Look at this

Tampilkan postingan dengan label KEPERAWATAN JIWA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KEPERAWATAN JIWA. Tampilkan semua postingan

Selasa, 22 Januari 2019

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN DENGAN PERCOBAAN BUNUH DIRI



RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN DENGAN PERCOBAAN BUNUH DIRI
DI RUANG RAWAT INAP RS. DR. ERNALDI BAHAR PALEMBANG
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FK UNIVERSITAS SRIWIJAYA

     Nama Klien:                                                                                                    Ruang:                            No. RM:
Diagnosa Keperawatan
Rencana tindakan keperawatan
Rasional
Tujuan
Kriteria Evaluasi
Tindakan Keperawatan
1
2
3
4
5
 Bunuh Diri

Data Subjektif :
q Klien mengatakan ingin bunuh diri
q Klien mengatakan ingin mati saja
q Klien mengatakan tidak ada gunanya hidup

Data Objektif :
q Ada riwayat bunuh diri
q Ada ide bunuh diri
q Pernah mencoba bunuh diri
TUM:
Klien tidak mencederai diri
TUK 1:
Klien dapat membina dan mempertahankan hubungan saling percaya













Setelah dilakukan 3 x interaksi selama 10 menit klien dapat:

1.1      Ekspresi wajah yang bersahabat, Menunjukkan rasa senang, Ada kontak mata, Mau berjabat tangan, Mau menyebutkan nama, Mau menjawab salam, Klien mau duduk berdampingan dengan perawat, Mau mengutarakan masalah yang dihadapi





1.1.1    Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik:
a.       Perkenalkan diri dengan klien
b.      Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal
c.       Bicara dengan tegas, jelas dan jujur
d.      Bersifat hangat dan bersahabat
e.      Temani klien saat keinginan mencederai diri meningkat
f.        Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
g.       Beri perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien



1.1.1   Hubungan saling percaya merupakan dasar dari terjadinya komunikasi terapeutik sehingga akan memfasilitasi dalam pengungkapan perasaan, emosi, dan harapan klien. Serta merupakan landasan utama untuk hubungan selanjutnya





DX
Tujuan
Kriteria Evaluasi
Tindakan
Rasionalisasi

TUK 2 :
Klien dapat terlindung dari perilaku bunuh diri
2.1      Klien dapat terhindar dari benda benda-benda berbahaya
2.1.1       Jauhkan klien dari benda-benda yang dapat membahayakn (pisau, silet, gunting, tali, kaca,dll)
2.1.2       Tempatkan klien di ruangan yang tenang dan selalu terlihat oleh perawat
2.1.3       Awasi klien dengan ketat setiap saat
·            Memantau setiap benda yang berbahaya karena berpotensi untuk digunakan sebagai alat perencanaan bunuh diri

TUK 3:
Klien dapat mengekspresikan perasaanya
3.1      Pasien dapat menendalikan dorongan untuk bunuh diri
3.1.1   dengarkan keluhan yang dirasakan
3.1.2    bersikap empati untuk meningkatkan ungkapan keraguan, ketakutan, dan keputusasaan
3.1.3    beri dorongan untuk mengungkapkan mengapa dan bagaimana harapannya
3.1.4    beri waktu dan kesempatan untuk menceritakan arti penderitaan, kematian, dll
3.1.5    beri dukungan pada tindakan atau ucapan kien yang menunjukka keinginan untuk hidup
·            Merupakan salah satu cara untuk mengendalikan percobaan bunuh diri yang akan terjadi



4.1.1   Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusasaannya
4.1.2    Kaji dan kerahkan sumber-sumber internal individu
·            Melihat bahwa dirinya masih sangat berharga dan mampu mengatasi masalah yang ada
·            Untuk melihat kemampuan positif yang dimiliki oleh pasien




