RENCANA TINDAKAN
KEPERAWATAN JIWA PADA
PASIEN GANGGUAN ALAM PERASAAN: WAHAM
DI RUANG RAWAT INAP
RS. DR. ERNALDI BAHAR PALEMBANG
Nama Klien:
Ruang: No. CM:
Diagnosa Keperawatan
|
Rencana tindakan
keperawatan
|
Rasional
|
||
Tujuan
|
Kriteria Evaluasi
|
Tindakan Keperawatan
|
||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
Gangguan isi pikir : waham
Data Subjektif:
q Meyakini memilki kebesaran atau kekuasaaan khusus
q Meyakini ada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikan/
mencederai dirinya
q Memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan
q Meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu/ terserang
penyakit
q Meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia/ meninggal
(data di atas diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai
kenyataan)
Data objektif:
q Pembicaraan inkoheren dan berpindah-pindah topik
q Gigih memperthankan pendapat (defensive)
|
TUM:
Klien dapat berkomunikasi dengan baik dan benar
TUK 1:
Klien dapat membina dan mempertahankan hubungan saling percaya
|
1.1
Klien dapat
mengungkapakan perasaan dan keadaan saat ini:
·
Ekspresi wajah yang
besahabat
·
menunjukkan rasa senang
·
ada kontak mata
·
mau berjabat tangan
·
mau menyebutkan nama
·
mau menjawab salam
·
klien mau duduk
berdampingan dengan perawat
·
mau mengutarakan masalah
yang dihadapi
|
1.1.1
Bina hubungan saling
percaya:
·
salam terapeutik
·
Perkenalkan diri
·
Jelaskan tujuan interaksi
·
Ciptakan lingkungan yang
tenang
·
Membuat kontrak yang
jelas
·
Tepati waktu
1.1.2
Dorong dan beri
kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaaannya
1.1.3
Dengarkan ungkapan klien
dengan empati
1.1.4
Jangan mendukung dan membantah
waham klien
·
Katakan perawat menerima
keyakinan kilen “saya menerima keyakinan anda” disertai ekspresi menerima
·
Katakan “perawat tidak
mendukung sukar bagi saya untuk mempercayainya” disertai ekspresi ragu tapi
empati
·
Tidak membicarakan isi waham
1.1.5
Yakinkan klien berada
dalam keadaan aman dan terlindungi
·
Anda berada di tempat
yang aman, kami akan menemani anda
·
Gunakan keterbukaan dan
kejujuran
·
Jangan tinggalkan klien
sendirian
1.1.6
Observasi apakah waham
klienmengganggu aktivitas sehari-hari dan perawatan diri
|
·
Hubungan saling percaya
merupakan dasar dari terjadinya komunikasi terapeutik sehingga akan
memfasilitasi dalam pengungkapan perasaan, emosi, dan harapan klien
·
Ungkapan perasaan klien
kepada perawat sebagai bukti bahwa klien mulai mempercayai perawat
·
Rasa empati akan
meningkatkan hubungan saling percaya
·
Perdebatan dengan klien
waham dapat menyebabkan trauma dan memperburuk kondisi klien
·
Keadaan aman dan
terlindung membantu mencegah waham
·
Untuk menentukan intervensi
lebih lanjut
|
DX
|
Tujuan
|
Kriteria Evaluasi
|
Tindakan
|
Rasionalisasi
|
|
TUK 2 :
Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
|
2.1 klien dapat menyebutkan kemampuan yang
dimilikinya
|
2.1.1
Beri pujian pada
penampilan dan kemampuan yang realistis
2.1.2
Diskusikan dengan klien
kemampuan yang dimilki pada waktu lalu
dan saat ini yang realistis
2.1.3
Tanyakan apa yang biasa
dilakukan (kaitkan dengn aktivitas sehari-hari dan perawatan diri) kemudian
anjurkan untuk melakukan saat ini
2.1.4
Jika klien selalu berbicara
tentang wahamnya, dengarkan sampai kebutuhan tidak ada. Perawat perlu
memperlihatkan bahwa klien penting
|
·
Meningkatkan harga diri
klien sehingga merasa memilki kemampuan yang dapat diandalkan
·
Merupakan modal utama
untuk menutupi ketidakberdayaan klien
·
Untuk membiasakan klien
melakukan aktivitas sacara rutin sehingga mencegah munculnya waham
·
Klien akan merasa
dihargai
|
|
TUK 3 :
Klien dapat mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi
|
3.1 Klien dapat
menyebutkan kebutuhan yang tidak terpenuhi
|
3.1.1
Observasi kebutuhan klien
sehari-hari
3.1.2
Diskusikan kebutuhan
