Look at this

Sabtu, 03 Oktober 2020

Materi SMK Keperawatan: SOP Pemeriksaan kadar Kolestrol dalam darah dengan alat auto check

SMK N 1 EMPAT LAWANG

PEMERIKSAAN KOLESTROL

SPO

Tanggal terbit :

PENGERTIAN

Suatu tindakan untuk menilai asam lemak dalam darah

TUJUAN

Untuk mengetahui kadar asam lemak dalam darah

PROSEDUR

Persiapan Alat :

1. Alat auto check

2. Lanset gula darahNal auto check

3. Kapas

4. Alkohol

5. Handsoon

6. Alat tulis & buku

Persiapan pasien :

1. Pasien dan keluarga diberi tahu tentang maksud dan tujuan tindakan yang akan dilakukan.

2. Menyiapkan lingkungan.

Pelaksanaan :

1. Melakukan cuci tangan.

2. Menggunakan sarung tangan.

3. Atur posisi pasien

4. Masukan tes strip kedalam port alat meter sampai menyala.

5. Melakukan penusukan di ujung jari menggunakan nal.

6. Sentuhkan/masukan sampel darah ke ujung tes strip sampai layar menampilkan hitungan pada interval waktu tertentu.

7. Catat hasil yang tertera dilayar di buku catatan

8. Rapikan alat.

9. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

Materi SMK Keperawatan: SOP Pemeriksaan kadar Glukosa darah dengan alat auto check

SMK N 1 EMPAT LAWANG

PEMERIKSAAN GULA DARAH

SPO

Tanggal terbit, Januari 2020

PENGERTIAN

Suatu tindakan untuk menilai kadar glukosa dalam darah

TUJUAN

Untuk mengetahui kadar glukosa dalam darah

PROSEDUR

Persiapan Alat :

1. Alat auto check

2. Lanset gula darah

3. Nal auto check

4. Kapas

5. Alkohol

6. Handsoon

7. Alat tulis & buku

Persiapan pasien :

1. Pasien dan keluarga diberi tahu tentang maksud dan tujuan tindakan yang akan dilakukan.

2. Menyiapkan lingkungan.

Pelaksanaan :

1. Melakukan cuci tangan.

2. Menggunakan sarung tangan.

3. Atur posisi pasien

4. Masukan tes strip kedalam port alat meter sampai menyala.

5. Melakukan penusukan di ujung jari menggunakan nal.

6. Sentuhkan/masukan sampel darah ke ujung tes strip sampai layar menampilkan hitungan pada interval waktu tertentu.

7. Catat hasil yang tertera dilayar di buku catatan

8. Rapikan alat.

9. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

Materi SMK Keperawatan: SOP Pemeriksaan kadar asam Urat dalam darah

 

SMK N 1 EMPAT LAWANG

PEMERIKSAAN ASAM URAT

SPO

Tanggal terbit:

PENGERTIAN

Suatu tindakan untuk menilai kadar asam dalam darah

TUJUAN

Untuk mengetahui asam dalam darah

PROSEDUR

Persiapan Alat :

1. Alat auto check

2. Lanset asam urat

3. Nal auto check

4. Kapas

5. Alkohol

6. Handsoon

7. Alat tulis & buku

Persiapan pasien :

1. Pasien dan keluarga diberi tahu tentang maksud dan tujuan tindakan yang akan dilakukan.

2. Menyiapkan lingkungan.

Pelaksanaan :

1. Melakukan cuci tangan.

2. Menggunakan sarung tangan.

3. Atur posisi pasien

4. Masukan tes strip kedalam port alat meter sampai menyala.

5. Melakukan penusukan di ujung jari menggunakan nal.

6. Sentuhkan/masukan sampel darah ke ujung tes strip sampai layar menampilkan hitungan pada interval waktu tertentu.

7. Catat hasil yang tertera dilayar di buku catatan

8. Rapikan alat.

9. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

Materi SMK Keperawatan : SOP Tindakan Keperawatan Kompres Dingin

ALAT DAN BAHAN KETERAMPILAN KEPERAWATAN “KOMPRES KOMPRES DINGIN”

NO

ALAT / BAHAN

JUMLAH

1

Air biasa

Secukupnya

2

Baki

1 buah

3

Waslap/kain kasa dengan ukuran tertentu

2 buah

4

Perlak

1 buah

5

Sampiran bila perlu

1 buah

6

Selimut bila perlu

1 buah

7

Lap

1 buah

Tujuan :

1. Merelaksasi otot dan menurunkan kontraktilitasnya

2. Vasokontriksi menurunkan permeabilitas kapiler menurunkan aliran darah, memperlambat metabolisme soluler

3. Meredakan nyeri dengan memperlambat kecepatan konduksi saraf dan menghambat inpuls saraf, menyebabkan mati rasa, bekerja sebagai counterirritant, meningkatkan ambang nyeri.

4. Meredakan pendarahan dengan konstriksi pembuluh darah, meredakan edema dengan mengurangi permeabilitas kapiler

Indikasi :

1. Spasme otot

2. Inflamasi

3. Nyeri

4. Cedera traumatik

TINDAKAN KEPERAWATAN “ KOMPRES DINGIN”

No

ASPEK YANG DI NILAI

Pengertian: Kompres Dingin adalah Memberikan rasa Dinginpada daerah tertentu dengan menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan Dingin pada bagian tubuh yang memerlukan.

A.

1.

Tahap Pra Interaksi

Memvalidasi kebutuhan pasien

2.

Mencuci tangan

3.

