Look at this

Tampilkan postingan dengan label ASUHAN KEPERAWATAN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ASUHAN KEPERAWATAN. Tampilkan semua postingan

Jumat, 25 Januari 2019

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TN. A (9 KALI PERTEMUAN)


LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
PERTEMUAN KE- 1

Tanggal : 2 November 2016 

A. Latar Belakang
Sebelum memulai interaksi antara satu individu dengan individu lainnya, diperlukan sebuah kepercayaan. Kepercayaan dibutuhkan pada saat interaksi terjadi agar komunikasi dapat berjalan dengan baik dan pesan yang disampaikan dapat diterima oleh penerima pesan dengan baik pula.
Salah satu hal yang dilakukan untuk menumbuhkan kepercayaan yakni dengan membina hubungan saling percaya. Sebelum mulai memberikan asuhan keperawatan pada keluarga, interaksi antara perawat dan keluarga sangat penting. Pendekatan awal yang dilakukan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan adalah pengkajian secara mendalam pada keluarga tersebut. Pengkajian keperawatan diawali dengan menjalin kedekatan dan hubungan percaya. Bina hubungan saling percaya (BHSP) dilakukan dengan menggunakan komunikasi terapeutik, yaitu menyapa dengan ramah baik secara verbal maupun nonverbal. Perkenalkan diri dengan sopan, tanyakan nama klien. Kemudian menjelaskan tujuan pertemuan, bersikap jujur dan menepati janji. Dan tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya.
Data awal yang ditanyakan pada keluarga adalah menanyakan keadaan umum keluarga, data umum seperti nama lengkap, umur, pekerjaan. 

B. Rencana Keperawatan
a. Diagnosa Keperawatan Keluarga :
Belum ditegakkan
b. Tujuan Umum
Untuk membina hubungan saling percaya dengan Keluarga Ny. U
c. Tujuan Khusus
Menjalin kedekatan dengan keluarga Ny. U 

C. Pelaksanaan
Waktu/ Tempat : 2 November 2016, Pukul 15.00 WIB/
Rumah Tn. A dan Ny. U
Metode : Wawancara
Strategi Pelaksanaan :
- Fase Orientasi
a. Mahasiswa mengucapkan salam
b. Mahasiswa memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan kedatangan
d. Membuat kontrak tempat dan waktu
- Fase Kerja
a. Menanyakan kabar dan keadaan Ny. U
b. Menanyakan data umum masing-masing anggota keluarga (nama, umur, pekerjaan), meminjam Kartu Keluarga.
c. Melakukan pemeriksaan TTV keluarga Ny. U
- Fase Terminasi
a. Mengakhiri interaksi sesuai dengan kontrak waktu yang telah dibuat
b. Membuat kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya Tanggal 4 November 2016 

D. Evaluasi
- Mengevaluasi perasaan keluarga Ny. U setelah diwawancara oleh mahasiswa coners.
- Mengkonfirmasi data-data umum yang telah didapatkan. 

LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Tn. A 
PERTEMUAN KE- 2

Hari/Tanggal : Jumat, 4 November 2016
Pertemuan ke : II 

A. Latar Belakang
Proses pengumpulan data perlu dilakukan untuk merumuskan masalah yang ditemukan di keluarga. Proses pengumpulan data dalam asuhan keperawatan dikenal sebagai tahap pengkajian.
Pengkajian merupakan langkah pertama dari proses keperawatan dengan mengumpulkan data-data yang akurat dari klien sehingga akan diketahui berbagai permasalahan yang ada.
Pengumpulan dan pengorganisasian data yang dilakukan harus menggambarkan status kesehatan keluarga dan masalah yang dialami keluarga. Data dapat diperoleh dari wawancara dan observasi yang dilakukan terhadap keluarga mengenai status kesehatan klien, kemampuan klien untuk mengelola kesehatan dan kesehatan lainnya.
Data yang diperlukan berupa data umum meliputi, tipe keluarga, suku, agama, stasus sosok keluarga, dan aktivitas rekreasi keluarga; riwayat tahap perkembangan keluarga, meliputi tahap perkembangan keluarga saat ini, tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi, riwayat keluarga inti dan riwayat keluarga sebelumnya; kondisi lingkungan keluarga, meliputi karekteristik rumah, denah rumah, karakteristik tetangga dan komunitas, mobilitas geografis keluarga, perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat, dan sistem pendukung keluarga . 

