Look at this

Tampilkan postingan dengan label IPPD kls XII. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label IPPD kls XII. Tampilkan semua postingan

Rabu, 14 Agustus 2019

MATERI IPPD KELAS XII: LANJUTAN PEMERIKSAAN FISIK PADA SISTEM INTEGUMEN; Efloresensi sekunder

 LANJUTAN PEMERIKSAAN FISIK PADA SISTEM INTEGUMEN

Efloresensi sekunder
 
Lesi
Karakteristik
Kondisi klinik
Skuama Partikel epidermal dapat kering atau berminyak, tipis ataupun tebal dan dilapisi masa keratin. Warnanya bervariasi putih keabu-abuan, merah, kuning, atau coklat.  
Erosi Hilangnya lapisan kulit sebatas epidermis dan sembuh tampak meninggalkan jaringan perut.  
Ekskorasi Hilangnya jaringan sampai dengan stratum papilare.  
Ulkus Hilangnya kontinuitas jaringan pada dermis atau lebih dalam, sembuh dengan meninggalkan jaringan perut.   
Krusta Pengeringan cairan tubuh bercampur epitel debris bakteri.  
Sikatriks Pembentukan jaringan baru yang sifatnya lebih banyak mengandung jaringan ikat untuk mengganti jaringan yang rusak akibat penyakit atau trauma pada dermis yang lebih dalam. Bisa atrofi disebut sikatriks atrofi, bila membesar disebut sikatriks hipertrofi.   
Fisura Adalah retakan kulit yang linier sepanjang epidermis atau sampai dermis, dapat multiple.     
Tujuan
a. Menjelaskan ciri-ciri normal kulit, rambut dan kuku.
b. Mengidentifikasi aspek yang dikaji dalam pengkajian kulit, rambut, dan kuku.
c. Mengidentifikasi persiapan pengkajian.
d. Mendemonstrasikan persiapan pengkajian kulit, rambut, dan kuku.
e. Menganalisis hasil pengkajian.
Indikasi
Pada klien dari semua usia, baik yang sehat maupun yang mengalami gangguan pada system integument
Kontra indikasi
Jangan memijat area kemerahan . pijatan menambah kerusakan pada kapiler jaringan dibawah kulit dan menaikkan risiko terbentuknya luka tekan.
Alat-alat
1. Pencahayaan yang cukup
2. Penlight
3. Sarung tangan sekali pakai
4. Bengkok
5. Selimut

