Look at this

Selasa, 22 Januari 2019

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PASIEN DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI



RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA DI RUANG RAWAT INAP
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FK UNSRI

     Nama Klien :                                                                                               Ruang :                           No. RM :

No
Diagnosa Keperawatan
Intervensi
Intervensi
Rasional
Tujuan

Kriteria Hasil
1.
Gangguan Persepsi sensori : Halusinasi

Ditandai dengan :
DO :
-    Halusinasi dengar   : bicara dan tertawa tanpa stimulus , memandang kekanan / kekiri / kedepan seolah-olah ada teman bicara
-    Halusinasi lihat       : menyatakan melihat sesuatu, terlihat ketakutan
-    Halusinasi penghidu           : menyatakan mencium sesuatu, terlihat mengendus
-     Halusinasi Raba     : Menyatakan merasa sesuatu berjalan di kulitnya, mengosok – gosok tangan/kaki/wajah dll
-     Halusinasi Kecap    : menyatakan terasa sesuatu dilidahnya, sering mengulum lidah

Ds:
-    Mendengar suara-suara
-    Melihat bayangan, sinar, bentuk geometris, bentuk kartoon, melihat hantu atau monster
-    Membaui bau-bauan seperti bau darah, urin,  feses, kadang-kadang bau itu menyenangkan
-     Merasakan rasa seperti darah, urin, atau feses
-    Mengatakan ada seranggan di permukaan kulit, merasa seperti tersengat listrik, dll.

TUM : Klien dapat mengontrol halusinasi yang dialaminya

TUK :
1.    Klien dapat membina hubungan saling percaya
































2.    Klien dapat mengenal halusinasinya



























































3.    Klien dapat mengontrol halusinasinya

































































4.    Klien dapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinya


































5.    Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik








1.1.Klien menunjukkan tanda-tanda percaya kepada perawat :
-        Ekspresi wajah bersahabat.
-        Menunjukkan rasa senang.
-        Ada kontak mata.
-        Mau berjabat tangan.
-        Mau menyebutkan nama.
-        Mau menjawab salam.
-        Mau duduk berdampingan dengan perawat.
-        Bersedia mengungkapkan masalah yang dihadapi.























2.1. Klien mampu menyebutkan :
-        Isi
-        Waktu
-        Frekuensi
-        Situasi dan kondisi yang menimbulkan halusinasi
2.2 Klien mampu menyatakan perasaan dan responnya saat mengalami halusinasi :
-        Marah
-        Takut
-        Sedih
-        Senang
-        Cemas
-        Jengkel















































3.1.Klien mampu menyebutkan  tindakan yang biasanya dilakukan untuk mengendalikan halusinasinya
3.2.Klien mampu menyebutkan cara baru mengontrol halusinasi
3.3.Klien mampu dapat memilih dan memperagakan  cara mengatasi halusinasi (dengar/lihat/penghidu/raba/kecap)
3.4.Klien mampu melaksanakan cara yang telah dipilih untuk mengendalikan halusinasinya
3.5.Klien mampu mengikuti terapi aktivitas kelompok



















































4.1.Keluarga menyatakan setuju untuk mengikuti pertemuan dengan perawat
4.2.Keluarga mampu menyebutkan pengertian, tanda dan gejala, proses terjadinya halusinasi dan  tindakan untuk mengendali kan halusinasi






























5.1.Klien mampu menyebutkan;
-        Manfaat minum obat
-        Kerugian tidak minum obat
-        Nama,warna,dosis, efek terapi  dan efek samping obat
5.2.Klien mampu mendemontrasikan penggunaan obat dengan benar
5.3.Klien mampu menyebutkan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dokter






1.1    Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik :
-        Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
-        Perkenalkan nama, nama panggilan dan tujuan perawat berkenalan
-        Tanyakan nama lengkap  dan nama panggilan yang disukai klien
-        Buat kontrak yang jelas
-        Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap kali interaksi
-        Tunjukan sikap empati dan menerima apa adanya
-        Beri perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien
-        Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien
-        Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi perasaan klien.



