

7

Sabun

1 buah

8

Minyak kayu putih/Bedak/lotion

1 buah

9

Sampiran

Tujuan :

1. Menjaga kebersihan tubuh, menghilangkan bau badan.

2. Mengurangi infeksi akibat kulit kotor.

3. Memperlancar sistem peredaran darah, syaraf dan merelaksasikan otot.

4. Menambah kenyamanan pasien.

Indikasi pasien :

Pada pasien baru, terutama bila kotor sekali dan keadaan umumnya memungkinkan.

KETERAMPILAN KEPERAWATAN PERSONAL HYEGINE

“ MEMANDIKAN PASIEN DI TEMPAT TIDUR “

NO

ASPEK YANG DI NILAI

A.

1

Tahap Pra Interaksi

Memvalidasi kebutuhan pasien

2

Mencuci tangan

3

Menempatkan alat di dekat pasien

B.

Tahap Orientasi

Memberikan salam terapeutik

1

Menjelaskan tujuan pada pasien & klg

2

Menjelaskan prosedur pada pasien & klg

3

Menanyakan kesiapan pasien

C.

1

Tahap Kerja

Menutup pintu, gorden, gunakan sampiran

2

Mencuci tangan

3

Memakai hand scoon

4

Memakai masker

5

Memakai gaun

6

Memindahkan bantal dari tempat tidur

7

Mengganti selimut tidur dengan selimut mandi

8

Atur posisi pasien

9

Membentangkan handuk di bawah kepala pasien

10

Memakai wash lap

11

Membersihkan muka, telinga, leher menggunakan sabun

12

Membilasi dengan air bersih

13

Keringkan dengan handuk

14

Turunkan selimut mandi, Buka pakain atas lalu bentangkan handuk diatas dada pasien

15

Letakkan tangan pasien di atas dada pasien, bersihkan , keringkan dengan handuk (lakukan pada kedua tangan, mulai dari tangan yang terjauh dari perawat)

16

Letakkan handuk di sisi pasien, bersihkan daa dan perut pasien, lalu keringkan dengan handuk

17

Miringkan pasien ke kiri, bentangkan handuk, bentangkan handuk di bawah punggung pasien, bersihkan punggung sampai glutea, keringkan dengan handuk, miringkan pasien ke kanan dan lakukan hal yang sama. Kembalikan posisi pasien terletang dan pasang pakaian atas.

18

Letakkan handuk di bawah lutut, buka pakaun bawah lalu bersihkan kaki. Kaki yang paling jauh didahulukan dan keringkan dengan handuk..

19

Ambil handuk dan letakkan di bawah glutea. Pakaian bawah perut dibuka, lalu bersihkan daerah lipatan paha dan genitalia.

20

Setelah selesai, pasang kembali pakaian dengan rapi

21

Mengganti selimut mandi dengan selimut pasien

22

Meletakkan bantal dibawah kepala pasien

D.

1

Tahap Terminasi

Mengevaluasi hasil tindakan

2

Berpamitan dengan pasien & keluarga

3

Membereskan & mengembalikan alat ke tempat semula

4

Mencuci tangan

5

Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

CATATAN KEPERAWATAN:

Rabu, 03 Juni 2020

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)/JOBSHEET MONITORING TEMPERATUR

 

SMK N 1 EMPAT LAWANG

MONITORING TEMPERATUR

SPO

Tanggal terbit, Januari 2020

PENGERTIAN

Indikator untuk menilai keseimbangan antara pembentukan dan pengeluaran panas.

TUJUAN

Pengukuran suhu tubuh dilakukan untuk mengetahui rentang suhu tubuh.

PROSEDUR

Persiapan Alat :

1. Termometer

2. Bengkok

3. Tisue

4. handscoon

5. Alat tulis

Persiapan pasien :

1. Pasien dan keluarga diberi tahu tentang maksud dan tujuan tindakan yang akan dilakukan.

2. Menyiapkan lingkungan.

Pelaksanaan :

1. Melakukan cuci tangan.

2. Menggunakan sarung tangan.

3. Atur posisi pasien

4. Tentukan aksila dan bersihkan daerah aksila dengan menggunakan tisu

5. Turunkan termometer dibawah suhu 34◦-35◦C

6. Letakkan termometer pada daerah aksila dan lengan pasien fleksi diatas dada.

7. Setelah 3-10 menit termometer diangkat dan dibaca hasilnya.

8. Catat hasil

9. Bersihkan termometer dengan kertas tisu

10. Cuci dengan air sabun, desinfektan, bilas dengan air bersih, dan keringkan.

11. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

12. Lakukan dokumentasi

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) JOBSHEET MENGHITUNG DEYUT NADI