NO TINDAKAN DILAKUKAN (√) TIDAK DILAKUKAN (X)
1. Persiapan alat yang akan digunakan untuk pemeriksaan
2. Mencuci tangan
3. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
4. Beri kesempatan klien untuk bertanya
5. Menutup sampiran untuk menjaga privasi
6. Memakai sarung tangan
7. Anjurkan klien untuk membuka pakaiannya dan ditutupi dengan selimut
8. Kaji bagian kulit secara umum
9. Mengamati warna kulit dan pigmentasi klien
10. Lihat adanya lesi atau edema pada kulit klien
11. Inspeksi setiap area edema mengenai lokasi, warna dan bentuk. Secara normal kulit bebas dari edema.
12. Tanyakan pada klien adakah riwayat alergi pada kulit
13. Palpasi suhu kulit dengan keseluruhan menggunakan punggung tangan
14. Palpasi dengan ujung jari daerah permukaan kulit untuk merasakan kelembapannya.
15. Tekan ringan kulit dengan ujung jari untuk menentukan keadaan teksturnya
16. Palpasi ringan kulit untuk memeriksa kelembutan, ketegangan, dan kedalaman lesi permukaan. Untuk menilai struktur dari kulit.
17. Kaji turgor dengan mencubit kulit pada punggung tangan pada dewasa, bagian dada atau perut pada lanjut usia dan bagian kening pada bayi atau anak dibawah usia 2 tahun dan lepaskan. Normalnya kulit segera kembali ke posisi awal sebelum 3 detik.
18. Catat kelainan warna kulit
19. Kaji suhu pada klien yang berisiko gangguan sirkulasi, yaitu mereka dengan gips atau balutan yang ketat
20. Jangan memijat area kemerahan . pijatan menambah kerusakan pada kapiler jaringan dibawah kulit dan menaikkan risiko terbentuknya luka tekan.
21. Tandai area yang sakit dengan spidol untuk pengkajian selanjutnya. Catat adanya pucat atau burik, lecet, atau bintil-bintil, atau tak adanya lapisan superfisial kulit(tanda awal terbentuknya luka tekan).
22. Kaji bagian Rambut:
23. Inspeksi perubahan penyebaran rambut diseluruh tubuh, penyebaran rambut akan tampak lebih banyak pada pria dibandingkan wanita. Lihat kebersihannya
24. Palpasi rasakan apakah rambut berminyak, tarik sedikit rambut, catat jika ada kerontokan rambut.
25. Kaji bagian Kuku:
26. Inspeksi bentuk kuku dan warna dasar kuku, normalnya dasar kuku berwarna merah muda cerah karena mengandung banyak pembuluh darah .
27. Inspeksi sudut normal antara kuku dengan pangkal adalah 160 derajat.
28. Inspeksi sekitar kuku, apakah ada lesi / perlukaan
29. Palpasi ujung jari-jari memeriksa capila reffil time (CRT) yaitu pengisian baik kapiler, normalnya akan kembali dalam waktu < 2 detik.

MATERI IPPD SMK PERAWAT KELAS XII: PENGKAJIAN FISIK DAN PEMERIKSAAN PADA SISTEM INTEGUMEN

PENGKAJIAN FISIK SISTEM INTEGUMEN
 
 Matpel: IPPD Kelas XII
SMKN 1 Empat Lawang

Pengertian 
 
Kulit atau system integument merupakan organ terbesar pada tubuh manusia, membungkus otot-otot dan organ-organ dalam.

Karakteristik kulit normal  
Keterampilan perawat dalam pengkajian fisik dan pemahamannya terhadap anatomi dan fungsi kulit dapat menjamin bahwa setiap penyimpangan dari keadaan normal akan dapat dikenali, dilaporkan, dan didokumentasikan.
- Warna
Warna kulit normal bervariasi antara orang yang satu dengan yang lainnya, dan berkisar dari warna gading hingga coklat gelap. Kulit bagian tubuh yang terbuka, khususnya dikawasan yang beriklim panas dan banyak cahaya matahari, cendrung lebih berpigmen dari pada bagian tubuh lainnya. Efek vasodilatasi yang ditimbulkan oleh demam, sengatan matahari dan inflamasi akan menimbulkan bercak merah muda atau kemerahan pada kulit. Pucat merupakan keadaan tidak adanya atau berkurangnya tonus serta vaskularitas kulit yang normal dan paling jelas terlihat pada konjungtiva. Warna kebiruan pada sianosis menunjukkan hipoksia seluler dan mudah terlihat pada ekstremitas, dasar kuku, bibir, serta membrane mukosa. Ikterus adalah keadaan kulit yang menguning, berhubungan langsung dengan kenaikan kadar bilirubin serum dan sering kali terlihat pada sclera serta membrane mukosa.
- Tekstur kulit
Tekstur kulit normalnya lembut dan kencang. Pajanan matahari, proses penuaan,dan perokok berat akan membuat kulit sedikit lembut. Normalnya kulit adalah elastic dan dapat cepat kembali apabila dilakukan pencubitan yang sering disebut dengan turgor kulit baik.
- Suhu
Suhu kulit normalnya hangat, walaupun pada beberapa kondisi pada bagian perifer seperti tangan dan telapak kaki akan teraba dingin akibat suatu kondisi vasokontriksi.
- Kelembapan
Secara normal kulit akan teraba kering apabila disentuh. Pada beberapa kondisi seperti adanya peningkatan aktifitas dan pada peningkatan kecemasan, kelmbapan akan meningkat.
- Bau busuk
Kulit normalnya bebas dari segala bau yang tidak mengenakan. Bau yang tajam secara normal dapat ditemukan pada peningkatan produksi keringat terutama pada area aksila dan lipat paha.