Menempatkan alat di dekat pasien

B.

1.

Tahap Orientasi

Memeberikan salam terapetik

2.

Menjelaskan tujuan pada pasien & klg

3.

Menjelaskan prosedur pada pasien & klg

4.

Menyakan kesiapan pasien

C.

1.

Tahap Kerja

Cuci tangan dan perhatikan privacy klien

2.

Pasang perlak pada area yang akan dikompres

3.

Masukkan waslap/kain kasa kedalam air biasa lalu diperas sampai lembab

4.

Letakkan waslap/kain kasa tersebut pada area yang akan dikompres

5.

Ganti waslap/kain kasa tiap kali dengan waslap/kain kasa yang sudah terendam dalam air biasa.

6.

Diulang-ulang sampai suhu tubuh turun

D

1

Tahap Terminasi

Mengevaluasi hasil tindakan

2

Berpamitan dengan pasien & keluarga

3

Membereskan & mengembalikan alat ke tempat semula

4

Mencuci tangan

5

Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Catatan Keperawatan:

Materi SMK Keperawatan : SOP Tindakan Keperawatan Kompres hangat

ALAT DAN BAHAN KETERAMPILAN KEPERAWATAN “KOMPRES DINGIN”

1. KOMPRES HANGAT

NO

ALAT / BAHAN

JUMLAH

1

Air dengan suhu 50-60° C

Secukupnya

2

Baki

1 buah

3

Buli-buli

1 buah

4

Handuk

1 buah

5

Termometer air HANGAT

1 buah

6

Lap

1 buah

Tujuan :

1. Merelaksasi otot dan meningkatkan kontraktilitasnya

2. Meningkatkan aliran darah, melunakkan eksudat

3. Meredakan nyeri

4. Mengurangi kaku sendi dengan menurunkan viskositas dan meningkatkan distensibilitas

Indikasi :

1. Spasme otot

2. Inflamasi

3. Nyeri

4. Kaku sendi

TINDAKAN KEPERAWATAN“ KOMPRES HANGAT”

No

ASPEK YANG DI NILAI

Pengertian: Kompres Hangat adalah Memberikan rasa hangat pada daerah tertentu dengan menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada bagian tubuh yang memerlukan.

A.

1.

Tahap Pra Interaksi

Memvalidasi kebutuhan pasien

2.

Mencuci tangan

3.

Menempatkan alat di dekat pasien

B.

1.

Tahap Orientasi

Memeberikan salam terapetik

2.

Menjelaskan tujuan pada pasien & klg

3.

Menjelaskan prosedur pada pasien & klg

4.

Menyakan kesiapan pasien

C.

1.

Tahap Kerja

Cuci tangan dan perhatikan privacy klien

2.

Bersihkan buli-buli HANGAT dengan cara : mengisi buli-buli dengan air HANGAT, kencangkan penutupnya kemudian membalik posisi buli-buli berulang-ulang, lalu kosongkan isinya

3.

Isi buli-buli dengan air HANGAT sebanyak kurang lebih ½ atau 1/3 dari buli-buli tesebut. Lalu keluarkan udaranya dengan cara :

  • letakkan atau tidurkan buli-buli di atas meja atau tempat datar.
  • Bagian atas buli-buli di lipat sampai kelihatan permukaan air di leher buli-buli
  • Kemudian penutup buli-buli di tutup dengan rapat/benar

4.

Periksa apakah buli-buli bocor atau tidak lalu keringkan dengan lap dan bungkus dengan handuk

5.

Letakkan atau pasang buli-buli pada area yang memerlukan kompres HANGAT

6.

Kaji secara teratur kondisi klien untuk mengetaui kelainan yang timbul akibat pemberian kompres dengan buli-buli HANGAT, seperti kemerahan, ketidak nyamanan, kebocoran, dsb.

7

Ganti buli-buli HANGAT setelah 30 menit di pasang dengan air HANGAT lagi, sampai indikasi membaik

D

1

Tahap Terminasi

Mengevaluasi hasil tindakan

2

Berpamitan dengan pasien & keluarga

3

Membereskan & mengembalikan alat ke tempat semula

4

Mencuci tangan

5

Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

CATATAN KEPERAWATAN:

Selasa, 29 September 2020

Materi SOP Memandikan Pasien di atas Tempat Tidur Untuk SMK Asisten Perawat

KELAS XII ASISTEN PERAWAT

GURU MAPEL: Ns. Yesica Tria E, S.Kep

“KETERAMPILAN ASISTEN PERAWAT PERSONAL HYEGINE”

MEMANDIKAN PASIEN DI TEMPAT TIDUR

NO

ALAT / BAHAN

JUMLAH

1

Baskom berisi air dingin dan air hangat

2 buah

2

Pakaian pengganti

1 buah

3

Selimut mandi

1 buah

4

Handuk

2 buah

5

Waslap

2 buah

6

Tempat pakaian kotor

1 buah

7

Sabun

1 buah

8

Minyak kayu putih/Bedak/lotion

1 buah

9

Sampiran

Tujuan :

1. Menjaga kebersihan tubuh, menghilangkan bau badan.

2. Mengurangi infeksi akibat kulit kotor.

3. Memperlancar sistem peredaran darah, syaraf dan merelaksasikan otot.

4. Menambah kenyamanan pasien.

Indikasi pasien :

Pada pasien baru, terutama bila kotor sekali dan keadaan umumnya memungkinkan.

