Look at this

Tampilkan postingan dengan label MATERI KELAS XI ASISTEN PERAWAT. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label MATERI KELAS XI ASISTEN PERAWAT. Tampilkan semua postingan

Selasa, 23 Juli 2019

KONSEP DASAR PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT INFEKSI TERPADU DAN INFEKSI NOSOKOMIAL (HAIs)

PENGERTIAN PENYAKIT INFEKSI 
 
Adalah penyakit yang disebabkan karena masuknya bibit penyakit. Penyakit ini menular dari satu orang ke orang lain. Orang yang sehat harus dihindarkan dari orang-orang yang menderita penyakit dari golongan ini. Penyebab utama infeksi diantaranya adalah bakteri dan jasad hidup (organism). Kuman-kuman ini menyebar dengan berbagai cara dan vector.

PENYEBAB PENYAKIT INFEKSI 

 
1. Oleh Bakteri
TBC : ditularkan memalui udara
Tetanus : melalui luka yang kotor
Mencret : lalat, air dan jari yang kotor
Pneumonia : lewat batuk (udara)
Gonorrhea dan sifilis : hubungan kelamin
Sakit telinga : dengan selesma (masuk angin dan pilek)

2. Oleh virus
Selesma, influenza, campak, gondok : ditularkan melalui udara, batuk, ataupun lalat
Rabies : melalui gigitan binatang
Penyakit kulit : melalui sentuhan

3. Oleh Jamur : Kurap, kutu air, dan gatal pada lipatan paha : ditularkan melalui sentuhan atau dari pakaian yang di pakai secara bergantian.
 
4. Oleh Parasit
-OLEH PARASIT INTERNAL (HEWAN YANG BERBAHAYA YANG HIDUP DI DALAM TUBUH)
Disentri : ditularkan dari kotoran ke mulut
Malaria : malalui gigitan nyamuk

-OLEH PARASIT EKSTERNAL (HEWAN YANG BERBAHAYA YANG HIDUP DI PERMUKAAN TUBUH)
Kutu rambut, kutu hewan, kutu busuk berupa kudis : penularannya dari orang-orang yang telah terinfeksi atau melalui pakaian.

Pengertian Infeksi nosokomial  
Infeksi nosokomial atau yang kini dikenal sebagai Healthcare associated infections (HAIs) adalah infeksi yang terjadi di rumah sakit atau dalam sistem pelayanan kesehatan yang berasal dari proses penyebaran di sumber pelayanan kesehatan, baik melalui pasien, petugas kesehatan, pengunjung, maupun sumber lain. Seorang pasien dapat dikatan terinfeksi HAIs adalah setelah lebih dari 2 hari masuk rumah sakit.

Penyebab Infeksi Nosokomial


 

Rantai penularan infeksi Nosokomial (HAIs)


STRATEGI PPI (pencegahan dan pengendalian infeksi) 
1. mencuci tangan dengan 6 langkah
Mencuci tangan dengan baik merupakan unsur satu satunya yang paling efektif dan untuk mencegah penularan infeksi. Tujuan mencuci tangan adalah untuk menghilangkan kotoran dari kulit secara mekanis dan mengurangi jumlah mikroorganisme sementara.
Lama waktu mencuci tangan dengan handrub: 20-30 detik
Lama waktu mencuci tangan dengan handwash: 40-60 detik

2. Penggunaan APD

Pelindung barier, yang disebut secara umum disebut sebagai alat pelindung diri (apd), telah digunakan selama bertahun-tahun untuk melindungi pasien dari mikroorganisme yang ada pada petugas kesehatan.
Jenis-jenis Alat Pelindung Diri
- Sarung tangan
- Masker
- Alat pelindung mata
- Topi
- Gaun pelindung
- Apron
- Pelindung kaki

KEWASPADAAN ISOLASI
Kewaspadaan standar ini dirancang untuk perawatan bagi semua orang, petugas, pasien atau pengunjung tanpa menghiraukan apakah mereka terinfeksi atau tidak

Adapun komponen utama kewaspdaan standar adalah :
* Mencuci tangan
* Memakai alat perlindungan diri.
Macam-macam kewaspadsan