B. Rencana Keperawatan
a. Diagnosa Keperawatan
Belum diketahui
b. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pertemuan diharapkan masalah kesehatan keluarga dapat terkaji secara menyeluruh
c. Tujuan Khusus
1. Klien mau memberikan informasi terkait dengan masalah kesehatannya
2. Klien mau berkerja sama dan menjawab pertanyaan perawat
3. Klien mengetahui sumber masalah kesehatan yang ada di anggota keluarganya 

C. Pelaksanaan
a. Media
Tidak menggunakan media
b. Waktu dan Tempat
1) Hari/Tanggal : Jumat, 4 November 2016
2) Jam : 14.20 – 15.00 WIB
3) Tempat : Rumah keluarga Tn. A
c. Metode
Wawancara dan observasi.
d. Strategi Pelaksanaan
1) Fase Orientasi
2) Fase Kerja
3) Fase Terminasi 

D. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
- Lingkungan kondusif (bersih, rapi dan tidak panas)
- Waktu perjanjian tidak merugikan klien ataupun perawat
b. Evaluasi Proses
- Perawat berpakaian rapi
- Perawat bersikap terbuka
- Perawat bersikap empati
- Perawat mendengarkan ucapan klien dengan baik
- Perawat tidak ada tekanan dan dapat menyampaikan tujuan dengan baik
c. Evaluasi Hasil
- Klien tampak rileks
- Klien mengungkapkan perasaannya
- Klien mengatakan mau berpartisipasi dalam asuhan keperawatan 

LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
PERTEMUAN KE- 3

Hari/Tanggal : Sabtu, 5 November 2016
Pertemuan ke : III 

A. Latar Belakang
Sebelum dilakukan perumusan masalah keperawatan keluarga diperlukan proses pengumpulan data. Proses pengumpulan data dalam asuhan keperawatan dikenal sebagai tahap pengkajian.
Pengumpulan dan pengorganisasian data harus menggambarkan status kesehatan klien dan masalah yang dialami keluarga. Data dapat diperoleh dari kumpulan data yang berisikan status kesehatan keluarga, kemampuan klien untuk mengelola kesehatan dan kesehatan lainnya.
Data yang akan dikaji lebih lanjut di antaranya adalah pola komunikasi keluarga, struktur peran, nilai dan norma budaya, fungsi keluarga (fungsi afektif, sosialisasi dan perawatan kesehatan), stressor jangka pendek dan jangka panjang, kemampuan keluarga dalam merespon masalah, strategi koping yang digunakan, strategi adaptasi fungsional, pemeriksaan fisik head to toe dan harapan keluarga terhadap asuhan keperawatan keluarga. 

B. Rencana Keperawatan
a. Diagnosa Keperawatan
Belum diketahui
b. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pertemuan diharapkan masalah kesehatan keluarga dapat terkaji secara menyeluruh
c. Tujuan Khusus
1. Keluarga mau memberikan informasi terkait dengan masalah kesehatannya
2. Keluarga mau berkerja sama dan menjawab pertanyaan perawat
3. Keluarga mengetahui sumber masalah kesehatan yang ada di anggota keluarganya 

C. Pelaksanaan
a. Media
Alat Tulis, stetoskop, spignomanometer, timbangan, dan meteran
b. Waktu dan Tempat
1) Hari/Tanggal : Sabtu, 5 November 2016
2) Jam : 08.00 – 09.00 WIB
3) Tempat : Rumah keluarga Tn. A
c. Metode
Wawancara dan Observasi
d. Strategi Pelaksanaan
1) Fase Orientasi
2) Fase Kerja
3) Fase Terminasi
D. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
- Lingkungan sekitar tempat perjanjian kondusif (bersih, rapi dan tidak panas)
- Waktu perjanjian tidak merugikan klien ataupun perawat
b. Evaluasi Proses
- Perawat berpakaian rapi
- Perawat bersikap terbuka dan empati
- Perawat mendengarkan ucapan klien dengan baik
- Perawat tidak ada tekanan dan dapat menyampaikan tujuan dengan baik
c. Evaluasi Hasil
- keluarga tampak rileks dan tersenyum
- keluarga mengungkapkan perasaannya
- keluarga mengatakan mau berpartisipasi dalam asuhan keperawatan 

LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Tn. A
PERTEMUAN KE- 4
 

Hari/Tanggal : Selasa, 22 November 2016
Pertemuan ke : IV 

A. PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Setelah melakukan pengkajian pada tanggal 2, 4 dan 5 November 2016, didapatkanlah masalah kesehatan risiko pada keluarga Tn. A sehingga perawat menegakkan 2 diagnosa keperawatan keluarga yakni Resiko kekambuhan ISPA pada Keluarga Tn.A khususnya An.AM berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan dengan ISPA dan Risiko terjadinya penyakit-penyakit saluran pernafasan khusunya Tn. A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan akibat merokok.
Berdasarkan diagnosa tersebut, maka dalam pertemuan ini perawat akan memberikan penyuluhan tentang ISPA pada keluarga Tn.A khusunya mengenai pengertian ISPA, jenis-jenis ISPA, Penyebab ISPA, tanda dan gejala ISPA serta kapan dan bagaimana mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga dengan ISPA.
2.Data yang perlu dikaji lebih lanjut
a. Data Subjektif dan objektif tambahan
b. Pengetahuan keluarga tentang ISPA
3.Masalah Keperawatan
Resiko kekambuhan ISPA pada An.AM 

B. RENCANA KEPERAWATAN
1.Diagnosa
Resiko kekambuhan ISPA pada Keluarga Tn.A khususnya An.AM berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan dengan ISPA
2.Tujuan Umum
Setelah dilakukan 5 kali kunjungan diharapkan penyakit ISPA anak AM tidak kambuh
3. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 35 menit diharapkan keluarga Tn. A dapat
1. mengenal masalah kesehatan dengan ISPA
2. Mengambil keputusan unutk merawat anak dengan ISPA 

C. RENCANA KEGIATAN
1.Topik
Penjelasan tentang ISPA
2.Metode
Ceramah dan Tanya jawab
3.Media
Leaflet
4.Waktu
Pukul 14-14.35 WIB
5.Tempat
Rumah keluarga Tn.A dusun II desa Tanjung pering
6.Strategi Pelaksanaan
a. Orientasi
· Mengucapkan salam
· Memvalidasi keadaan keluarga
· Mengingatkan kotrak
b. Kerja
· Menjelaskan pengertian ISPA
· Menjelaskan penyebab ISPA
· Menjelaskan tanda dan gejala ISPA
c. Terminasi
· Membuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya
· Mengucapkan salam
7.Kriteria Evaluasi
a. Struktur
· LP disiapkan
· Alat bantu dan media disiapkan
· Kotrak dengan keluarga tepat dan sesuai dengan rencana
b. Proses
· Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan
· Keluarga aktif dalam kegiatan
c. Hasil
Keluarga dapat menyebutkan kembali apa yang sudah diajarkan yaitu:
  • pengertian ISPA
  • penyebab ISPA
  • tanda dan gejala ISPA
· Bagaimana dan kapan harus mengambil keputusan merawat anak dengan ISPA 

LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Tn. A
PERTEMUAN KE- 5

Hari/Tanggal : Rabu, 23 November 2016
Pertemuan ke : V 

A. PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Pada kunjungan sebelumnya, telah diberikan beberapa penyuluhan awal mengenai ISPA yang meliputi pengertian, penyebab serta tanda dan gejala ISPA dan kapan mengambil keputusan merawat anak dengan ISPA. Pada pertemuan kali ini, perawat akan memeriksa keadaan umum An. AM serta memberikan penyuluhan kepada keluarga Tn. A bagaimana merawat AN. AM bila sedang mengidap ISPA dan cara membuat obat tradisional dengan kecap dan jeruk nipis.
2.Masalah Keperawatan
Resiko kekambuhan ISPA pada An.AM 