Efloresensi
Efloresensi adalah pengkajian kelainan kulit yang dapat dilihat dengan mata telanjang (secara objektif), dan bila perlu dapat diperiksa dengan perabaan. Terdapat 2 macam pengkajian efloresensi, meliputi :
1. Efloresensi primer adalah kelainan kulit yang terjadi pada permulaan penyakit;
2. Efloresensi sekunder adalah kelainan kulit yang terjadi selama perjalan penyakit.

Efloresensi primer
Lesi
Karakteristik
Kondisi klinik
Macula Perubahan warna kulit yang tegas dengan ukuran dan bentuk bervariasi tampak disertai peninggian atau cekukangan (bila diameter >1cm disebut patch).
Papula Peninggian kulit yang solid dengan diameter <1cm dan bagian terbesarnya berada diatas permukaan kulit (bila papula bergabung dengan iameter >1cm dan permukaan datar disebut pelekat).
Nodul Seperti papula, berbentuk kubah, ukuran >1cm dan lebih dalam. Tumor merupakan istilah umum untuk menunjukkan adanya suatu massa baik jinak maupun ganas yang ukurannya >2cm.  
Tumor Seperti nodul tetapi lebih besar dari nodul.  
Vesikula Peninggian kulit terbatas tegas berisi cairan dengan ukuran <1cm, dapat pecah menjadi erosi atau dapat bergabung menjadi bula.  
Bula Peninggian kulit terbatas tegas berisi cairan dengan ukuran >1cm.  
Pustule Seperti halnya vesikula tetapi isinya pus dan berada di atas kulit yang meradang.  

 
Urtika Peninggian kulit yang datar karena edema pada dermis bagian atas. Bersifat gatal, timbulnya cepat, hilangnya cepat, pori-pori melebar, warna pucat.  

Efloresensi sekunder
Lesi
Karakteristik
Kondisi klinik
Skuama Partikel epidermal dapat kering atau berminyak, tipis ataupun tebal dan dilapisi masa keratin. Warnanya bervariasi putih keabu-abuan, merah, kuning, atau coklat.  
Erosi Hilangnya lapisan kulit sebatas epidermis dan sembuh tampak meninggalkan jaringan perut.  
Ekskorasi Hilangnya jaringan sampai dengan stratum papilare.  
Ulkus Hilangnya kontinuitas jaringan pada dermis atau lebih dalam, sembuh dengan meninggalkan jaringan perut.   
Krusta Pengeringan cairan tubuh bercampur epitel debris bakteri.  
Sikatriks Pembentukan jaringan baru yang sifatnya lebih banyak mengandung jaringan ikat untuk mengganti jaringan yang rusak akibat penyakit atau trauma pada dermis yang lebih dalam. Bisa atrofi disebut sikatriks atrofi, bila membesar disebut sikatriks hipertrofi.   
Fisura Adalah retakan kulit yang linier sepanjang epidermis atau sampai dermis, dapat multiple.     
Tujuan
a. Menjelaskan ciri-ciri normal kulit, rambut dan kuku.
b. Mengidentifikasi aspek yang dikaji dalam pengkajian kulit, rambut, dan kuku.
c. Mengidentifikasi persiapan pengkajian.
d. Mendemonstrasikan persiapan pengkajian kulit, rambut, dan kuku.
e. Menganalisis hasil pengkajian.
Indikasi
Pada klien dari semua usia, baik yang sehat maupun yang mengalami gangguan pada system integument
Kontra indikasi
Jangan memijat area kemerahan . pijatan menambah kerusakan pada kapiler jaringan dibawah kulit dan menaikkan risiko terbentuknya luka tekan.
Alat-alat
1. Pencahayaan yang cukup
2. Penlight
3. Sarung tangan sekali pakai
4. Bengkok
5. Selimut