 

SMK N 1 TEBING TINGGI

MENGHITUNG DEYUT NADI

SPO

Tanggal terbit, Januari 2020

PENGERTIAN

Menghitung deyut nadi dengan merabah:

1. Arteri radialis pada pergelagan tangan

2. Arteri brachialis pada siku bagian dalam

3. Arteri carotis pada leher

4. Arteritemporalis pada pelipis

5. Arteri femoralis pada lipatan paha(selangkagan)

6. Arteri dorsalis pedis pada kaki

7. Arteri frontal pada ubun-ubun (bayi)

TUJUAN

Mengetahuin jumlah denyut nadi dalam 1 menit

PROSEDUR

Persiapan Alat :

1. Arloji tangan dengan penujuk detik atau dengan polsteller

2. Buku catatan suhu dan nadi

Persiapan pasien :

1. Pasien diberi penjelasan supaya tenang.

2. Pada waktu pengukuran nadi, pasien dalam posisi berbaring atau duduk.

Pelaksanaan :

1. Melakukan cuci tangan.

2. Dengan pengukuran suhu.

3. Pada waktu mengitung deyut nadi, pasien harus bener-benar istrahat dalam posisi berbaring atau duduk.

4. Penghitungan dengan menempel jari telunjuk, tegah dan manis atas arteri selama setegah menit dan hasilnya dikalikan dua.

5. Khusus pada anak-anak, pasien dengan kelainan jantung dan dalam keadaan kritis penghitungan dilakukan selama satu menit.

6. Hasil penghitungan dicatat pada buku catatan suhu dan nadi.

7. Cuci tangan.

Perhatian :

Pengukuran sebaiknya tidak hanya menghitung frekuensi nadi dalam 1menit tetapi juga disertain dengan pengukuran kekuatan dan kelenturan nadi terutama pada pasien-pasien jantung dan kondisi kritis.

Rabu, 14 Agustus 2019

MATERI IPPD KELAS XII: LANJUTAN PEMERIKSAAN FISIK PADA SISTEM INTEGUMEN; Efloresensi sekunder

 LANJUTAN PEMERIKSAAN FISIK PADA SISTEM INTEGUMEN

Efloresensi sekunder
 
Lesi
Karakteristik
Kondisi klinik
Skuama Partikel epidermal dapat kering atau berminyak, tipis ataupun tebal dan dilapisi masa keratin. Warnanya bervariasi putih keabu-abuan, merah, kuning, atau coklat.  
Erosi Hilangnya lapisan kulit sebatas epidermis dan sembuh tampak meninggalkan jaringan perut.  
Ekskorasi Hilangnya jaringan sampai dengan stratum papilare.  
Ulkus Hilangnya kontinuitas jaringan pada dermis atau lebih dalam, sembuh dengan meninggalkan jaringan perut.   
Krusta Pengeringan cairan tubuh bercampur epitel debris bakteri.  
Sikatriks Pembentukan jaringan baru yang sifatnya lebih banyak mengandung jaringan ikat untuk mengganti jaringan yang rusak akibat penyakit atau trauma pada dermis yang lebih dalam. Bisa atrofi disebut sikatriks atrofi, bila membesar disebut sikatriks hipertrofi.   
Fisura Adalah retakan kulit yang linier sepanjang epidermis atau sampai dermis, dapat multiple.     
Tujuan
a. Menjelaskan ciri-ciri normal kulit, rambut dan kuku.
b. Mengidentifikasi aspek yang dikaji dalam pengkajian kulit, rambut, dan kuku.
c. Mengidentifikasi persiapan pengkajian.
d. Mendemonstrasikan persiapan pengkajian kulit, rambut, dan kuku.
e. Menganalisis hasil pengkajian.
Indikasi
Pada klien dari semua usia, baik yang sehat maupun yang mengalami gangguan pada system integument
Kontra indikasi
Jangan memijat area kemerahan . pijatan menambah kerusakan pada kapiler jaringan dibawah kulit dan menaikkan risiko terbentuknya luka tekan.
Alat-alat
1. Pencahayaan yang cukup
2. Penlight
3. Sarung tangan sekali pakai
4. Bengkok
5. Selimut