KETERAMPILAN KEPERAWATAN PERSONAL HYEGINE

“ MEMANDIKAN PASIEN DI TEMPAT TIDUR “

NO

ASPEK YANG DI NILAI

A.

1

Tahap Pra Interaksi

Memvalidasi kebutuhan pasien

2

Mencuci tangan

3

Menempatkan alat di dekat pasien

B.

Tahap Orientasi

Memberikan salam terapeutik

1

Menjelaskan tujuan pada pasien & klg

2

Menjelaskan prosedur pada pasien & klg

3

Menanyakan kesiapan pasien

C.

1

Tahap Kerja

Menutup pintu, gorden, gunakan sampiran

2

Mencuci tangan

3

Memakai hand scoon

4

Memakai masker

5

Memakai gaun

6

Memindahkan bantal dari tempat tidur

7

Mengganti selimut tidur dengan selimut mandi

8

Atur posisi pasien

9

Membentangkan handuk di bawah kepala pasien

10

Memakai wash lap

11

Membersihkan muka, telinga, leher menggunakan sabun

12

Membilasi dengan air bersih

13

Keringkan dengan handuk

14

Turunkan selimut mandi, Buka pakain atas lalu bentangkan handuk diatas dada pasien

15

Letakkan tangan pasien di atas dada pasien, bersihkan , keringkan dengan handuk (lakukan pada kedua tangan, mulai dari tangan yang terjauh dari perawat)

16

Letakkan handuk di sisi pasien, bersihkan daa dan perut pasien, lalu keringkan dengan handuk

17

Miringkan pasien ke kiri, bentangkan handuk, bentangkan handuk di bawah punggung pasien, bersihkan punggung sampai glutea, keringkan dengan handuk, miringkan pasien ke kanan dan lakukan hal yang sama. Kembalikan posisi pasien terletang dan pasang pakaian atas.

18

Letakkan handuk di bawah lutut, buka pakaun bawah lalu bersihkan kaki. Kaki yang paling jauh didahulukan dan keringkan dengan handuk..

19

Ambil handuk dan letakkan di bawah glutea. Pakaian bawah perut dibuka, lalu bersihkan daerah lipatan paha dan genitalia.

20

Setelah selesai, pasang kembali pakaian dengan rapi

21

Mengganti selimut mandi dengan selimut pasien

22

Meletakkan bantal dibawah kepala pasien

D.

1

Tahap Terminasi

Mengevaluasi hasil tindakan

2

Berpamitan dengan pasien & keluarga

3

Membereskan & mengembalikan alat ke tempat semula

4

Mencuci tangan

5

Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

CATATAN KEPERAWATAN:

Jumat, 24 Juli 2020

Waspada, Ibu hamil harus tahu! Tanda dan Bahaya Selama Kehamilan

TANDA BAHAYA KEHAMILAN

1.Perdarahan Pervaginam

Perdarahan yang patologis pada masa kehamilan, terdiri dari :

    a. Awal masa kehamilan

                    terjadi pada kehamilan < 22 mg

à Curiga : Ab, KE, Kehamilan Mola

b. Kehamilan lanjut

terjadi pada kehamilan > 22 mgg

    sampai   menjelang persalinan  Ã   Curiga : Plasenta previa, sol.  Placenta


2. Sakit kepala hebat

Menentukan suatu masalah serius:

    - sakit kepala hebat

    - sakit kepala yang menetap

    - tidak hilang dengan istirahat ,  Jika tidak diatasiàkejang, stroke,

      dan kematian

-PENGLIHATAN KABUR

gangguan penglihatan yg mengancam jiwa :

   - perubahan visual mendadak

     àpenglihatan kabur/berbayang

     àbintik spot

     àberkunang-kunang

àpreeklamspsia berat,mengarah eklampsia: skotoma,diplopia,ambliplopia


3.Nyeri perut hebat

Pada kehamilan dapat menjadi komplikasi yg fatal

Nyeri perut dapat menunjukkan:

   - kehamilan ektopik

   - Preeklamsi

   - Persalinan prematur

   - Solutio plasenta

 

Makalah Biologi Dasar: SIklus Kehidupan Manusia

Siklus kehidupan manusia

Siklus kehidupan manusia diawali dengan kelahiran sang bayi dari perut ibu yang telah dikandung selama Sembilan bulan. Saat bayi lahir, dia memiliki organ tubuh yang sama dengan orang dewasa, tetapi memiliki ukuran yang berbeda yaitu relatif lebih kecil. Bayi yang baru lahir identik dengan kelelahan sepanjang hari. Beberapa hal dibawah ini wajib diperhatikan saat merawat bayi yang baru lahir.

· Jaga kebersihan dan keamanan bayi

Jagalah kebersihan tangan saat hendak memegang atau menggendong bayi yang baru lahir. Cuccilah tangan dahulu sebelum melakukan kontak dengan bayi agar mereka terhindar dari serangan kuman. Berhati-hatilah ketika menggendong bayi yang baru lahir, terutama perhatikan pegangan anda pada bagian kepala dan leher bayi.

Jangan pernah mengguncang-guncang bayi saat membangunkan mereka karena dapat menyebabkan pendarahan di otak.

· Memandikan bayi

Bayi baru lahir membutuhkan mandi setidaknya dua kali dalam seminggu. Sebelum tali pusat copot, dianjurkan untuk memandikan bayi dengan memakai spons.

Mandikan bayi dengan memakai sampo dan sabun yang di desain khusu untuk kondisi kulit bayi. Benda pendukung lain yang wajib dimiliki untuk memandikan bayi baru lahir adalah kain waslap, handuk lembut, dan bak bayi mandi. Jika khawatir produk bayi yang digunakan bisa menimbulkan iritasi, maka bicarakanlah hal tersebut kepada dokter.

