ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN RESPONS
KEHILANGAN
BERDUKA DISFUNGSIONAL
“DISFUNCTIONAL GRIFT”
Nama
Klien : Diagnosa
Medis :
Ruang : No
CM :
Prinsip Tindakan
|
Intervensi
|
Rasionalisasi
|
Tentukan kondisi klien sesuai
dengan fase berikut
|
|
Intervensi yang efektif dapat
disusun dengan mengetahui fase kehilangan
|
1. Fase
Denial (Pengingkaran)
|
|
|
Memberi kesempatan kien untuk
mengungkapkan perasaannya
|
·
Observasi
perilaku klien
·
Gali
pikiran dan perasaan klien yang selalu timbul dalam dirinya
·
Motivasi
klien untuk selalu mengungkapkan perasaan berdukanya
·
Tingkatkan
kesadaran klien secara bertahap tentang kenyataan kehilangan apabila sudah
siap secara emosional
|
Pengungkapan perasaan kenyataan
yang bersifat sementara pada proses berduka bermanfaat untuk mengurangi
dampak emosional
|
Menunjukkan sikap menerima,
ikhlas dan mendorong klien berbagi rasa
|
·
Dengarkan
dengan penuh perhatian apa yang dikatakan oleh klien tanpa menghukum atau
menghakimi
·
Jelaskan
pada klien bahwa sikapnya tersebut wajar terjadi pada orang yang mengalami
kehilangan
·
Jawab
pertanyaan klien dengan bahasa yang sederhana, mudah dimengerti, jelas dan
tidak berbelit-belit
|
Sikap menerima penuh perhatian
akan mendorong klien berani mengungkapkan perasaan secara bebas
|
Memberi jawaban yang jujur terhadap
pertanyaan klien tentang sakit, pengobatan dan kematian
|
·
Observasi
dengan cermat repons klien selama berbicara
·
Tingkatkan
kesadaran klien secara bertahap
|
Sikap yang bijaksana dan jujur
dalam memberikan informasi pada klien akan membantu klien untuk memahami
kenyataan yang dihadapi
|
2. Fase
marah (Anger)
|
|
|
Mengizinkan dan mendorong untuk
mengungkapkan rasa marahnya secara verbal tanpa melawan dengan kemarahannya
·
Jelaskan
kepada keluarga bahwa sebenarnya kemarahan tidak ditujukan kepada mereka
·
Izinkan
untuk menangis
·
Motivasi
klien untuk membicarakan rasa marahnya
·
Bantu
klien untuk menguatkan sistem
·
Ajarkan
teknik asertif
Ungkapkan rasa marah penting
karena merupakan usaha klien untuk mengendalikan lingkungannya tidak mampu
menncegah kehilangan
3. Fase
Tawar-menawar
Membantu klien mengidentifikasi
rasa bersalah dan rasa takut
·
Dengartkan
ungkapan klien dengan penuh perhatian dan motivasi klien untuk membicarakan
rasa bersalah dan rasa takutnya
·
Bila
klien selalu mengungkapkan :kalau”, maka beri tahu klien hanya dapat
melakukan sesuatu yang nyata
·
Bersama
klien membahas alasan bersalah dan takutnya
Klien sering menunjukkan
perasaan bersalah yang tidak realistik
4. Fase
Depresi
Mengidentifikasi
tingkat depresi dan resiko perilaku kekerasan
·
Observasi
dan bersama klien membahas perasaannya
·
Tingkatkan
harga diri klien
·
Cegah
tindakan perilaku kekerasan
Dengan mengetahui tingkat
depresi dan resiko perilaku kekerasan, maka intervensi dapat disusun dengan
tepat
Membantu
klien mengurangi rasa bersalah
·
Hargai
perasaan klien
·
Bantu
klien mengidentifikasi dukungan positif yang terkait dengan kenyataan
·
Beri
kesempatan klien untuk menangis dan mengungkapkan perasaannya
·
Bersama
klien untuk membahas pikiran yang selalu timbul
Orang yang dalam keadaan
berduka sering mempertahakan rasa bersalahnya terhadap orang yang meninggal
atau pergi
5. Fase
penerimaan (Acceptance)
Membantu
klien untuk menerima kehilangan yang tidak bisa dihindarinya
·
Sediakan
waktu untuk mengunjungi klien secara teratur
·
Bentu
keluarga berbagi rasa, karena tiap anggota keluarga tidak berada pada fase
yang sama pada saat bersamaan
·
Diskusikan
rencana yang akan dilakukan setelah masa berkabung dilalui
·
Beri
informasi yang akurat sesuai kebutuhan keluarga dan klien
Kesadaran dan
menerima kenyataan kehilangan dengan merasakan damai dapat memutuskan tali
ikatan dengan objek/orang yang pergi/meninggal, klien dapat memulai ikatan
baru yang lebih berharga
ASUHAN
KEPERAWATAN DENGAN RESPONS KEHILANGAN