NO TINDAKAN DILAKUKAN (√) TIDAK DILAKUKAN (X)
1. Persiapan alat yang akan digunakan untuk pemeriksaan
2. Mencuci tangan
3. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
4. Beri kesempatan klien untuk bertanya
5. Menutup sampiran untuk menjaga privasi
6. Memakai sarung tangan
7. Anjurkan klien untuk membuka pakaiannya dan ditutupi dengan selimut
8. Kaji bagian kulit secara umum
9. Mengamati warna kulit dan pigmentasi klien
10. Lihat adanya lesi atau edema pada kulit klien
11. Inspeksi setiap area edema mengenai lokasi, warna dan bentuk. Secara normal kulit bebas dari edema.
12. Tanyakan pada klien adakah riwayat alergi pada kulit
13. Palpasi suhu kulit dengan keseluruhan menggunakan punggung tangan
14. Palpasi dengan ujung jari daerah permukaan kulit untuk merasakan kelembapannya.
15. Tekan ringan kulit dengan ujung jari untuk menentukan keadaan teksturnya
16. Palpasi ringan kulit untuk memeriksa kelembutan, ketegangan, dan kedalaman lesi permukaan. Untuk menilai struktur dari kulit.
17. Kaji turgor dengan mencubit kulit pada punggung tangan pada dewasa, bagian dada atau perut pada lanjut usia dan bagian kening pada bayi atau anak dibawah usia 2 tahun dan lepaskan. Normalnya kulit segera kembali ke posisi awal sebelum 3 detik.
18. Catat kelainan warna kulit
19. Kaji suhu pada klien yang berisiko gangguan sirkulasi, yaitu mereka dengan gips atau balutan yang ketat
20. Jangan memijat area kemerahan . pijatan menambah kerusakan pada kapiler jaringan dibawah kulit dan menaikkan risiko terbentuknya luka tekan.
21. Tandai area yang sakit dengan spidol untuk pengkajian selanjutnya. Catat adanya pucat atau burik, lecet, atau bintil-bintil, atau tak adanya lapisan superfisial kulit(tanda awal terbentuknya luka tekan).
22. Kaji bagian Rambut:
23. Inspeksi perubahan penyebaran rambut diseluruh tubuh, penyebaran rambut akan tampak lebih banyak pada pria dibandingkan wanita. Lihat kebersihannya
24. Palpasi rasakan apakah rambut berminyak, tarik sedikit rambut, catat jika ada kerontokan rambut.
25. Kaji bagian Kuku:
26. Inspeksi bentuk kuku dan warna dasar kuku, normalnya dasar kuku berwarna merah muda cerah karena mengandung banyak pembuluh darah .
27. Inspeksi sudut normal antara kuku dengan pangkal adalah 160 derajat.
28. Inspeksi sekitar kuku, apakah ada lesi / perlukaan
29. Palpasi ujung jari-jari memeriksa capila reffil time (CRT) yaitu pengisian baik kapiler, normalnya akan kembali dalam waktu < 2 detik.

Selasa, 23 Juli 2019

PENGANTAR PKL / PRAKERIN SISWA Kelas XI ASISTEN PERAWAT SMK N 1 Empat lawang : ETIKA DI TEMPAT PRAKTEK

ETIKA KERJA (WORK ETHIC)
Tujuan:
Siswa mendapatkan pengetahuan mengenai etika di tempat praktek / kerja, sehingga ketika melakukan kerja praktek dapat ber pola laku secara baik dan profesional.

Ikhtisar:
Etika kerja mengatur Anda bersikap, bertindak di dalam lingkungan dimana Anda praktek / bekerja. Hal ini menyangkut hubungan Anda dengan atasan, sesama rekan kerja ataupun dengan pasien dan pengunjung RS.

Pengertian:
Adat / kebiasaan yang membuat / mendorong seseorang untuk secara pribadi bertanggung jawab pada pekerjaan dan tanggung jawabnya. Sering dikaitkan dengan karakter seseorang.
Aspek etika terdiri dari:
- Interpersonal Skills
• Interpersonal skills termasuk kebiasaan, sikap, tingkah laku, penampilan.
• Perkembangan interpersonal skills dipengaruhi oleh keluarga, teman dan observasi kita pada dunia sekitar dan merupakan tanggung jawab masing-masing pribadi.
• Akan mempengaruhi kesempatan dan kesuksesan seseorang.
- Inisiatif
- Dapat diandalkan

Masuk dan Pulang Praktek
Masuk Praktek:
- Masuk kerja dengan waktu yang cukup. Datang pada waktu yang tepat, agar pekerjaan dapat dimulai dengan segera. Paling lambat Anda sudah harus tiba di tempat praktek 10 menit sebelum jam mulai kerja.
- Buat perencanaan kerja yang baik sehingga efektifitas pekerjaan tinggi.
- Memperhatikan penampilan diri sebelum keluar rumah.
- Dengan ceria & dengan rasa hormat mengucapkan "Selamat Pagi".
- Kebersihan dan kerapihan di tempat kerja.