· Mengganti popok

Salah satu perawatan bayi baru lahir yang dianggap susah adalah memasang popok. Anda mungkin akan mengganti popok hingga 10 kali dalam sehari. Hal ini tergantung dengan asupan yang diterima bayi. Umumnya, bayi yang terpaksa di beri susu formula sejak lahir memiliki frekuensi kencing lebih tinggi dibandingkan bayi yang diberi ASI eksklusif.

Sementara itu mengenai buang air besar, bayi melakukannya pertama kali setelah sehari atau dua hari kelahirannya. Adapun kotoran bayi mkonium berwarna hitam. Mekonium sendiri terdiri dari lendir, cairan ketuban, dan segala sesuatu yang ditelan bayi saat berada di dalam janin.

· Memberi susu

Memberikan susu pada bayi yang baru lahir mungkin akan sangat sering dilakukan. Umumnya, bayi bayi harus diberi susu antara 8-15 kali dalam sehari. Hal ini terjadi karena kapasitas perut mereka masih sangat kecil. Dalam proses menyusui, usahakan untuk melakukannya dengan posisi yang bergantian agar anda turut merasa nyaman.

Lakukan menyusui sesering mungkin tanpa harus menunggu bayi anda menangis atau berteriak terlebih dahulu. Saat menangis, bayi lebih sulit menelan susu sebab lidahnya tidak berada dalam posisi tepat untuk meneguk cairan.

Makalah Kebidanan: Dukungan Tenanga Kesehatan pada Ibu Hamil selama Masa Kehamilan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan krisis bagi kehidupan keluarga yang dapat diikuti dengan stres dan kecemasan. Perubahan dan adaptasi selama kehamilan, tidak hanya dirasakan oleh ibu tetapi seluruh anggota keluarga. Oleh karena itu, selama kehamilan seluruh anggota keluarga harus terlibat terutama suami.

Ketersediaan dukungan sosial untuk kesejahteraan psikososial ibu hamil adalah hal yang penting. Dukungan dan kasih sayang dari anggota keluarga dapat memberikan perasaan nyaman dan aman ketika ibu merasa takut dan khawatir dengan kehamilannya.

Selain dukungan dari keluarga, ibu hamil juga memerlukan dukungan dari tenaga kesehatan khususnya bidan yang menemani ibu selama masa kehamilannya.


B. Tujuan Masalah

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah : “Untuk menjelaskan tentang Support dari tenaga kesehatan pada ibu hamil”.

C. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah penulisan makalah ini yaitu : “Bentuk dukungan tenaga kesehatan yang bagaimana yang perlu diberikan pada ibu hamil?”


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

KEBUTUHAN PSIKOLOGI IBU HAMIL TRIMESTER I, II, III

Pada Peristiwa Kehamilan merupakan suatu rentang waktu, dimana tidak hanya terjadi perubahan fisiologis, tetapi juga terjadi perubahan psikologis yang memerlukan penyesuaian emosi, pola berpikir, dan perilaku yang berlanjut hingga bayi lahir. Status emosional dan psikologis ibu hamil turut menentukan keadaan yang timbul sebagai akibat atau diperburuk oleh kehamilan, sehingga dapat terjadi pergeseran dimana kehamilan sebagai proses fisiologis menjadi kehamilan patologis.

A. Support Keluarga

Dukungan selama masa kehamilan sangat dibutuhkan bagi seorang wanita yang sedang hamil, terutama dari orang terdekat apalagi bagi ibu yang baru pertama kali hamil. Seorang wanita akan merasa tenang dan nyaman dengan adanya dukungan dan perhatian dari orang – orang terdekat. (Jensen.2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas)

1. Suami

a) Dukungan dan peran serta suami dalam masa kehamilan terbukti meningkatkan kesiapan ibu hamil dalam menghadapi kehamilan dan proses persalinan, bahkan juga memicu produksi ASI. Suami sebagai seorang yang paling dekat, dianggap paling tahu kebutuhan istri. Saat hamil wanita mengalami perubahan baik fisik maupun mental. Tugas penting suami yaitu memberikan perhatian dan membina hubungan baik dengan istri, sehingga istri mengkonsultasikan setiap saat dan setiap masalah yang dialaminya dalam menghadapi kesulitan-kesulitan selama mengalami kehamilan. (Allina Hospitals & Clinics, tahun 2001).

b) Keterlibatan suami sejak awal masa kehamilan, sudah pasti akan mempermudah dan meringankan pasangan dalam menjalani dan mengatasi berbagai perubahan yang terjadi pada tubuhnya akibat hadirnya sesosok “manusia mungil” di dalam perutnya. Bahkan, keikutsertaan suami secara aktif dalam masa kehamilan, dapat mempengaruhi keberhasilan seorang istri dalam mencukupi kebutuhan ASI untuk si bayi kelak sangat ditentukan oleh seberapa besar peran dan keterlibatan suami dalam masa-masa kehamilannya. (Allina Hospitals & Clinics, tahun 2001).

c) Saat hamil merupakan saat yang sensitif bagi seorang wanita, jadi sebisa mungkin seorang suami memberikan suasana yang mendukung perasaan istri, misalnya dengan mengajak istri jalan-jalan ringan, menemani istri ke dokter untuk memeriksakan kehamilannya serta tidak membuat masalah dalam komunikasi. Diperoleh tidaknya dukungan suami tergantung dari keintiman hubungan, ada tidaknya komunikasi yang bermakna, dan ada tidaknya masalah atau kekhawatiran akan bayinya. (Allina Hospitals & Clinics, tahun 2001).