NO TINDAKAN DILAKUKAN (√) TIDAK DILAKUKAN (X)
1. Persiapan alat yang akan digunakan untuk pemeriksaan
2. Mencuci tangan
3. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
4. Beri kesempatan klien untuk bertanya
5. Menutup sampiran untuk menjaga privasi
6. Memakai sarung tangan
7. Anjurkan klien untuk membuka pakaiannya dan ditutupi dengan selimut
8. Kaji bagian kulit secara umum
9. Mengamati warna kulit dan pigmentasi klien
10. Lihat adanya lesi atau edema pada kulit klien
11. Inspeksi setiap area edema mengenai lokasi, warna dan bentuk. Secara normal kulit bebas dari edema.
12. Tanyakan pada klien adakah riwayat alergi pada kulit
13. Palpasi suhu kulit dengan keseluruhan menggunakan punggung tangan
14. Palpasi dengan ujung jari daerah permukaan kulit untuk merasakan kelembapannya.
15. Tekan ringan kulit dengan ujung jari untuk menentukan keadaan teksturnya
16. Palpasi ringan kulit untuk memeriksa kelembutan, ketegangan, dan kedalaman lesi permukaan. Untuk menilai struktur dari kulit.
17. Kaji turgor dengan mencubit kulit pada punggung tangan pada dewasa, bagian dada atau perut pada lanjut usia dan bagian kening pada bayi atau anak dibawah usia 2 tahun dan lepaskan. Normalnya kulit segera kembali ke posisi awal sebelum 3 detik.
18. Catat kelainan warna kulit
19. Kaji suhu pada klien yang berisiko gangguan sirkulasi, yaitu mereka dengan gips atau balutan yang ketat
20. Jangan memijat area kemerahan . pijatan menambah kerusakan pada kapiler jaringan dibawah kulit dan menaikkan risiko terbentuknya luka tekan.
21. Tandai area yang sakit dengan spidol untuk pengkajian selanjutnya. Catat adanya pucat atau burik, lecet, atau bintil-bintil, atau tak adanya lapisan superfisial kulit(tanda awal terbentuknya luka tekan).
22. Kaji bagian Rambut:
23. Inspeksi perubahan penyebaran rambut diseluruh tubuh, penyebaran rambut akan tampak lebih banyak pada pria dibandingkan wanita. Lihat kebersihannya
24. Palpasi rasakan apakah rambut berminyak, tarik sedikit rambut, catat jika ada kerontokan rambut.
25. Kaji bagian Kuku:
26. Inspeksi bentuk kuku dan warna dasar kuku, normalnya dasar kuku berwarna merah muda cerah karena mengandung banyak pembuluh darah .
27. Inspeksi sudut normal antara kuku dengan pangkal adalah 160 derajat.
28. Inspeksi sekitar kuku, apakah ada lesi / perlukaan
29. Palpasi ujung jari-jari memeriksa capila reffil time (CRT) yaitu pengisian baik kapiler, normalnya akan kembali dalam waktu < 2 detik.

Pembagian kelompok tugas IPPD makalah penyakit pada Indera Penglihatan

 
Pembagian kelompok  IPPD Tugas Presentasi gangguan pada Indera Penglihatan

Kelompok 1 (Katarak)
Amelia
Andri larasati
Septi dwi
Nopi H
Liska H
Maulani
Tika W 

Kelompok 2 ( Buta warna)
Anggun P
Dita Liyanti
Julita
Rani
Sri wahyuni
Dela
Reza S