Hari pertama
- Orientasi dari RS: sejarah, visi & misi, struktur organisasi, lay out & area tempat kerja, peraturan & kebijakan perusahaan, tugas & tanggung jawab, melengkapi formulir standard, tanda pengenal, dsb.
- Cari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan pekerjaan yang dilaksanakan, bukan data / informasi rahasia RS.
- Jaga sopan santun dan jangan malu bertanya.

Pulang
- Terlebih dahulu membuat perencanaan kerja untuk keesokan harinya.
- Merapikan semua yang ada di atas meja.
- Persiapan menjelang pulang harus tenang, perhatikan dan taati close down procedure.
- Mengucapkan salam sebelum pulang.

Hari Terakhir PKl/prakerin sebelum rolling ke ruangan lain
- Membuat check list pekerjaan/tanggung jawab.
- Menyelesaikan semua tanggung jawab.
- Melaporkan kepada Supervisor.
- Check list ulang seluruh pekerjaan/tanggung jawab.
- Berpamitan ke Supervisor, Manajer/Kepala ruangan
- Memberikan laporan sesuai format yang diberikan
- Bilamana diminta Anda dapat memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun bagi RS, hindari komentar yang mengarah ke pribadi seseorang.

YANG PERLU DIPERHATIKAN
1. Penampilan
- Seragam Praktek (putih-putih),
- Memakai jilbab (bagi yang berjilbab) atau menguncir rambut dengan rapi (bagi yang tidak berjilbab)
- Memakai sepatu putih dan kaos kaki putih
- Memakai name tag sebagai tanda pengenal
- disarankan memakai Asesoris berupa jam tangan
- Tata rias: tidak diperkenakan memakai make up yang berlebihan, gunakan warna natural
- Tidak memakai tanggai, kuku diharuskan pendek

2 ) Sikap selama bekerja
- Berprakteklah dengan sikap yang benar, jangan menimbulkan sikap antipati orang lain atas sikap Anda.
- Tempat kerja adalah tempat untuk bekerja. Tidak untuk main-main apalagi bercanda
- Tidak mengunyah permen karet.
- Jangan menyela pembicaraan orang lain.
- Menjaga agar tempat kerja selalu rapi & bersih.
- Menginformasikan apabila meninggalkan tempat kerja.

Peran Asisten Perawat
Pelaksana pelayanan keperawatan 
-Membantu dalam informasi pengkajian pasien dan perencanaan asuhan, mengevaluasi keadaan dan kebutuhan klien.
-Asisten keperawatan membantu mengimplementasikan asuhan keperawatan secara spesifik atas instruksi seorang Ners (berlisensi).

Pengelola pelayanan kesehatan
-Dimana asisten perawat secara fungsional mengelola pelayanan keperawatan dirumah sakit atau -puskesmas. Berupa perlengkapan, peralatan dan lingkungan tempat pelayanan kesehatan/keperawatan.

Membantu pengkajian pasien dan perencanaan asuhan.
-Memeriksa dan mencatat tanda-tanda vital.
-Mengukur tinggi badan dan berat badan
-Mengukur masukan dan keluaran
-Mengumpulkan spesimen
-Tes urine dan feses
-Mengobservasi respons pasien terhadap asuhan yang telah diberikan

Membantu masalah mobilitas
-Mengatur dan merubah posisi
-Melakukan latihan rentang gerak (range of motion)
-Memindahkan ke kursi roda atau brankar
-Membantu berjalan

Memenuhi kebutuhan nutrisi dan eliminasi, seperti:
-Memeriksa tempat hidangan
-Memberikan makan pasien
-Menyediakan air minum dan makanan kecil
-Membantu eliminasi dengan menggunakan bedpans dan urinal
-Mengosongkan kantong penampungan urine
-Membantu perawatan kolostomi

Membantu masalah higiene perorangan dan penampilan diri, seperti:
-Memandikan pasien
-Memberikan perawatan kuku dan rambut
-Membersihkan mulut
-Memberikan perawatan gigi
-Mencukur pasien pria
-Membantu berpakaian