2. Keluarga

a) Lingkungan keluarga yang harmonis ataupun lingkungan tempat tinggal yang kondusif sangat berpengaruh terhadap keadaan emosi ibu hamil. Wanita hamil sering kali mempunyai ketergantungan terhadap orang lain disekitarnya terutama pada ibu primigravida. Keluarga harus menjadi bagian dalam mempersiapkan pasangan menjadi orang tua.

b) Dukungan Keluarga Dapat Berbentuk :

· Ayah – ibu kandung maupun mertua sangat mendukung kehamilan ini.

· Ayah – ibu kandung maupun mertua sering berkunjung dalam periode ini.

· Seluruh keluarga berdoa untuk keselamatan ibu dan bayi.

· Adanya ritual adat istiadat yang memberikan arti tersendiri yang tidak boleh ditinggalkan. (Allina Hospitals & Clinics, tahun 2001).

3. Lingkungan

Dukungan Lingkungan Dapat Berupa :

  • Doa bersama untuk keselamatan ibu dan bayi dari ibu – ibu pengajian/ perkumpulan/ kegiatan yang berhubungan dengan sosial/ keagamaan.
  • Membicarakan dan menasehati tentang pengalamaan hamil dan melahirkan.
  • Adanya diantara mereka yang bersedia mengantarkan ibu untuk periksa.
  • Menunggui ibu ketika melahirkan.Mereka dapat menjadi seperti saudara ibu hamil. (Allina Hospitals & Clinics, tahun 2001)

v Trimester I

· Memberikan Pengertian bahwa perubahan yang terjadi merupakan hal yang normal dapat terjadi pada setiap ibu hamil.

· Bertukar pengalaman yang menyenangkan.

· Suami dapat memberikan dukungan dengan mengerti dan memahami setiap perubahan yang terjadi pada istrinya, memberikan perhatian dengan penuh kasih saying dan berusaha untuk meringankan beban kerja istri.

v Trimester II

· Bersama – sama dengan ibu untuk merencanakan persalinan.

· Ikut mewaspadai adanya komplikasi dan tanda-tanda kehamilan.

· Bersama-sama mempersiapkan suatu rencana apabila terjadi komplikasi.

v Trimester III

  • Keluarga dan suami dapat memberikan dukungan dengan memberikan keterangan tentang persalinan.
  • Tetap memberikan perhatian dan semangat pada ibu selama menunngu persalinannya.
  • Bersama-sama mematangkan persiapan persalinan yang mungkin terjadi.

B. Support Dari Tenaga Kesehatan

Peran bidan dalam perubahan dan adaptasi psikologi adalah dengan memberi support atau dukungan moral bagi klien, meyakinkan bahwa klien dapat menghadapi kehamilannya dan perubahan yang dirasakannya adalah sesuatu yang normal. Bidan harus bekerjasama dan membangun hubungan yang baik dengan klien agar terjalin hubungan yang terbuka antara bidan dan klien. Keterbukaan ini akan mempermudah bidan memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi klien.

Bidan juga berfungsi sebagai fasilitator bagi kliennya. Bidan dapat membagi pengalaman yang pernah dirasakan bidan itu sendiri, misalnya jika bidan tersebut juga pernah merasakan kehamilan, hal ini akan membuat klien mengerti akan fungsi bidan yang disatu sisi sebagai seorang bidan dan disisi lain sebagai manusia biasa yang juga merasakan perubahan-perubahan yang terjadi dalam siklus kehidupan. Bidan juga dapat menceritakan pengalaman orang lain sehingga klien mampu membayangkan bagaimana cara mereka sendiri untuk menyelesaikan dan menghadapi masalahnya.

Bidan juga berperan sebagai seorang pendidik, bidan yang memutuskan apa yang harus di beritahukan kepada klien dalam menghadapi kehamilannya agar selalu waspada terhadap perubahan yang terjadi, perilakunya dan bagaimana menghadapi permasalahnnya yang timbul akibat kehamilannya.

Tenaga kesehatan juga dapat memberikan peranannya melalui dukungan, yaitu:

  1. Dukungan Aktif : melalui kelas antenatal.
  2. Dukungan Pasif : dengan memberikan kesempatan kepada ibu hamil yang mengalami masalah untuk berkonsultasi.

Tenaga kesehatan harus mampu mengenali tentang keadaan yang ada disekitar ibu hamil atau pasca bersalin, yaitu:bapak, kakak, dan pengunjung.

(Buku Keperawatan Ibu Hamil).

v Trimester 1

  • Menjelaskan dan meyakinkan pada ibu bahwa apa yang terjadi padanya adalah sesuatu yang normal.
  • Membantu untuk memahami setiap perubahan yang terjadi baik fisik maupun psikologis.
  • Yakinkan bahwa ibu akan mulai merasa lebih baik dan berbahagia pada trimester kedua.

v Trimester II

  • Mengajarkan pada ibu tentang nutrisi, pertumbuhan bayi, tanda – tanda bahaya.
  • Bersama ibu dan keluarga dalam merencanakan kelahiran dan rencana kegawat daruratan.

v Trimester III

  • Memberikan penjelasan bahwa yang dirasakan oleh ibu adalah norma.
  • Menenangkan ibu.
  • Membicarakan kembali dengan ibu bagaimana tanda – tanda persalinan yang sebenarnya.
  • Meyakinkan bahwa anda akan selalu berada bersama ibu untuk membantu melahirkan bayinya.