B. RENCANA KEPERAWATAN
1.Diagnosa
Resiko kekambuhan ISPA pada Keluarga Tn.A khususnya An.AM berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan dengan ISPA
2.Tujuan Umum
Setelah dilakukan 5 kali kunjungan diharapkan penyakit ISPA anak AM tidak kambuh
4. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit diharapakan keluarga Tn. A dapat
1. Merawat angggota keluarga dengan ISPA
2. melakukan demonstrasi pembuatan obat tradisional untuk ISPA
3. memodifikasi lingkungan untuk mencegah kambuhnya ISPA 

C. RENCANA KEGIATAN
1.Topik
Penyuluhan mengenai cara merawat anggota keluarga dengan ISPA serta cara memodifikasi lingkungan untuk mencegah kambuhnya ISPA.
2.Metode
Ceramah, tanya jawab dan demonstrasi
3.Media
Leaflet
4.Waktu
Pukul 15-15.50 WIB
5.Tempat
Rumah keluarga Tn.A dusun II desa Tanjung pering
6.Strategi Pelaksanaan
a. Orientasi
1) Mengucapkan salam
2) Memvalidasi keadaan keluarga
3) Mengingatkan kotrak
b. Kerja
1) Menjelaskan cara merawat anggota keluarga dengan ISPA
2) Demosntrasi embuatan obat tradisional untuk ISPA yakni kecap
manis dan perasan jeruk nifis
3) Menjelaskan cara memodifikasi lingkungan untuk mencegah
kambuhnya ISPA
c. Terminasi
1) Membuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya
2) Mengucapkan salam
7.Kriteria Evaluasi
d. Struktur
· LP disiapkan
· Alat bantu dan media disiapkan
· Kotrak dengan keluarga tepat dan sesuai dengan rencana
e. Proses
· Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan
· Keluarga aktif dalam kegiatan
f. Hasil
Keluarga dapat menyebutkan kembali apa yang sudah diajarkan yaitu:
· Cara merawat anggota keluarga dengan ISPA
· redemosntrasi pembuatan obat tradisional untuk ISPA
· cara memodifikasi lingkungan untuk mencegah kambuhnya ISPA 

LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Tn. A
PERTEMUAN KE- 6
 

Hari/Tanggal : kamis, 24 November 2016
Pertemuan ke : 6 

A. PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Pertemuan kali ini merupakan pertemuan terakhir untuk membahas mengenai diagnosa Resiko kekambuhan ISPA pada Keluarga Tn.A khususnya An.AM berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan dengan ISPA. Pada Pertemuan kali ini perawat akan menjelaskan mengenai manfaat berkunjung ke fasilitas kesehatan untuk mengobati anggota keluarga dengan ISPA setelah terlebih dahulu dirawat di rumah dan diberikan pengobatan tradisional yang sudah dibahas sebelumnya.
2.Masalah Keperawata
Resiko kekambuhan ISPA pada An.AM 

B. RENCANA KEPERAWATAN
1.Diagnosa
Resiko kekambuhan ISPA pada Keluarga Tn.A khususnya An.AM berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan dengan ISPA
2.Tujuan Umum
Setelah dilakukan 5 kali kunjungan diharapkan penyakit ISPA anak AM tidak kambuh
3. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit diharapakan keluarga Tn. A dapat memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan terdekat unutk mengobati ISPA. 

C. RENCANA KEGIATAN
1.Topik
Penyuluhan mengenai manfaat berkunjung ke fasilitas kesehatan terdekat.
2.Metode
Ceramah, tanya jawab.
3.Media
Leaflet
4.Waktu
Kamis, 24 Desember 2016. Pukul 15.00-15.20 WIB
5.Tempat
Rumah keluarga Tn.A dusun II desa Tanjung pering
6.Strategi Pelaksanaan
a. Orientasi
1) Mengucapkan salam
2) Memvalidasi keadaan keluarga
3) Mengingatkan kotrak
b. Kerja
1) Menjelaskan cara merawat anggota keluarga dengan ISPA
2) Demosntrasi embuatan obat tradisional untuk ISPA yakni kecap
manis dan perasan jeruk nifis
3) Menjelaskan cara memodifikasi lingkungan untuk mencegah
kambuhnya ISPA
c. Terminasi
1) Membuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya
2) Mengucapkan salam
7.Kriteria Evaluasi
a. Struktur
· LP disiapkan
· Alat bantu dan media disiapkan
· Kotrak dengan keluarga tepat dan sesuai dengan rencana
b. Proses
· Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan
· Keluarga aktif dalam kegiatan
c. Hasil
Keluarga dapat menyebutkan kembali apa yang sudah diajarkan yaitu manfaat mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat unutk mengatasi ISPA. 

LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Tn. A
PERTEMUAN KE- 7

Hari/Tanggal : Jumat, 25 November 2016
Pertemuan ke : VII 

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Berdasarkan hasil pengkajian dapat diperoleh beberapa masalah keperawatan pada keluarga Tn.A. Dari beberapa masalah keperawatan yang ada pada keluarga Tn.A, salah satunya yakni risiko terjadinya penyakit-penyakit saluran pernafasan khusunya Tn. A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan akibat merokok.
Berdasarkan masalah tersebut, maka dalam pertemuan ini akan memberikan penyuluhan tentang bahaya merokok pada keluarga Tn.A khusunya kepada Tn. A.
2. Masalah Keperawatan
Resiko terjadinya penyakit penyakit saluran pernafasan pada Tn. A 

B. RENCANA KEPERAWATAN
1. Diagnosa
Risiko terjadinya penyakit-penyakit saluran pernafasan khusunya Tn. A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan akibat merokok.
2. Tujuan Umum
Setelah 5 kali kunjungan diharapkan Tn. A dapat mengurangi kebiasaan merokok sehingga risiko penyakit-penyakit pernafasan dapat dicegah.
3. Tujuan Khusus
1) Mengenal masalah kesehatan akibat rokok (pengertian rokok, kandungan yang terdapat dalam rokok dan gejala ketagihan rokok)
2) Mengambil keputusan untuk mengurangi/berhenti merokok 

C. RENCANA KEGIATAN
1. Topik
Penjelasan tentang penyakit saluran pernafasan akibat merokok
2. Metode
Ceramah, tanya jawab dan menonton video bersama
3. Media
Leaflet dan laptop
4. Waktu
Hari: Jumat, 25 November 2016
pukul 15.00-15.35 WIB
5. Tempat
Rumah keluarga Tn.A dusun II desa Tanjung pering
6. Strategi Pelaksanaan
a. Orientasi
  • Mengucapkan salam
· Memvalidasi keadaan keluarga
  • Mengingatkan kotrak
b. Kerja
  • Menjelaskan apa itu rokok
· Menjelaskan apa saja kandungan rokok
· Menjelaskan efek dari merokok
  • Menjelaskan gejala ketagihan merokok
c. Terminasi
· Membuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya
  • Mengucapkan salam
7. Kriteria Evaluasi
a. Struktur
  • LP disiapkan
· Alat bantu dan media disiapkan
· Kotrak dengan keluarga tepat dan sesuai dengan rencana
b. Proses
· Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan
· Keluarga aktif dalam kegiatan
c. Hasil
Keluarga dapat menyebutkan kembali apa yang sudah diajarkan yaitu:
  • Apa itu rokok
· Apa saja kandungan rokok
  • Efek dari merokok
· Dan gejala ketagihan rokok
· Mengambil keputusan untuk mengurangi/berhenti merokok 

LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Tn. A
PERTEMUAN KE- 8

Hari/Tanggal : senin, 28 November 2016
Pertemuan ke : VIII 

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pada kunjungan sebelumnya, perawat sudah memberikan penyuluhan kepada keluarga Tn. A tentang apa itu rokok, kandungan dalam rokok dan gejala ketagihan rokok serta cara mengambil keputusan untuk mengurangi/ berhenti merokok. Pada pertemuan kali ini perawat akan memberikan penyuluhan tentang cara berhenti merokok, dan cara memodifikasi lingkungan yang sehat dan bebas dari asap rokok.
2. Masalah Keperawatan
Resiko terjadinya penyakit penyakit saluran pernafasan pada Tn. A 

