Look at this

Sabtu, 21 Juli 2018

SATUAN OPERASIOANL PROSEDUR (SOP) TRIAGE

Logo_UNSRIB.jpg

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

TRIAGE

Tanggal terbit

Disahkan oleh

Ka. Prodi PSIK

Pengertian

Triase (Triage) adalah tindakan untuk memilah/mengelompokkan korban berdasar beratnya cidera, kemungkinan untuk hidup, dan keberhasilan tindakan berdasar sumber daya (SDM dan sarana) yang tersedia.

Tujuan

A.

Umum:

Meningkatkan kualitas pelayanan triase.

B. Khusus :

Tujuan triase pada musibah massal adalah bahwa dengan sumber daya yang minimal dapat menyelamatkan korban sebanyak mungkin.

Kebijakan

A. Memilah korban berdasar :

a. Beratnya cidera.

b. Besarnya kemungkinan untuk hidup.

c. Fasilitas yang ada/kemungkinan keberhasilan tindakan

B. Triase tidak disertai tindakan

C. Triase dilakukan tidak lebih dari 60 detik/pasien dan setiap pertolongan harus dilakukan sesegera mungkin

Sasaran

Semua pasien yang datang ke Unit Gawat Darurat / UGD

Pelaksana

Dokter dan perawat

Alat dan bahan

Sarana Non Medis:

- 1. Ruang Triase memenuhi ketentuan :

- - Ruangan

- - Wastafel dengan air mengalir

- - Ventilasi udara baik

§ - Cahaya / penerangan baik

- Ada stop kontak listrik

- Pembersih tangan

b. 2. Brancart

c. 3. Meja kursi

d. 4. Alat tulis ( ballpoin, penghapus, penggaris )

e. 5. Rekam Medik minimal

f. 6. Tempat sampah non medis beralas plastik

7. Tempat sampah medik beralas plastik dan tertutup, tutup dapat dibuka dengan menginjak pembuka tutup di bagian bawah tempat sampah

8. Label / bendera 4 warna ( merah, kuning, hijau dan hitam )

2. Sarana Medis

a. 1. Kit Pemeriksaan Sedarhana minimal berisi :

§ - Tensimeter

§ - Stetoskop

§ - Reflek Hammer

b. 2. Handscoon

Prosedur

A. Anamnesa

B. Pemeriksaan singkat dan cepat (selintas) untuk menentukan derajat kegawatannya.

C. Pengelompokan pasien berdasar kegawatannya.

D. Rujukan ke ruang tindakan.

E. Kegiatan setelah triase.

F. Pencatatan dan pelaporan.

Anamnesa ( lakukan dengan cepat )

a. Klien datang, petugas memberi salam, dan menatap muka klien, dengan senyum.

b. Menanyakan identitas pada pasien / keluarga / pengantar : siapa namanya? berapa umurnya? dimana alamatnya? apa pekerjaannya? apa pendidikan terakhir ?

c. Menanyakan keluhan utama : apa yang dirasa / dikeluhkan ? (pasien dengan kesadaran baik)

B. Pemeriksaan singkat dan cepat (selintas) untuk menentukan derajat kegawatannya

1. Mencuci tangan.

2. Memakai handscoon pada kedua tangan petugas.

3. Memastikan kesadaran dari korban / pasien.

Dengan cara menyentuh / menggoyangkan bahu korban denagn lembut dan mantap untuk mencegah pergerakan yang berlebihan sambil memanggil namanya : Pak !!! Bu !!! Mas !!!! Mbak !!!

4. Memeriksa gangguan jalan nafas ( Airway ) :

Lihat, Dengar, Raba ( Look, Listen, Feel ) dengan cara :

a. Mengambil posisi di sebelah kanan brancart pasien.

b. Membungkukkan badan dengan wajah kita menghadap kearah dada pasien sambil melihat ( Look ) :

1) pergerakan dinding dada

2) kesimetrisan naik turunnya dinding dada dengan cara :

- melihat naik turunnya dinding dada kanan dan kiri bersamaan / tidak

- frekuensi cepat / pelan

- nafas dalam / dangkal

- nafas sesak / longgar

- nafas pendek / panjang

- pernafasan cuping hidung ada / tidak

- nafas dengan otot-otot bantu nafas dengan melihat ada /tidaknya tarikan otot intercostae

c. Telinga kita dekatkan dengan hidung dan mulut pasien untuk mendengarkan :

1). suara nafas pasien

2). suara tambahan, wheezing, rhonki

3). batuk-batuk

d. Rasakan hembusan udara di pipi pada saat pasien mengeluarkan nafas, baik dari hidung ataupun mulut, bila perlu dekatkan jari kita di depan hidung pasien dan rasakan adanya hembusan nafas

e. Apabila tidak terdengar suara nafas ataupun hembusan nafas, maka kemungkinan pasien mengalami sumbatan pada jalan nafasnya dan harus segera bebaskan jalan nafas pasien.

5. Memeriksa gangguan sirkulasi ( Circulation ) dengan cara memeriksa nadi pasien :

a. Meminta izin pada klien.

b. Menjelaskan pada klien tujuan pemeriksaan untuk mengetahui frekuensi , irama dan kekuatan nadi.

6. Memeriksa adanya luka, patah tulang maupun perdarahan dengan cara melihat dan meraba tubuh korban secara detail mulai dari kepala sampai ujung kaki sesuai dengan kondisi korban.

7. Dari hasil pemeriksaan tentukan katagori pasien berdasar pelayanan :

a. Pelayanan cepat ( merah )

Pasien gawat dan darurat, pasien ini harus mendapat pertolongan dengan prioritas penanganan pertama P1

b. Pelayanan ditunda ( kuning )

Pasien tidak gawat tapi darurat atau gawat tidak darurat, pasien ini harus mendapat pertolongan dengan prioritas penanganan kedua P2

c. Pelayanan berjalan ( hijau )

Pasien tidak gawat dan tidak darurat, pasien ini akan mendapat prioritas penanganan ketiga P3

d. Meninggal – tak tertolong ( hitam )

Pasien mengalami cedera mematikan dan akan meninggal meski mendapat pertolongan

ke Rujukan ruang tindakan

a. Memberi label pada pasien sesuai dengan kegawatannya

b. Menyertakan rekam medisnya

c. Membawa / merujuk brancart pasien ke ruang tindakan sesuai labelnya

Kegiatan setelah triage

a. Membersihkan alat / bahan medis setelah dipakai

b. Membersihkan ruangan dengan cara :

- Menyapu seluruh ruangan triase dari muka ke belakang.

- Membuang sampah (medis dan non medis) ketempat sampah masing-masing.

- Mengepel seluruh lantai dengan menggunakan disinfektan/ lisol.

- Mengembalikan alat-alat pembersih pada tempatnya.

c. Mencuci tangan

d. Mengumpulkan / membuang sampah medis dan non medis pada tempatnya

e. Mengembalikan alat/bahan yang telah digunakan pada tempat semula


EmoticonEmoticon

About