C. Rasa Aman dan Nyaman Selama Kehamilan

Orang yang paling penting bagi seorang wanita hamil biasanya ialah ayah sang anak. Semakin banyak bukti menunjukan bahwa wanita yang diperhatikan dan dikasihi oleh pasangan prianya selama hamil akan menunjukan lebih sedikit gejala emosi dan fisik, lebih sedikit komplikasi persalinan, dan lebih mudah melakukan penyesuaian selam masa nifas. Ada dua kebutuhan utama yang ditunjukan wanita selama ia hamil, kebutuhan pertama ialah menerima tanda-tanda bahwa ia dicintai dan dihargai. Kebutuhan kedua ialah merasa yakin akan penerimaan pasangannya terhadap sang anak dan mengasimilasi bayi tersebut kadalam keluarga.

Peran keluarga khususnya suami, sangat diperlukan bagi seorang wanita hamil. Keterlibatan dan dukungan yang diberikan suami kepada kehamilan akan mempererat hubungan antara ayah anak dan suami istri. Dukungan yang diperoleh oleh ibu hamil akan membuatnya lebih tenang dan nyaman dalam kehamilannya. Hal ini akan memberikan kehamilan yang sehat. Dukungan yang dapat diberikan oleh suami misalnya dengan mengantar ibu memeriksakan kehamilan, memenuhi keinginan ibu hamil yang ngidam, mengingatkan minum tablet besi, maupun membantu ibu malakukan kegiatan rumah tangga selama ibu hamil. Walaupun suami melakukan hal kecil namun mempunyai makna yang tinggi dalam meningkatkan keadaan psikologis ibu hamil ke arah yang lebih baik. (Buku Keperawatan Ibu Hamil).

Untuk menciptakan rasa nyaman juga dapat ditempuh dengan senam untuk memperkuat otot – otot mengatur posisi untuk mengatasi nyeri punggung akibat janin, mengatur berbagai sikap tubuh untuk meredakan nyeri dan pegal, sikap berdiri yang membuat bayi leluasa, melatih sikap santai untuk menenangkan pikiran, menenangkan tubuh, melakukan relaksasi sentuhan, dan teknik pemijatan.

D. Persiapan Menjadi Orang Tua

1. Kehamilan dan peran sebagai orang tua dapat dianggap sebagai masa transisi atau peralihan.

2. Terlihat adanya peralihan yang sangat besar akibat kelahiran dan peran yang baru, serta ketidak pastian yang terjadi sampai peran yang baru ini dapat disatukan dengan anggota keluarga yang baru.

Untuk pasangan baru, kehamilan merupakan kondisi perubahan dari masa anak menjadi orang tua, dan apabila kehamilan berakhir maka akan bertambah tanggung jawab keluarga. Suami akan mengalami perubahan menjadi orang tua, seperti bertambahnya tanggung jawab. Selama periode prenatal, ibu ialah satu-satunya pihak yang membentuk lingkungan tempat janin tumbuh dan berkembang.

Reaksi pertama seorang pria ketika mengetahui dirinya akan menjadi seorang ayah maka timbulnya kebanggaan atas kemampuannya mempunyai keturunan bercampur dan keprihatinan akan persiapannya menjadi seorang ayah dan pencari nafkah untuk keluarganya. Seorang calon ayah mungkin akan sangat memperhatikan keadaan ibu yang sedang hamil dan menghindari se ks karena takut akan mencederai bayinya. Disamping respon yang diperhatikannya, seorang ayah perlu dapat memahami keadaan ini dan menerimanya.

Steele dan Pollack (1968) menyatakan bahwa menjadi orang tua merupakan proses yang terdiri dari dua komponen. Komponen pertama, bersifat praktis dan mekanis, melibatkan keterampilan kognitif dan motorik. Komponen kedua, bersifat emosional, melibabkan keterampilan kognetif dan efektif. Kedua componen ini penting untuk perkembangan dan keberadaan bayi.

3. Keterampilan Kognitif – Motorik

Dalam proses ini orang tua melibatkan aktifitas perawatan anak, seperti memberi makan, menjaganya dari bahaya, memungkinkannya untuk bisa bergerak. Kemampuan ini dipengaruhi oleh pengalaman pribadinya dan budayanya. Banyak orang tua harus belajar untuk melakukan tugas ini dan proses belajar ini mungkin sukar bagi mereka. Akan tetapi, hampir semua orang tua memiliki keinginan untuk belajar dan dibantu dukungan orang lain menjadi terbiasa dengan aktifitas merawat anak.

4. Keterampilan Kognitif-Efektif

Komponen pskologis menjadi orang tua, sifat keibuan atau kebapakkan tampaknya berakar dari pengalaman orang tua dimasa kecil saat mengalami dan menerima kasih sayang dari ibunya. Dalam hal ini orang tua bisa dikatakan mewarisi kemampuan untuk menunjukkan perhatian dan kelembutan. Keterampilan kognitif-efektif menjadi oarang tua ini meliputi sikap yang lembut, waspada dan memberi perhatian lepada bayinya. (Buku Keperawatan Ibu Hamil).

Segala persiapan menjadi orangg tua harus direncanakan sedini mungkin diantranya :

  • Bersama-sama dengan pasangan selama kehamilan dan saat melahirkan untuk sailing berbagi pengalaman yang unik tentang setiap kejadian yang dialami oleh masing-masing.
  • Berdiskusi dengan pasangan tentang apa yang dilakukan untuk menghadapi status berbagai orang tua, seperti :

1) Akomodasi bagi calon bayi.