Kelompok 3 ( Konjungtivitis)
Nadia R 
Wasi A
Mutiara D
Zulfa A
Putri A
Ayu S

Kelompok 4 ( Glaukoma)
Rani juwita
Intan S
Jeni R
Mia koriani
Ebta U
Rike A

Kelompok 5 ( Presbiopi dan miopi)
 Maya sari
Rinci damayanti
Herleni
Desi raisa s
Dian Rensi
Peranika ningsi



NB: Tugas kelompok dikumpul (Hardcopy dan softcopy) dan dipresentasikan pada  Rabu 2 Oktober 2019.Tugas presentasi dan diskusi meliputi: Definisi, Penyebab/ etiologi, manifestasi klinis/tanda dan gejala, pemeriksaan penunjang, pencegahan dan pengobatan serta asuhan keperawatan tentang penyakit tersebut. terima kasih!



_____________________________________________________________________

 Pembagian kelompok tugas IPPD makalah penyakit pada sistem integument

Kelompok 1 (Scabies/Kudis)
Amelia
Andri larasati
Septi dwi
Tika W
Liska H
Mutiara D

Kelompok 2 ( Kanker Kulit)
Anggun P
Dita Liyanti
Julita
Rani
Maya sari
Dela

Kelompok 3 ( Herpes)
Wasi A
Zulfa A
Putri A
Ayu S
Maulani

Kelompok 4 ( Dematitis/ Eksim )
Rani juwita
Intan S
Jeni R
Mia koriani
Ebta U

Kelompok 5 ( Kusta/Lepra)
Sri wahyuni
Rina damayanti
Reza S
Desi raisa s
Dian Rensi

Kelompok 6 (Luka Bakar)
Peranika ningsi
Rike A
Nopi H
Nadia R
Herleni

NB: Tugas kelompok dikumpul (Hardcopy dan softcopy) dan dipresentasikan pada 21 Agustus 2019. Pengerjaan makalah meliputi format Berikut: klik disini

Kamis, 01 Agustus 2019

Pembagian kelompok tugas IPPD praktikum pemeriksaan syaraf


Pembagian kelompok tugas IPPD praktikum pemeriksaan syaraf 

 Mata Pel: IPPD
Tugas: Praktikum Pemeriksaan saraf 
Kelompok 1
Amelia
Andri larasati
Septi dwi
Tika W
Liska H
Dita Liyanti
Putri A
Rani

Kelompok 2
Anggun P
Wasi A
Zulfa A
Ayu S
Julita
Maulani
Maya sari
Rani juwita

Kelompok 3
Sri wahyuni
Rina damayanti
Desi raisa s
Dian Rensi
Intan S
Jeni R
Mia koriani
Ebta U

Kelompok 4
Peranika ningsi
Reza S
Rike A
Nopi H
Nadia R
Mutiara D
Herleni
Rinci D

NB: Tugas pembuatan Video role play pemeriksaan 12 syaraf cranial (pasien-perawat). Video dibuat sebagus, sekreatif dan seinteraktif mungkin. Tugas dikumpul dalam bentuk soft file yang dibakar di CD dan ditayangkan pada pertemuan selanjutnya yakni pada 7 Agustus 2019. Selamat berkarya dan semoga menjadi best video of the class!

Kamis, 18 Juli 2019

MATERI IPPD KELAS XII: GANGGUAN PADA SISTEM PERSYARAFAN


GANGGUAN SISTEM PERSYARAFAN
KOMPETENSI DASAR  
1. Menerapkan pemeriksaan penyakit sistem persarafan berdasarkan manifestasi klinis
2. Melakukan pemeriksaan penyakit sistem persarafan berdasarkan manifestasi klinis 
 

A. stroke
DEFINISI: Penyakit serebrovaskular (pembuluh darah otak) yang ditandai dengan kematian jaringan otak (infark serebral) yg terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak.
Gejala-gejala defisit fungsi sususan saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak dan bukan oleh yang lain dari itu. (WHO)