- Kewaspadaan berdasarkan transmisi diperuntukan bagi pasien yang menunjukan gejala atau dicurigai terinfeksi atau mengalami kolonisasi dengan kuman yang sangat mudah menular. Kewaspadaan transmisi terdiri dari  :
1. Airborn Precautions (kewaspadaan penularan lewat udara)
Pencegahannya dengan cara :
Penempatan pasien
Proteksi respirasi
Pengangkutan pasien

2. Droplet Precautions ( kewaspadaan penularan lewat droplet)
Cara pencegahannya :
1) Penempatan pasien
2) Pemakaian masker
3) Transportasi pasien

Peraturan untuk Kewaspadaan Isolasi
hal-hal yang perlu diterapkan:
- Kewaspadaan terhadap semua darah dan cairan tubuh ekskresi dan sekresidari seluruh pasien.
- Dekontaminasi tangan sebelum dan sesudah kontak diantara pasien satu lainnya
- Cuci tangan setelah menyentuh bahan infeksius (darah dan cairan tubuh).
- Gunakan teknik tanpa menyuruh bila memungkinkan terhadap bahan infeksius.
- Pakai sarung tangan saat atau kemungkinan kontak darah dan cairan tubuh serta barang yang terkontaminasi, disinfeksi tangan segera setelah melepas sarung tangan. Ganti sarung tangan antara pasien.
- Penanganan limbah feses, urine, dan sekresi pasien lain dibuang ke lubang pembuangan yang telah disediakan, bersihkan dan obtainer pasien lainnya.
- Tangani bahan infeksius sesuai standar prosedur oprasional (SPO).
- Pastikan peralatan, barang fasilitas dan linen pasien yang infeksius telah dibersihkan dan disinfeksi benar

TERIMAKASIH

PENGANTAR PKL / PRAKERIN SISWA Kelas XI ASISTEN PERAWAT SMK N 1 Empat lawang : ETIKA DI TEMPAT PRAKTEK

ETIKA KERJA (WORK ETHIC)
Tujuan:
Siswa mendapatkan pengetahuan mengenai etika di tempat praktek / kerja, sehingga ketika melakukan kerja praktek dapat ber pola laku secara baik dan profesional.

Ikhtisar:
Etika kerja mengatur Anda bersikap, bertindak di dalam lingkungan dimana Anda praktek / bekerja. Hal ini menyangkut hubungan Anda dengan atasan, sesama rekan kerja ataupun dengan pasien dan pengunjung RS.

Pengertian:
Adat / kebiasaan yang membuat / mendorong seseorang untuk secara pribadi bertanggung jawab pada pekerjaan dan tanggung jawabnya. Sering dikaitkan dengan karakter seseorang.
Aspek etika terdiri dari:
- Interpersonal Skills
• Interpersonal skills termasuk kebiasaan, sikap, tingkah laku, penampilan.
• Perkembangan interpersonal skills dipengaruhi oleh keluarga, teman dan observasi kita pada dunia sekitar dan merupakan tanggung jawab masing-masing pribadi.
• Akan mempengaruhi kesempatan dan kesuksesan seseorang.
- Inisiatif
- Dapat diandalkan

Masuk dan Pulang Praktek
Masuk Praktek:
- Masuk kerja dengan waktu yang cukup. Datang pada waktu yang tepat, agar pekerjaan dapat dimulai dengan segera. Paling lambat Anda sudah harus tiba di tempat praktek 10 menit sebelum jam mulai kerja.
- Buat perencanaan kerja yang baik sehingga efektifitas pekerjaan tinggi.
- Memperhatikan penampilan diri sebelum keluar rumah.
- Dengan ceria & dengan rasa hormat mengucapkan "Selamat Pagi".
- Kebersihan dan kerapihan di tempat kerja.

Hari pertama
- Orientasi dari RS: sejarah, visi & misi, struktur organisasi, lay out & area tempat kerja, peraturan & kebijakan perusahaan, tugas & tanggung jawab, melengkapi formulir standard, tanda pengenal, dsb.
- Cari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan pekerjaan yang dilaksanakan, bukan data / informasi rahasia RS.
- Jaga sopan santun dan jangan malu bertanya.

Pulang
- Terlebih dahulu membuat perencanaan kerja untuk keesokan harinya.
- Merapikan semua yang ada di atas meja.
- Persiapan menjelang pulang harus tenang, perhatikan dan taati close down procedure.
- Mengucapkan salam sebelum pulang.