B. RENCANA KEPERAWATAN
1. Diagnosa
Risiko terjadinya penyakit-penyakit saluran pernafasan khusunya Tn. A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan akibat merokok.
2. Tujuan Umum
Setelah 5 kali kunjungan diharapkan Tn. A dapat mengurangi kebiasaan merokok sehingga risiko penyakit-penyakit pernafasan dapat dicegah.
3. Tujuan Khusus
1) Cara/ tips berhenti/ mengurangi kebiasaan merokok
2) Memodifikasi lingkungan keluarga yang sehat dan bebas dari asap rokok 

C. RENCANA KEGIATAN
1. Topik
Penjelasan tentang tips berhenti merokok dan modifikasi lingkungan sehat serta bebas dari asap rokok
2. Metode
Ceramah, tanya jawab dan menonton video
3. Media
Leaflet, laptop
4. Waktu
Hari: Senin, 28 November 2016
pukul 14.40-15.45 WIB
5. Tempat
Rumah keluarga Tn.A dusun II desa Tanjung Pering
6. Strategi Pelaksanaan
a. Orientasi
  • Mengucapkan salam
· Memvalidasi keadaan keluarga
  • Mengingatkan kotrak
b. Kerja
· Menjelaskan tips berhenti merokok
· Menjelaskan cara memodifikasi lingkungan yang sehat dan bebas dari asap rokok
c. Terminasi
· Membuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya
  • Mengucapkan salam
7. Kriteria Evaluasi
d. Struktur
  • LP disiapkan
· Alat bantu dan media disiapkan
· Kotrak dengan keluarga tepat dan sesuai dengan rencana
e. Proses
· Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan
· Keluarga aktif dalam kegiatan
f. Hasil
Keluarga dapat menyebutkan kembali apa yang sudah diajarkan yaitu:
· Tips berhenti merokok
· Cara memodifikasi lingkungan yang sehat dan bebas asap rokok 

LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Tn. A
PERTEMUAN KE- 9

Hari/Tanggal : Jumat, 2 Desember 2016
Pertemuan ke : IX 

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pertemuan kali ini merupakan pertemuan terakhir untuk membahas mengenai diagnosa risiko terjadinya penyakit-penyakit saluran pernafasan khusunya Tn. A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan akibat merokok. Berdasarkan hasil evaluasi sebelumnya, Tn. A mengatakan ia sudah mulai memiliki keinginan untuk mengurangi kebiasaan merokoknya terutama di dekat anak-anaknya. Tn. A mengatakan akan mencoba mengurangi dan mengalihkan rasa kecanduannya terhadap rokok. Berdasarkan hal tersebut, untuk itu pada pertemuan kali ini perawat akan menjelaskan mengenai manfaat berkunjung ke fasilitas kesehatan bila ada masalah kesehatan berupa penyakit saluran pernafasan yang dialami anggota keluarga.
2. Masalah Keperawatan
Resiko terjadinya penyakit penyakit saluran pernafasan pada Tn. A 

B. RENCANA KEPERAWATAN
1. Diagnosa
Risiko terjadinya penyakit-penyakit saluran pernafasan khusunya Tn. A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan akibat merokok.
2. Tujuan Umum
Setelah 5 kali kunjungan diharapkan Tn. A dapat mengurangi kebiasaan merokok sehingga risiko penyakit-penyakit pernafasan dapat dicegah.
3. Tujuan Khusus
Manfaat berkunjung ke fasilitas kesehatan terdekat 

C. RENCANA KEGIATAN
1. Topik
Penjelasan mengenai manfaat berkunjung ke fasilitas kesehatan bila ada masalah kesehatan berupa penyakit saluran pernafasan yang dialami anggota keluarga.
2. Metode
Ceramah, tanya jawab
3. Media
Leaflet
4. Waktu
Hari: Jumat, 2 Desember 2016
pukul 15.15-15.35 WIB
5. Tempat
Rumah keluarga Tn.A dusun II desa Tanjung Pering
6. Strategi Pelaksanaan
a. Orientasi
  • Mengucapkan salam
· Memvalidasi keadaan keluarga
  • Mengingatkan kotrak
b. Kerja
Menjelaskan manfaat berkunjung ke fasilitas kesehatan bila ada masalah kesehatan berupa penyakit saluran pernafasan yang dialami anggota keluarga.
c. Terminasi
· Membuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya
  • Mengucapkan salam
7. Kriteria Evaluasi
a. Struktur
  • LP disiapkan
· Alat bantu dan media disiapkan
· Kotrak dengan keluarga tepat dan sesuai dengan rencana
b. Proses
· Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan
· Keluarga aktif dalam kegiatan
c. Hasil
Keluarga dapat menyebutkan kembali apa yang sudah diajarkan yaitu, manfaat berkunjung ke fasilitas kesehatan bila ada masalah kesehatan berupa penyakit saluran pernafasan yang dialami anggota keluarga.