2.1.1 Adakan kontak sering dan singkat secara bertahap
2.1.2   Observasi tingkah laku klien terkait dengan halusinasinya (dengar / lihat / penghidu / raba  / kecap)*, jika menemukan klien yang sedang halusinasi:
-     Tanyakan apakah klien mengalami sesuatu ( halusinasi dengar/ lihat/ penghidu /raba/ kecap )
-     Jika klien menjawab ya, tanyakan apa yang sedang dialaminya
-     Katakan bahwa perawat percaya klien mengalami hal tersebut, namun perawat sendiri tidak mengalaminya ( dengan nada bersahabat tanpa menuduh atau menghakimi)
-     Katakan bahwa ada klien lain yang mengalami hal yang sama.
-     Katakan bahwa perawat akan membantu klien
Jika klien tidak sedang berhalusinasi klarifikasi tentang adanya pengalaman halusinasi, diskusikan dengan klien:
-     Isi, waktu dan frekuensi terjadinya halusinasi ( pagi, siang, sore, malam atau sering dan kadang – kadang )
-     Situasi dan kondisi yang menimbulkan atau tidak menimbulkan halusinasi
2.2.1    Diskusikan dengan klien apa yang dirasakan jika terjadi halusinasi  dan beri kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya.
2.2.2    Diskusikan dengan klien apa yang dilakukan untuk mengatasi perasaan tersebut
2.2.3    Diskusikan tentang dampak yang akan dialaminya bila klien menikmati halusinasinya.


3.1.1. Identifikasi bersama klien cara atau tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi (tidur, marah, menyibukan diri dll)
3.2. Diskusikan cara yang digunakan klien,
-        Jika cara yang digunakan adaptif beri pujian.
-        Jika cara yang digunakan maladaptif diskusikan kerugian cara tersebut
3.3.   Diskusikan cara baru untuk memutus/ mengontrol timbulnya halusinasi :
-        Katakan pada diri sendiri bahwa ini tidak nyata (  “saya tidak mau dengar/ lihat/ penghidu/ raba /kecap pada saat halusinasi terjadi)
-        Menemui orang lain (perawat/teman/anggota keluarga) untuk menceritakan tentang  halusinasinya.
-        Membuat dan melaksanakan  jadwal kegiatan sehari hari  yang telah di susun.
-        Meminta keluarga/teman/ perawat menyapa jika sedang berhalusinasi.




3.4  Bantu klien memilih cara yang sudah dianjurkan dan latih untuk mencobanya.


3.5  Beri kesempatan untuk melakukan cara yang dipilih dan dilatih.


3.6.Pantau pelaksanaan yang telah dipilih dan dilatih , jika berhasil beri pujian

3.7.Anjurkan klien mengikuti terapi aktivitas kelompok, orientasi realita, stimulasi persepsi

4.1       Buat kontrak dengan keluarga untuk pertemuan ( waktu, tempat dan topik )
4.2       Diskusikan dengan keluarga ( pada saat pertemuan  keluarga/ kunjungan rumah)
-        Pengertian halusinasi
-        Tanda dan gejala halusinasi
-        Proses terjadinya halusinasi
-        Cara yang dapat dilakukan klien dan keluarga untuk memutus halusinasi
-        Obat- obatan halusinasi
-        Cara merawat anggota keluarga yang halusinasi di rumah (beri kegiatan, jangan biarkan sendiri, makan bersama, bepergian bersama, memantau obat – obatan dan cara pemberiannya untuk mengatasi halusinasi )
-        Beri informasi waktu kontrol ke rumah sakit dan bagaimana cara mencari bantuan jika halusinasi tidak tidak dapat diatasi di rumah

5.1       Diskusikan dengan klien tentang manfaat dan kerugian tidak minum obat, nama , warna, dosis, cara , efek terapi dan efek samping penggunan obat
5.2   Pantau klien saat      penggunaan obat
5.3   Beri pujian jika klien menggunakan obat dengan benar
5.4   Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dengan dokter
5.5  Anjurkan klien untuk konsultasi kepada dokter/perawat jika terjadi hal – hal yang tidak di inginkan .










EmoticonEmoticon

About