BERDUKA
DISFUNGSIONAL “DISFUNCTIONAL GRIFT”
Nama
Klien : Diagnosa
Medis :
Ruang : No
CM :
Prinsip Tindakan
|
Intervensi
|
Rasionalisasi
|
Membina
hubungan saling percaya
|
·
Hubungan
terapeutik
·
Dengarkan
pembicaraan klien
·
Beri
kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
·
Jawab
pertanyaan klien secara langsung
·
Tunjukkan
sikap menerima dan empati
|
Dasar
hubungan yang mendukung klien dalam mengatasi kehilangan
|
Mengidentifikasi
kemungkinan faktor yang menghambat proses berduka
|
·
Bersama
klien mendiskusikan hubungan dengan orang/objek yang hilang
·
Menggali
pola hubungan klien dengan orang yang berarti
|
Agar
dapat membantu klien mengurangi/menghilangkan faktor penghambat tersebut
|
Mengurangi
atau hilangkan penghambat proses berduka
|
·
Bersama
klien mengidentifikasikan cara mengatasi perasaan berduka dimasa lalu
·
Menilai
cara yang efektif dan cara yang tidak efektif
·
Perkuat
dukungan serta kekuatan yang dimiliki klien dan keluarga
·
Identifikasi
dan menghargai sosial, budaya, agama, serta kepercayaan yang dianut klien
dalam mengatasi perasaan berduka
|
Semakin
kecil faktor penghambat semakin besar faktor pendukung, makin mudah klien
melalui proses berduka
|
Memberi
dukungan terhadap respons kehilangan klien
|
·
Jelaskan
pada keluarga bahwa sikap mengingkari, marah, tawar-menawar, depresi dan
menerima adalah wajar dalam menghadapi kehilangan
·
Beri
gambaran tentang cara mengungkapkan perasaan yang bisa diterima
·
Bantu
klien untuk memperluas kesadaran dirinya
|
Klien
sering takut, khawatir terhadap reaksinya dalam menghadapi kehilangan
|
Meningkatkan
kebersamaan anatara anggota keliuarga
|
·
Kuatkan
dukungan keluarga atau orang berarti
·
Doorng
klien agar mau menggali perasaan bersama anggota keluarga lain
·
Dorong
keluarga untuk saling mengevaluasi perasaannya dan mendukung satu sama lain
|
Dukungan
dari anggota keliuarga atau orang berarti sangat membantu dalam mengatasi
perasaan berduka
|
Nama
Klien : Diagnosa
Medis :
Ruang : No
CM :
Prinsip Tindakan
|
Intervensi
|
Rasionalisasi
|
Membina
hubungan saling percaya
|
·
Hubungan
terapeutik
·
Dengarkan
pembicaraan klien
·
Beri
kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
·
Jawab
pertanyaan klien secara langsung
·
Tunjukkan
sikap menerima dan empati
|
Dasar
hubungan yang mendukung klien dalam mengatasi kehilangan
|
Mengidentifikasi
kemungkinan faktor yang menghambat proses berduka
|
·
Bersama
klien mendiskusikan hubungan dengan orang/objek yang hilang
·
Menggali
pola hubungan klien dengan orang yang berarti
|
Agar
dapat membantu klien mengurangi/menghilangkan faktor penghambat tersebut
|
Mengurangi
atau hilangkan penghambat proses berduka
|
·
Bersama
klien mengidentifikasikan cara mengatasi perasaan berduka dimasa lalu
·
Menilai
cara yang efektif dan cara yang tidak efektif
·
Perkuat
dukungan serta kekuatan yang dimiliki klien dan keluarga
·
Identifikasi
dan menghargai sosial, budaya, agama, serta kepercayaan yang dianut klien
dalam mengatasi perasaan berduka
|
Semakin
kecil faktor penghambat semakin besar faktor pendukung, makin mudah klien
melalui proses berduka
|
Memberi
dukungan terhadap respons kehilangan klien
|
·
Jelaskan
pada keluarga bahwa sikap mengingkari, marah, tawar-menawar, depresi dan
menerima adalah wajar dalam menghadapi kehilangan
·
Beri
gambaran tentang cara mengungkapkan perasaan yang bisa diterima
·
Bantu
klien untuk memperluas kesadaran dirinya
|
Klien
sering takut, khawatir terhadap reaksinya dalam menghadapi kehilangan
|
Meningkatkan
kebersamaan anatara anggota keliuarga
|
·
Kuatkan
dukungan keluarga atau orang berarti
·
Doorng
klien agar mau menggali perasaan bersama anggota keluarga lain
·
Dorong
keluarga untuk saling mengevaluasi perasaannya dan mendukung satu sama lain
|
Dukungan
dari anggota keliuarga atau orang berarti sangat membantu dalam mengatasi
perasaan berduka
|
EmoticonEmoticon