Hari Terakhir PKl/prakerin sebelum rolling ke ruangan lain
- Membuat check list pekerjaan/tanggung jawab.
- Menyelesaikan semua tanggung jawab.
- Melaporkan kepada Supervisor.
- Check list ulang seluruh pekerjaan/tanggung jawab.
- Berpamitan ke Supervisor, Manajer/Kepala ruangan
- Memberikan laporan sesuai format yang diberikan
- Bilamana diminta Anda dapat memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun bagi RS, hindari komentar yang mengarah ke pribadi seseorang.

YANG PERLU DIPERHATIKAN
1. Penampilan
- Seragam Praktek (putih-putih),
- Memakai jilbab (bagi yang berjilbab) atau menguncir rambut dengan rapi (bagi yang tidak berjilbab)
- Memakai sepatu putih dan kaos kaki putih
- Memakai name tag sebagai tanda pengenal
- disarankan memakai Asesoris berupa jam tangan
- Tata rias: tidak diperkenakan memakai make up yang berlebihan, gunakan warna natural
- Tidak memakai tanggai, kuku diharuskan pendek

2 ) Sikap selama bekerja
- Berprakteklah dengan sikap yang benar, jangan menimbulkan sikap antipati orang lain atas sikap Anda.
- Tempat kerja adalah tempat untuk bekerja. Tidak untuk main-main apalagi bercanda
- Tidak mengunyah permen karet.
- Jangan menyela pembicaraan orang lain.
- Menjaga agar tempat kerja selalu rapi & bersih.
- Menginformasikan apabila meninggalkan tempat kerja.

Peran Asisten Perawat
Pelaksana pelayanan keperawatan 
-Membantu dalam informasi pengkajian pasien dan perencanaan asuhan, mengevaluasi keadaan dan kebutuhan klien.
-Asisten keperawatan membantu mengimplementasikan asuhan keperawatan secara spesifik atas instruksi seorang Ners (berlisensi).

Pengelola pelayanan kesehatan
-Dimana asisten perawat secara fungsional mengelola pelayanan keperawatan dirumah sakit atau -puskesmas. Berupa perlengkapan, peralatan dan lingkungan tempat pelayanan kesehatan/keperawatan.

Membantu pengkajian pasien dan perencanaan asuhan.
-Memeriksa dan mencatat tanda-tanda vital.
-Mengukur tinggi badan dan berat badan
-Mengukur masukan dan keluaran
-Mengumpulkan spesimen
-Tes urine dan feses
-Mengobservasi respons pasien terhadap asuhan yang telah diberikan

Membantu masalah mobilitas
-Mengatur dan merubah posisi
-Melakukan latihan rentang gerak (range of motion)
-Memindahkan ke kursi roda atau brankar
-Membantu berjalan

Memenuhi kebutuhan nutrisi dan eliminasi, seperti:
-Memeriksa tempat hidangan
-Memberikan makan pasien
-Menyediakan air minum dan makanan kecil
-Membantu eliminasi dengan menggunakan bedpans dan urinal
-Mengosongkan kantong penampungan urine
-Membantu perawatan kolostomi

Membantu masalah higiene perorangan dan penampilan diri, seperti:
-Memandikan pasien
-Memberikan perawatan kuku dan rambut
-Membersihkan mulut
-Memberikan perawatan gigi
-Mencukur pasien pria
-Membantu berpakaian

Kenyamanan dan mengurangi kecemasan, seperti:
• Melindungi privasi pasien dan mempertahankan kerahasiaan
• Membantu pasien melakukan komunikasi
• Menyiapkan kompres hangat dan dingin
• Membantu meningkatkan keamanan pasien dan kebersihan lingkungan
• Menggunakan penghalang tempat tidur dan restrain dengan benar
• Mempertahankan kebersihan dan keterampilan ruangan
• Membereskan tempat tidur
• Membersihkan dan merawat peralatan

Membantu dalam pengelolaan dan efisiensi ruangan, seperti:
• Memindahkan pasien
• Membawa spesimen ke ruang laboratorium
• Membantu prosedur-prosedur khusus
• Melaksanakan tugas kurir sesuai keperluan.