Selasa, 22 Januari 2019

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN DENGAN PERCOBAAN BUNUH DIRI



RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN DENGAN PERCOBAAN BUNUH DIRI
DI RUANG RAWAT INAP RS. DR. ERNALDI BAHAR PALEMBANG
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FK UNIVERSITAS SRIWIJAYA

     Nama Klien:                                                                                                    Ruang:                            No. RM:
Diagnosa Keperawatan
Rencana tindakan keperawatan
Rasional
Tujuan
Kriteria Evaluasi
Tindakan Keperawatan
1
2
3
4
5
 Bunuh Diri

Data Subjektif :
q Klien mengatakan ingin bunuh diri
q Klien mengatakan ingin mati saja
q Klien mengatakan tidak ada gunanya hidup

Data Objektif :
q Ada riwayat bunuh diri
q Ada ide bunuh diri
q Pernah mencoba bunuh diri
TUM:
Klien tidak mencederai diri
TUK 1:
Klien dapat membina dan mempertahankan hubungan saling percaya













Setelah dilakukan 3 x interaksi selama 10 menit klien dapat:

1.1      Ekspresi wajah yang bersahabat, Menunjukkan rasa senang, Ada kontak mata, Mau berjabat tangan, Mau menyebutkan nama, Mau menjawab salam, Klien mau duduk berdampingan dengan perawat, Mau mengutarakan masalah yang dihadapi





1.1.1    Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik:
a.       Perkenalkan diri dengan klien
b.      Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
c.       Bicara dengan tegas, jelas dan jujur
d.      Bersifat hangat dan bersahabat
e.      Temani klien saat keinginan mencederai diri meningkat
f.        Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
g.       Beri perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien



1.1.1   Hubungan saling percaya merupakan dasar dari terjadinya komunikasi terapeutik sehingga akan memfasilitasi dalam pengungkapan perasaan, emosi, dan harapan klien. Serta merupakan landasan utama untuk hubungan selanjutnya





DX
Tujuan
Kriteria Evaluasi
Tindakan
Rasionalisasi

TUK 2 :
Klien dapat terlindung dari perilaku bunuh diri
2.1      Klien dapat terhindar dari benda benda-benda berbahaya
2.1.1       Jauhkan klien dari benda-benda yang dapat membahayakn (pisau, silet, gunting, tali, kaca,dll)
2.1.2       Tempatkan klien di ruangan yang tenang dan selalu terlihat oleh perawat
2.1.3       Awasi klien dengan ketat setiap saat
·            Memantau setiap benda yang berbahaya karena berpotensi untuk digunakan sebagai alat perencanaan bunuh diri

TUK 3:
Klien dapat mengekspresikan perasaanya
3.1      Pasien dapat menendalikan dorongan untuk bunuh diri
3.1.1   dengarkan keluhan yang dirasakan
3.1.2    bersikap empati untuk meningkatkan ungkapan keraguan, ketakutan, dan keputusasaan
3.1.3    beri dorongan untuk mengungkapkan mengapa dan bagaimana harapannya
3.1.4    beri waktu dan kesempatan untuk menceritakan arti penderitaan, kematian, dll
3.1.5    beri dukungan pada tindakan atau ucapan kien yang menunjukka keinginan untuk hidup
·            Merupakan salah satu cara untuk mengendalikan percobaan bunuh diri yang akan terjadi