4.1.3      Bantu mengidentifikasi sumber-sumber harapan (misalnya hubungan antar sesama, keyakinan, hal-hal untuk dilaksanakan)
·           Membangkitkan semangat hidup klien dengan melihat aspek positif yang dimilikinya

TUK 5 :
Klien dapat melakukan koping adaptif
5.1     Pasien dapat  menyelesaikan masalah dengan pola koping yang konstruktif
5.1.1      Ajarkan untuk mengidentifikasi pengalaman yang menyenangkan setiap hari (misalnya berjalan-jalan, membaca buku favorit, menulis surat, dll)
5.1.2      Bantu untuk mengenali hal-hal yang ia cintai dan ia sayangi, dan pentingnya terhadap kehidupan orang lain, mengesampingkan tentang kegagalan dalam kesehatan
5.1.3      Beri dorongan untuk berbagai keperhatinan pada orang lain yang mempunyai suatu masalah dan atau penyakit yang sama dan telah mempunyai pengalaman positif dalam mengatasi masalah tersebut dengan koping yang efektif

·           Untuk melatih pola koping pasien dan untuk membiasakan diri menggunakan pola koping efektif ketika ada dorongan bunuh diri



TUK 6 :
Klien dapat menggunakan sistem dukungan atau keluarga
Setelah dilakukan 2 x interaksi selama 60 menit klien dapat :

6.1     keluarga dapat:
a         Menjelasskan perasaannya
b        Mengetahui pengertian, tanda dan gejala percobaan bunuh diri dan jenis perilaku bunuh diri yang dialami pasien beserta proses terjadinya bunuh diri
c         Keluarga mampu mempraktekkan cara merawat pasien di rumah

6.1.1     Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
6.1.2     Jelaskan pengertian, tanda dan gejala percobaan bunuh diri dan jenis perilaku bunuh diri yang dialami pasien beserta proses terjadinya bunuh diri
6.1.3     Jelaskan cara merawat pasien

6.1.4     Latih keluarga melakukan cara merawat langsung pasien dengan percobaan bunuh diri

·           Untuk mengetahui masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien
·           Mendorong keluarga untuk mampu merawat klien mandiri
·           Agar keluarga dapat merawat pasien saat ditemukan tanda-tanda bunuh diri
·           Agar keluarga dapat mempraktekkan secara langsung bagaimana cara merawat pasien dengan percobaan bunuh diri

TUK 7 :
Klien dapat menggunakan obat-obatan yang di minum dan kegunaannya (jenis, waktu, dosis dan efek)

7.1      Menyebutkan obat-obatan yang di minum dan kegunaannya (jenis, waktu, efek)








7.2      Klien dapat minum obat sesuai program pengobatan

7.1.1     Jelaskan obat-obat yang di minum klien pada klien dan keluarga
7.1.2     Diskusikan manfaat minum obat dan kerugian berhenti minum obat tanpa seijin dokter
7.1.3    Jelaskan prinsip benar minum obat, baca nomor yang tertera pada botol obat, dosis obat, waktu dan cara minum)

7.2.1     Ajarkan klien minta obat dan minum tepat waktu


·           Klien dan keluarga dapat mengetahui nama-nama obat yang di minum oleh klien
·           Klien dan keluarga dapat mengetahui kegunaan obat yang dikonsumsi klien
·           Klien dan keluarga mengetahui prinsip benar agar tudak terjadi kesalahan dalam mengkonsumsi obat
·           Klien  dapat memiliki kesadaran pentingnya minum obat dan bersedia minum obat dengan




7.2.2   anjurkan klien melaporkan pada perawat atau dokter jika merasakan efek yang tidak menyenangkan
   7.2.3    Beri pujian jika klien minum obat dengan benar
Kesadaran sendiri
·           Mengetahui efek samping sendiri sedini mungkin sehingga tindakan dapat dilakukan sesegera mungkin untuk menghindari komplikasi
·           Reinforcement positif dapat memotivasi keluarga dan klien serta dapat meningkatkan harga diri

About