PENUTUP
Etika kerja penting untuk dihayati dan diterapkan karena dapat menentukan sukses tidaknya seseorang dalam menempuh kariernya. Masing-masing pribadi memiliki tanggung jawab pada perkembangan pola lakunya. Karena menyangkut kebiasaan maka setiap pribadi harus mendisiplinkan diri dan menerapkan pola laku yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

TRANSFER PASIEN: MACAM-MACAM POSISI PASIEN BESERTA CONTOH GAMBARNYA

  • POSISI FOWLER / SEMI FOWLER
adalah Posisi setengah duduk / duduk. 
Guna:
1.Untuk mempertahankan kenyamanan.
2.Memfasilitasi fungsi pernapasan pasien.
Cara pelaksanaan:
1.Jelaskan pada pasien mengenai prosedur.
2.Dudukkan pasien.
3.Berikan sandaran pada tempat tidur pasien. ( fowler = 90°, semi fowler = 30°-45° )
4.Anjurkan pasien untuk tetap berbaring setengah duduk.
 CONTOH POSISI FOWLER


CONTOH POSISI SEMI FOWLER


  • POSISI SIM 
adalah Posisi miring ke kanan / kiri.
-Guna:
1.Memberikan kenyamanan.
2.Memberikan obat ( supositoria ) melalui anus.
-Cara pelaksanaan =
1.Jelaskan pada pasien mengenai prosedur.
2.Pasien berbaring, apabila dimiringkan ke kiri dengan posisi badan setengah telungkup, lutut kaki kiri lurus dan paha kanan di tekuk diarahkan ke dada. Tangan kiri di belakang punggung dan tangan kanan di depan kepala.
3.Apabila miring ke kanan, sebaliknya.
POSISI SIM



  • POSISI DORSAL RECUMBENT 
 Adalah Posisi berbaring telentang dengan kedua lutut fleksi ( di tarik dan diregangkan ).
-Guna :
1.Untuk merawat dan memeriksa genitalia.
2.Untuk proses persalinan.
-Cara pelaksanaan:
1.Jelaskan pada pasien mengenai prosedur.
2.Pasien berbaring telentang, pakaian bawah dibuka.
3.Tekuk lutut, regangkan paha, telapak kaki menempel di tempat tidur, dan regangkan kedua kaki.
4.Pasangkan selimut.
CONTOH POSISI DORSAL RECUMBENT


  • POSISI LITOTOMI
Adalah Posisi berbaring telentang, mengangkat kedua kaki dan menariknya ke atas bagian perut.
-Guna: 
1.Memeriksa genitalia pada proses persalinan.
2.Memasang alat kontrasepsi.
-Cara pelaksanaan:
1.Jelaskan pada pasien mengenai prosedur.
2.Pasien berbaring telentang, angkat kedua kaki dan tarik ke arah perut.
3.Tungkai bawah membentuk sudut 90° ke paha.
4.Letakkan kaki pada alat, lalu selimuti.
CONTOH POSISI LITOTOMI
  • POSISI TRENDELENBURG 
Adalah Posisi berbaring di tempat tidur dengan bagian kepala lebih rendah daripada kaki.
-Guna = untuk melancarkan peredaran darah ke otak.
-Cara pelaksanaan =
1.Jelaskan pada pasien mengenai prosedur.
2.Pasien berbaring telentang, letakkan bantal di kepala dan ujung tempat tidur, serta di bawah lipatan lutut.
3.Berikan balok penopang pada bagian kaki atau atur tempat tidur dengan meninggikan bagian kaki pasien.
 
CONTOH POSISI TRENDELENBURG


  • POSISI GENU PECTORAL
Adalah Posisi menungging dengan kedua kaki di tekuk dan dada menempel pada tempat tidur.
-Guna: 
1.Untuk memeriksa daerah rektum dan sigmoid.
2.Membantu ibu hamil yang janinnya letak sungsang.
-Cara pelaksanaan =
1.Jelaskan pada pasien mengenai prosedur.
2.Anjurkan pasien untuk menungging dengan kedua kaki di tekuk dan dada menempel pada tempat tidur.
3.Pasangkan selimut pasien.
CONTOH POSISI GENU PECTORAL

TERIMA KASIH

About