ETIOLOGI
1. STROKE ISKEMIK
2. STROKE HEMORAGIK

1. STROKE ISKEMIK
Tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti. 80% stroke adalah stroke iskemik. Stroke iskemik dibagi menjadi :
1. Stroke trombotik
2. Stroke embolik
3. Hipoperfusi sistemik

2. STROKE HEMORAGIK
Stroke yg disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak. Hampir 70% kasus stroke hemoragik terjadi pd penderita hipertensi. Stroke hemoragik ada 2 jenis yaitu:
1. Intraserebral
2. Subarakhnoid

Faktor resiko
1.Hipertensi
2. Penyakit kardiovaskular
3.Kolesterol tinggi
4. Obesitas
5. Kontrasepsi oral
6. Merokok
7. Penyalahgunaan obat seperti kokain

Tanda dan gejala
Tergantung lokasi lesi (pembuluh darah yg tersumbat)
1. Defisit Lapang Pandang
- Kehilangan setengah lapang pandang (kesulitan menilai jarak)
- Kehilangan penglihatan perifer (malam hari)
- Diplopia (penglihatan ganda)
2. Defisit motorik
- Hemiparesis - Ataksia - Disfagia
- Hemiplegia - Disartria
3. Defisit Sensori :Parestesia
4. Defisit Verbal
-Afasia ekspresif (tdk mampu bicara)
-Afasia reseptif (tdk paham)
-Afasia global
5. Defisit Kognitif
-Kehilangan memori jangka pendek dan panjang
-Penurunan lapang perhatian
-Kerusakan kemampuan berkonsentrasi
6. Defisit Emosional
-Kehilangan kontrol diri
-Labilitas emosi
-Menarik diri
-Depresi

B. MENINGITIS
DEFINISI: Peradangan pada meningen (membrane yang mengelilingi otak dan medulla spinalis )

KLASIFIKASI
1. MENINGITIS ASEPSIS
Merupakan meningitis virus atau iritasi meningen yg disebabkan oleh abses otak,ensefalitis, limfoma, leukemia dan adanya darah diruang sub arachnoid
2. MENINGITIS SEPSIS
Meningitis yg disebabkan oleh bakteri seperti: Meningococous , staphilococus, atau basilus influenza
3. MENINGITIS TUBERKULOSA
Merupakan meningitis yg disebabkan oleh basilus tuberkel

TANDA DAN GEJALA
GEJALA UMUM:
1. Sakit kepala dan demam
2. Perubahan pada tigkat kesadaran
3. Kejang dan peningkatan TIK


C. Epilepsi
DEFINISI : Gejala kompleks dari banyak gangguan fungsi oak yang dikarakteristikan oleh kejang berulang.
KLASIFIKASI
1. Kejang Parsial
a. Kejang Parsial Sederhana
b. Kejang Parsial Kompleks (gangguan kesadaran)
c. Kejang Parsial Sekunder Menyeluruh
1. Kejang Umum
a. Tonik klonik
b. Tonik
c. Klonik
d. Atonik
e. Mioklinik
f. spasme
g. lena
ETIOLOGI
a. Kelainan yg terjadi selama perkembangan janin/ kehamilan
Contoh: Ibu menelan obat yg merusak otak, mengalami infeksi, minum alcohol, mengalami cedera
b. Kelainan yg terjadi saat kelahiran
Contoh: Hipoksia, Kerusakan karena tindakan
c. Cedera kepala
d. Tumor
e. Penyumbatan pembuluh darah / kelainan pembuluh darah otak
epilepsi
f. Radang atau infeksi
g. Penyakit keturunan seperti : fenil keton uria, neurofibromatosis
h. Kecendrungan epilepsy yg diturunkan.