2) Menyiapkan tambahan penghasilan.

3) Bagaimana apabila nanti tibanya saat ibu harus kembali bekeja.

4) Apa saja yang diperlukan untuk merawat bayi.

3 tahap seorang ibu hamil dalam melakukan persiapan menjadi orang tua:

  1. Taking on : meniru dan bermain peran
  2. Taking in : mencobakan dan berfantasi
  3. Letting go : melakukan kegiatan nyata

E. Persiapan Siblin g

Kehadiaran seorang adik yang baru dapat merupakan krisis utama bagi seorang anak. Anak sering mengalami perasaan kehilangan atau merasa cemburu karena digantikan oleh bayi yang baru. Beberapa faktor yang mempengaruhi respon seorang anak adalah umur, sikap orang tua, peran ayah, lama wakt berpisah dengan ibu, peraturah kunjungan dirumah sakit dan bagaimana anak itu dipersiapkan untuk suatu perubahan.

Ibu yang mempunyai anak harus menyediakan banyak waktu dan tenaga untuk mengorganisasi kembali hubungannya dengan anak-anaknya ia perlu mempersiapkan anak-anaknya untuk menyambut kelahiran sang bayi dan melalui proses perubahan peran dalam keluarga dengan melibatkan anak-anaknya yang lebih besar karena mereka kehilangan tempat.

Usia dan tingkat perkembangan anak mempengaruhi respon mereka. Oleh karena itu persiapan harus memenuhi kebutuhan setiap anak. Anak yang berusia kurang dari dua tahun menunjukan minat kecil terhadap kehamilannya. Bagi anak yang lebih tua, pengalaman ini akan mengurangi rasa takut dan konsep yang salah. Dengan diberi penjelasan dan pengertian anak biasanya tidak akan merasa disisihkan dan akan merasa senang dengan kehadiran adiknya yang bisa dijadikan teman.

Untuk mempersiapkan sang kakak dalam menerima adiknya dapat dilakukan dengan :

  • Menceritakan mengenai calon adik yang sesuai dengan usia dan kemampuanya untuk memahami,tetapi tidak pada usia kehamilan muda karena anak akan cepat bosan.
  • Jangan sampai dia menghetaui calon adiknya dari orang lain.
  • Biarkan dia merasakan gerakan dan bunyi jantung adiknya.
  • Gunakan gambar-gambar mengenai cara perawatan bayi
  • Sediakan bukuu yang menjelaskan dengan muudah tentang kehamilan, persalinan dan perawatan bayi.
  • Memperkenalkkan pengasuh.
  • Beri kesempatan suami untuk turut mengurusinya agar anak sadar bahwa bukan hanya ibu yang dapat menyiapkan mkannya atau memenuhi tidurnya,tetapi ayah juga.
  • Perlihatkan cita ibu pada anak tertua.
  • Apabila sang kakak mengatakan ketidak sukaan pada sang adik, maka jangan panic.
  • Tidak boleh memberikan kesan bahwa ada hal yangn mungkin anak rasakan tapi tidak dapat dibicarakan.
  • Tetapkan jadwal mandi dan waktu tidur bersama-sama dengan anak bebrapa bulan sebelum tiba saat melahirkan sehingga anak terbiasa dengan rutinitas yang terjadi setelah melahirkan.
  • Jika punya kesempatan, mulailah menempatkan anak pada kelompook bermain sebelum lahir.
  • Upayakan waktu berjauhan denga anak sesingkat mungkin, agar anak merasakan tidak diabaikan.
  • Ajaklah anak untuk mengunjungi adikanya di RS,dengan memastikan bahwa ibu tidak sedang menyusui,teapi biarkan bayi tetap di box nya.
  • Ketika anak mengunjungi adiknya di RS tunjukann perhatiann pada anak dan katakanlah bahwa sangat rindu padanya, atau berikan hadiah kecil dari adiknnya.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

  1. Dukungan selama masa kehamilan sangat dibutuhkan bagi seorang wanita yang sedang hamil, terutama dari orang terdekat apalagi bagi ibu yang baru pertama kali hamil.
  2. Bidan berperan memberikan support dan dukungan moral bagi klien dalam menghadapi perubahan fisik dan adaptasi psikologis.
  3. Dalam memberikan support kepada ibu hamil, bidan juga berperan sebagai fasilitator dan pendidik

B. Saran

Sebagai tenaga kesehatan hendaknya kita senantiasa memberikan dukungan/ support kepada setiap ibu hamil agar supaya mereka dapat menerima perubahan fisik dan psikologis yang mereka alami dan dapat memperoleh dukungan moral yang dapat membuat mereka lebih nyaman dalam menjalani kehamilannya.

DAFTAR PUSTAKA

Asrinah, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Graha Ilmu: Yogyakarta.

Bryar. Rosamund. 2008. Teori Praktik Kebidanan. Jakarta: EGC

Henderson, Christine, Kathleen Jones. 2005. Buku ajar konsep kebidanan. Jakarta: EGC.

Kusmiyati, Yuni. Dan Heni puji Wahyuningsih. 2009. Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil). Yogyakarta: Fitramaya.