4.1.1   Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusasaannya
4.1.2    Kaji dan kerahkan sumber-sumber internal individu
·            Melihat bahwa dirinya masih sangat berharga dan mampu mengatasi masalah yang ada
·            Untuk melihat kemampuan positif yang dimiliki oleh pasien




4.1.3      Bantu mengidentifikasi sumber-sumber harapan (misalnya hubungan antar sesama, keyakinan, hal-hal untuk dilaksanakan)
·           Membangkitkan semangat hidup klien dengan melihat aspek positif yang dimilikinya

TUK 5 :
Klien dapat melakukan koping adaptif
5.1     Pasien dapat  menyelesaikan masalah dengan pola koping yang konstruktif
5.1.1      Ajarkan untuk mengidentifikasi pengalaman yang menyenangkan setiap hari (misalnya berjalan-jalan, membaca buku favorit, menulis surat, dll)
5.1.2      Bantu untuk mengenali hal-hal yang ia cintai dan ia sayangi, dan pentingnya terhadap kehidupan orang lain, mengesampingkan tentang kegagalan dalam kesehatan
5.1.3      Beri dorongan untuk berbagai keperhatinan pada orang lain yang mempunyai suatu masalah dan atau penyakit yang sama dan telah mempunyai pengalaman positif dalam mengatasi masalah tersebut dengan koping yang efektif

·           Untuk melatih pola koping pasien dan untuk membiasakan diri menggunakan pola koping efektif ketika ada dorongan bunuh diri



TUK 6 :
Klien dapat menggunakan sistem dukungan atau keluarga
Setelah dilakukan 2 x interaksi selama 60 menit klien dapat :

6.1     keluarga dapat:
a         Menjelasskan perasaannya
b        Mengetahui pengertian, tanda dan gejala percobaan bunuh diri dan jenis perilaku bunuh diri yang dialami pasien beserta proses terjadinya bunuh diri
c         Keluarga mampu mempraktekkan cara merawat pasien di rumah

6.1.1     Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
6.1.2     Jelaskan pengertian, tanda dan gejala percobaan bunuh diri dan jenis perilaku bunuh diri yang dialami pasien beserta proses terjadinya bunuh diri
6.1.3     Jelaskan cara merawat pasien

6.1.4     Latih keluarga melakukan cara merawat langsung pasien dengan percobaan bunuh diri

·           Untuk mengetahui masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien
·           Mendorong keluarga untuk mampu merawat klien mandiri
·           Agar keluarga dapat merawat pasien saat ditemukan tanda-tanda bunuh diri
·           Agar keluarga dapat mempraktekkan secara langsung bagaimana cara merawat pasien dengan percobaan bunuh diri

TUK 7 :
Klien dapat menggunakan obat-obatan yang di minum dan kegunaannya (jenis, waktu, dosis dan efek)

7.1      Menyebutkan obat-obatan yang di minum dan kegunaannya (jenis, waktu, efek)








7.2      Klien dapat minum obat sesuai program pengobatan

7.1.1     Jelaskan obat-obat yang di minum klien pada klien dan keluarga
7.1.2     Diskusikan manfaat minum obat dan kerugian berhenti minum obat tanpa seijin dokter
7.1.3    Jelaskan prinsip benar minum obat, baca nomor yang tertera pada botol obat, dosis obat, waktu dan cara minum)

7.2.1     Ajarkan klien minta obat dan minum tepat waktu


·           Klien dan keluarga dapat mengetahui nama-nama obat yang di minum oleh klien
·           Klien dan keluarga dapat mengetahui kegunaan obat yang dikonsumsi klien
·           Klien dan keluarga mengetahui prinsip benar agar tudak terjadi kesalahan dalam mengkonsumsi obat
·           Klien  dapat memiliki kesadaran pentingnya minum obat dan bersedia minum obat dengan




7.2.2   anjurkan klien melaporkan pada perawat atau dokter jika merasakan efek yang tidak menyenangkan
   7.2.3    Beri pujian jika klien minum obat dengan benar
Kesadaran sendiri
·           Mengetahui efek samping sendiri sedini mungkin sehingga tindakan dapat dilakukan sesegera mungkin untuk menghindari komplikasi
·           Reinforcement positif dapat memotivasi keluarga dan klien serta dapat meningkatkan harga diri

About