D. Alzheimer
DEFINISI : Penyakit kronik, progresif, dan merupakan gangguan degeneratif otak dan diketahui mempengaruhi memori, kognitif, dan kemampuan untuk merawat diri
PENYEBAB : Penyebab penyakit alzeimer saat ini belum diketahui. Faktor-faktor yang menyebabkan penyakit Alzeimer adalah :
- Faktor Genetik : Individu keturunan garis pertama pada penderita alzeimer mempunyai resiko menderita 6 kali lebih besar dibandingkan tidak memiliki riwayat.
- Faktor Infeksi
- Faktor lingkungan
- Faktor imunologis
- Faktor neurotransmitter
TANDA DAN GEJALA
1.Kehilangan daya ingat / memori
2.Kesulitan berbahasa
3. Disorientasi waktu dan tempat
4.Penurunan dalam memutuskan sesuatu atau disfungsi eksekutif
5. Salah menempatkan barang
6. Perubahan tingkah laku
7.Perubahan perilaku
8. Kehilangan inisiatif

E. VERTIGO
DEFINISI : Suatu keadaan pusing kepala yang dirasakan luar biasa (seseorang yg menderita vertigo merasakan sensasi sekelilingnya seolah-olah berputar)
KLASIFIKASI
1. Vertigo Periferal : gangguan saluran kanalis semisirkularis yauti telinga bagian tengah yg berfungsi mengontrol keseimbangan.
2. Vertigo Sentral : gangguan pd saraf keseimbangan yaitu daerah percabangan otak dan serebelum (otak kecil)

PENYEBAB
a. Kelainan di telinga
- Endapan kalsium
- Infeksi telinga dalam
- Herpes zoster
- Labirinitis
- Peradangan saraf vestibular
- Penyakit meniere
b. Kelainan neurologis
- Sklerosis multiple
- Patah Tulang tengkorak yang disertai cedera pada labirin, saraf atau keduanya
- Tumor otak
- Tumor yg menekan saraf vestibular
c. Kelainan sirkulasi
-TIA
d. Keadaan Lingkungan
- Motion Sicness
- Obat-obatan
- Alkohol

VERTIGO PERIFER VERTIGO SENTRAL
- Pusing berputar - Pusing berputar
- Pandangan gelap - Penglihatan Ganda
- Rasa lelah - Kelumpuhan otot
- Jantung berdebar - Kesadaran terganggu
-Hilang keseimbangan - Tidak mampu berkata-kata
- Mual Muntah - Mual muntah

F. PARKINSON
DEFINISI : Gangguan neurologic progresif yg mengenai pusat otak yg bertanggungjawab untuk mengontrol dan mengatur pergerakan. Karakteristik yg muncul berupa bradykinesia (perlambatan gerakan), tremor, kekakuan otot.

PENYEBAB
1 Kelainan Neurotransmitter di otak dan faktor lain
- Defisiensi dopamine dalam substansia nigra di otak memberikan respon gejala penyakit Parkinson
- Etiologi yg mendasari mungkin berhubungan dengan virus, gentik,toksisitas, atau penyabab lain.
2. Faktor Lingkungan
- Xenobiotik (pestisida)
-Pekerjaan
-Infeksi
- Diet
- Trauma kepala
- Stres dan depresi
3. Gangguan gerakan, kaku otot, tremor menyeluruh, kelemahan otot dan hilangnya reflex postural.

Gambaran klinis secara umum:
- Kepala membungkuk ke depan
- Tremor kepala dan tangan
- Gerakan tangan memutar
- Cara berjalan dengan kaki terseret
- Berdiri kaku
- kehilangan berat badam
- Mengeluarkan air liur
TERIMA KASIH