Rukiah, Ai yeyen. Dkk. 2009. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Jakarta: TIM.
Salmah. dkk. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC

Mata KuliahBiologi dasar Manusia: Istilah Isitilah Anatomi pada tubuh manusia

Mata kuliah     : Biologi Dasar Manusia

Istilah-istilah anatomi dalam tubuh manusia

·       Tengkorak otak: neurocranium

1.    Tulang dahi=os prontale

2.    Tulang baji=os sphnoidale

3.    Tulang tapis=os ethmoidale

4.    Tulang pelipis=os temporale

5.    Tulang ubun-ubun=os parictale

6.    Tulang belakang kepala=os oceipitale

7.    Tengkorak bawah=splanco crani

8.    Tulang rahang atas=os maxilare

9.    Tulang rahang bawah=os mandibulare

10.  Tulang pipi=os zygamatica

11.  Tulang langit-langit=os galatinum

12.  Tulang hidung=os nasale

13.  Tulang air mata=os lacrimale

 

·       Badan= the trunk

1.    Tulang belakang=columna vertebralis

2.    Tulang leher=vertebrae cervicalis

3.    Tulang punggung=vertebrae thoroclas

4.    Tulang pinggang=vertebrae lumbalis

5.    Tulang belakang bersatu=vertebrae sacralis=os sacrum

6.    Tulang ekor bersatu=vertebrae cocygales=cocygis

7.    Tulang dada=sternum

8.    Hulu=manubrium sternum

9.    Badan=corpus sternum

10.  Taju pedang= processus xiphoideus

11.  Tulang rusuk=costae

12.  Iga sejati=costae parae

13.  Iga pasu=8-10=costae sporiare

14.  Iga melayang=11-12=costae fluctuantes

 

·       Anggota=extermitas

1.    Tangan(lengan atas)=humerus

2.    Lengan bawah-lengan hasta=ulna

3.    Tulang pengumpil=radius

4.    Pangkal tangan=carpus

5.    Tapak tangan=meta carpus

6.    Jari=phalangus

 

·       Kaki=pedes

1.    Tulang paha=femor

2.    Tempurung lutut=patella

3.    Tulang kering=tibia

4.    Tulang betis=fibula

5.    Pangkal kaki=tarsus

6.    Ruas jari=phalangus

7.    Tapak kaki=meta tarsus

8.    Tulang loncat= talus

9.    Tulang tumit=calcaneus

10.  Tulang dada=os cubeudeus

11.  Karpal=os naviculare

 

·       Panggul=pelvis

1.    Tulang pangkal paha=os cocae

2.    Tulang kemaluan=os pubis

3.    Tulang usus=os ilium

4.    Tulang duduk=os ischium

5.    Tulang belakang=os sacrum

6.    Tulang tungging=os cocygis

 

 

 

·       Otot=musculus

1.    Otot pundak kepala=galea

2.    Otot dahi=musculus frontalis

3.    Otot belakang kepala=musculus

4.    Otot pelipis=musculus temporalis

5.    Otot lingkar mulut=musculus orbicuralis oris

6.    Otot lingkar mata=orbicuralis oculi

7.    Otot kelopak mata= levator palpebralis oculi

 

·       Istilah letak/sikap anatomi

1.    Superior=bagian atas

2.    Inferior=bagian bawah

3.    Anterior=bagian depan

4.    Posterior=bagian belakang

5.    Internal=bagian dalam

6.    Eksternal=bagian luar

7.    Dekstra=bagian kanan

8.    Sinistra=bagian kiri

9.    Lateral=bagian samping

10.  Medical=bagian tengah

11.  Sentral=bagian pusat

12.  Perifer=bagian tepi

13.  Profunda=dalam

14.  Suoerfisial=dangkal/mendekat

15.  Asendens=bagian yang naik

16.  Desendens=bagian yang turun

17.  Cranial=bagian kepala

18.  Kaudal=bagian ekor

19.  Ventral=bagian depan ruas tulang belakang

20.  Dorsal=bagian belakang ruas tulang belakang

21.  Visceral=selaput bagian dalam

22.  Parietal=selaput bagian luar

23.  Transversal=melintang

24.  Longitudinal=membujur

 

·       Istilah lain

1.    Proksimal=mendekati batang tubuh

2.    Palmar=kearah Palmaris manusia(anggota gerak atas)

3.    Distal=menjauhi batang tubuh

4.    Plantral=kearah plantar pedis(anggota gerak bawah)

5.    Ulnar=kearah ulna(tulang hasta)

6.    Radial=kearah radius(tulang pengumpil)

7.    Tibial=kearah tibia(tulang kering)

8.    Fibular=kearah fibula(tulang betis)

 

·       Garis-garis dalam sikap anatomi

1.    Vertical=garis yang membagi bagian dekstra(kanan) dan sinistra(kiri)

2.    Horizontal=garis yang membagi bagian posterior(belakang) dan inferior(bawah)

 

·       Arah-arah gerakan

1.    Heksio=membengkokkan/melipat sendi

2.    Ekstensio=gerakan menjauhi badan/tubuh

3.    Rotasio=gerakan memutar sendi

4.    Sirkumuksio=gerakan sirkular/pergerakan gabungan fleksi,ekstensio,abduksio

5.    Adduksio=mendekati

 

·       Istilah ilmu yang mempelajari bagian tubuh tertentu

1.    Osteology=tentang tulang(penyakit tulang)

2.    Antrology=tentang sendi(penyakit sendi)

3.    Miologi=tentang saraf

4.    Kardiologi=tentang jantung

5.    Gastrologi=tentang saluran pencernaan terutama lambung dan usus

6.    Oftamologi=tentang kulit

About