Kenyamanan dan mengurangi kecemasan, seperti:
• Melindungi privasi pasien dan mempertahankan kerahasiaan
• Membantu pasien melakukan komunikasi
• Menyiapkan kompres hangat dan dingin
• Membantu meningkatkan keamanan pasien dan kebersihan lingkungan
• Menggunakan penghalang tempat tidur dan restrain dengan benar
• Mempertahankan kebersihan dan keterampilan ruangan
• Membereskan tempat tidur
• Membersihkan dan merawat peralatan

Membantu dalam pengelolaan dan efisiensi ruangan, seperti:
• Memindahkan pasien
• Membawa spesimen ke ruang laboratorium
• Membantu prosedur-prosedur khusus
• Melaksanakan tugas kurir sesuai keperluan.

PENUTUP
Etika kerja penting untuk dihayati dan diterapkan karena dapat menentukan sukses tidaknya seseorang dalam menempuh kariernya. Masing-masing pribadi memiliki tanggung jawab pada perkembangan pola lakunya. Karena menyangkut kebiasaan maka setiap pribadi harus mendisiplinkan diri dan menerapkan pola laku yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

Kamis, 18 Juli 2019

MATERI ANATOMI-FISIOLOGI SMK PERAWAT KELAS X : DASAR-DASAR ANATOMI FISIOLOGI TUBUH MANUSIA

Pengantar Anatomi-Fisiologi untuk anak SMK Keperawatan
 
Anatomi Ã  bahasa latin
Ana = bagian, memisahkan.
Tomi (tomie) = Iris atau potong.   
  
 Definisi Anatomi: 
 - Anatomi adalah Ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh baik secara keseluruhan maupun bagian-bagian serta hubungan alat tubuh yang satu dengan yang lain. 

- Anatomi adalah suatu ilmu yang mempelajari bagian dalam (internal) dan luar (external) dari struktur tubuh manusia dan hubungan fisiknya dengan bagian tubuh yang lainnya. Contoh: mempelajari organ jantung dan posisinya dalam  tubuh.

Fisiologi berasal dari kata Fisis (Physis) = Alam atau cara kerja. Logos (Logi) = Ilmu pengetahuan.

Definisi Fisiologi
Fisiologi adalah Ilmu yang mempelajari faal atau pekerjaan dari tiap-tiap jaringan tubuh atau bagian dari alat-alat tubuh dan sebagainya.


Klasifikasi Anatomi
Anatomi terbagi atas: (1) anatomi mikroskopik dan (2) anatomi makroskopik.
Anatomi mikroskopik adalah mempelajari suatu struktur yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.  Bentuk pemeriksaan mikroskopis adalah pemeriksaan sitology dan histologi. Sitology mempelajari suatu sel secara undividual sedangkan histologi memperlajari suatu jaringan.
Anatomi makroskopik mempelajari suatu struktur yang besar yang bisa dilihat dengan mata telanjang, antara lain: anatomi permukaan (ciri-ciri dari permukaannya), anatomi regional (fokus pada area tertentu), anatomi sistemik (mempelajari organ secara sistem: pencernaan dll.) Anatomi perkembangan (mempelajari perubahan dari suatu struktur)
 
Klasifikasi Fisiologi
Fisiologi manusia adalah ilmu yang mempelajari tentang faal (fungsi) dari tubuh manusia. Adapun spesifikasi fisiologi dari anatomi antara lain: fisiologi sel (mempelajari fungsi sel dan bagian-bagiannya), Fisiologi spesifik (mempelajari suatu organ), fisiologi sitemik (mempelajari fungsi organ secara sistemik), fisiologi patologikal (mempelajari efek penyakit terhadap suatu organ)
  
Istilah dan Posisi Anatomi:
 
 
·     Anterior                  : depan
·     Medial                    : tengah
·      Superior                  : atas
·      Dextra                    : kanan
·      Ventra                    : bagian depan
·      Interna                    : dalam
·      Proximal                 : pangkal
·      Central                   : pusat
·      Parietal                   : lapisan luar
·      Superfisial              : dangkal
·      Horizontal               : bidang datar
·      Transversal             : potingan melintang
·      Posterior                 : belakang
·      Lateral                    : samping
·      Inferior                   : bawah
·      Sinistra                   : kiri
·      Dorsal                     : bagian belakang
·      Externa                   : luar
·      Distal                      : ujung
·      Perifer                    : pinggir (tepi)
·      Visceral                  : lapisan dalam
·      Profunda                 : dalam
·      Vertical                   : bidang tegak
·      Longitudinal           : potongan memanjang

About