PENGANTAR ILMU PENYAKIT DAN PENUNJANG DIAGNOSTIK KELAS XII

ILMU PENYAKIT DAN PENUNJANG DIAGNOSTIK 
 
-KOMPETENSI DASAR
1. Menerapkan pemeriksaan penyakit sistem persarafan berdasarkan manifestasi klinis
Melakukan pemeriksaan penyakit sistem persarafan berdasarkan manifestasi klinis
2. Menerapkan pemeriksaan sistem kulit (integument) berdasarkan manifestasi klinis
Melakukan pemeriksaan penyakit sistem kulit (integument) berdasarkan manifestasi
3. Menerapkan pemeriksaan penyakit sistem indera berdasarkan manifestasi klinis
Melakukan pemeriksaan penyakit sistem indera berdasarkan manifestasi klinis
4. Menerapkan pemeriksaan penyakit sistem imun
Melakukan pemeriksaan penyakit sistem imun
5. Menerapkan pemeriksaan penyakit infeksi dan penyakit menular
Melakukan pemeriksaan penyakit infeksi dan penyakit menular
6. Menerapkan Pemeriksaan keganasan dalam anatomi fisiologi
Melakukan pemeriksaan keganasan dalam anatomi fisiologi
7. Mengevaluasi pemeriksaan penyakit pada anak
Melakukan pemeriksaan penyakit pada anak
8. Mengevaluasi persiapan klien untuk melaksanakan diagnostik dasar
Melakukan pemeriksaan tindakan persiapan klien dalam melaksanakan perpemeriksaan diagnostik dasar
9. Mengevaluasi tindakan triage
Melaksanakan tindakan triage


-Sumber pembelajaran
TEXT BOOK
SLIDE
PENILAIAN
PENGETAHUAN : Tes Tulis, Portofolio, Quis, Resume
KETERAMPILAN : Penilaian unjuk kerja, Observasi

-SKRINING
Apakah yang dimaksud dengan sehat?
Apakah yang dimaksud dengan sakit?
Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan?

-KONSEP SEHAT
Sehat adalah keadaan sejahtera secara fisik, mental dan sosial yang merupakan satu kesatuan, bukan hanya terbebas dari penyakit maupun cacat (WHO)

Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial sehingga memungkinkan setiap orang dapat hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
(Undang-Undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009)

-5 ASPEK KESEHATAN
1. Kesehatan fisik
Kesehatan fisik mengandung arti bahwa seseorang tidak merasa sakit dan memang secara klinis tidak ada penyakit atau dengan kata lain semua organ tubuh normal dan tidak ada gangguan fungsi tubuh
2. Kesehatan Mental
Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang-orang lain (Pasal 1 UU No. 3 Tahun 1966 tentang Kesehatan Jiwa).
3. Kesehatan Spiritual
Kesehatan spiritual mengandung arti bahwa seseorang mampu mengekspresikan rasa syukur, pujian atau penyembahan terhadap sang pencipta.
4. Kesehatan Sosial
Kesehatan sosial adalah perikehidupan dalam masyarakat sedemikian rupa sehingga setiap warga negara mempunyai cukup kemampuan untuk memelihara dan memajukan kehidupannya sendiri serta kehidupan keluarganya dalam masyarakat yang memungkinkannya bekerja dan menikmati hiburan pada waktunya(Penjelasan Pasal 3 UU No.9 Tahun 1960 Tentang Pokok-Pokok Kesehatan).
5. Kesehatan Ekonomi
Kesehatan ekonomi terlihat dari produktivitas seseorang yang sudah dewasa, mempunyai pekerjaan atau menghasilkan secara ekonomi.

-Pengertian Sakit
Menurut Oxford English Dictionary
Sakit sebagai suatu keadaan dari badan atau sebagian dari organ badan dimana fungsinya terganggu atau menyimpang.
Pemons (1972)
Sakit adalah gangguan dalam fungsi normal individu sebagai totalitas termasuk keadaan organisme sebagai totalitas trmasuk keadaan organisme sebagai sistem biologis dan penyesuaian sosialnya.

-Konsep sakit
Sakit adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga menimbulkan gangguan dalam aktivitas sehari baik fisik, mental, maupun sosial. ( perkin,s)

-Faktor yang mempengaruhi kesehatan
Sulit menentukan penyebab utama. Namun dapat dilakukan pencegahan dari berbagai arah,
Terima Kasih

About