klien yang tidak terpenuhi, baik selama di rumah sakit maupun di rumah
3.1.3
Hubungkan kebutuhan yang
yidak terpenuhi dengan timbulnya waham
3.1.4
Tingkatkan aktivitas yang
dapat memenuhi kebutuhan klien yang memerlukan waktu dan tenaga (aktivitas
dapat dipilih bersam klien)
3.1.5
Atur situasi agar klien
tidak mempunyai waktu menggunakan wahamnya
|
·
Untuk menentukan
intervensi selanjutnya
·
Untuk mengetahui stressor
dari timbulnya waham sehingga memudahkan intervensi
·
Untuk mengetahui
rentang stessor dengan munculnya waham
·
Untuk memenuhi kebutuhan
klien sehingga mencegah timbulnya waham
·
Mencegah timbulnya waham
|
DX
|
Tujuan
|
Kriteria Evaluasi
|
Tindakan
|
Rasionalisasi
|
|
TUK 4 :
Klien dapat berhubungan dengan realitas
|
4.1
Klien dapat berhubungan dengan realitas
baik diri sendiri, orang lain, waktu tempat:
·
Menyebutkan waktu dengan
tepat
·
Mengenal di mana dia
berada
·
Mengenal dirinya, nama
perawat dan klien lain
|
4.1.1
Berbicara dengan klien
dalam konteks realitas (realitas diri, orang lain tempat dan waktu) secara
bertahap
4.1.2
Sertakan klien
dalamterapi aktivitas kelompok orientasi realitas
4.1.3
Gunakan teknik focusing
bila kondisi tidak relevan lagi dengan percakapan
4.1.4
Beri reinforcement
positif pada tiap kegiatan positif yang dilakukan klien
|
·
Mengorientasi pada
hal-hal yang nyata secara bertahap akan membantu klien untuk menghadapi
kenyataan
·
Dengan menyertakan klien
dalam TAK akan melatih klien mengenal realitas
·
Interaksi yang kuat
antara perawat dan klien dapat menghindari waham
·
Meningkatkan harga diri
klien
|
|
TUK 5 :
Klien dapat menggunakan obat dengan benar
|
5.1 Klien dapat menyebutkan
manfaat obat
5.2 Klien teratur
dalam minum obat
|
5.1.1
Diskusikann dengan klien
dan keluarga tentang obat, dosis dan akibat penghentian obat
5.1.2
Diskusikan perasaan klien
setelah minum obat
5.1.3
Berikan obat dengan
prinsip 5 benar
5.2.1 Bantu klien untuk
memastikan bahwa klien mau minum obat secara teratur
5.2.2 Beri reinforcement
positif atas kerjasama klien dalam minum obat
5.2.3 Obsevasi tanda dan
gejala yang terkait dengan efek samping obat
|
·
Pengetahuan klien tentang program
pengobatan memotivasi klien untuk mematuhinya
·
Untuk menentukan intervensi
selanjutnya
·
Dengan minum obat secara teratur dan
tepat dapat mengontrol waham
·
Mengendalikan memotivasi klien untuk
meminum obat secara teratur
·
Meningkatkan harga diri
·
Deteksi dini terhadap hal-hal yang
mungkin terjadi
|
|
TUK 6 :
Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung atau keluarga
|
6.1
Keluarga dapat membina hubungan
saling percaya dengan perawat:
·
Keluarga dapat menerima
kehadiran perawat
·
Keluarga mau menjawab pertanyaan
perawat
6.2
Keluarga dpat menjelaskan peran
dan tanggung jawabnya
·
Mau menjenguk klien
·
Mau menerima klien kembali untuk
di rawat di rumah
6.3
Keluarga dapat menjelaskan
tentang:
·
Gejala waham
·
Cara merawat klien waham
·
Lingkungan keluarga yang
mendukung
·
Follow up dan obat
|
6.1.1
Lakukan kunjungan rumah atau
saat berkunjung perkenalkan identits perawat dalam sebuah interaksi yang
hangat
6.1.2
Jelaskan maksud dan tujuan interaksi
6.2.1
Jelaskan peran dan tanggung
jawab keluarga sehinbgga dapat membantu klien mengatasi masalahnya
6.3.1
Diskusikan dengan keluarga
tentang waham, cara merawat, lingkungan keluarga, follou up dan obat
6.3.2
Beri motivasi keluarga untuk melaksanakannya
6.3.3
Beri umpan balik positif atas
kesanggupan keluarga
|
·
Hubungan saling percaya dapat
terbina jika perawat dapat menerima keluarga dan sebaliknya sehingga timbul
rasa aman
·
Penjelasan maksud dan tujuan
interaksi menurunkan kecurigaan keluarga terhadap perawat, sehingga hubungan
dapat terjadi secara optimal
·
Pemahaman tentang peran dan
tanggung jawab sangat berguna untuk mengkaji persepsi keluarga terhadap
masalah yang pada akhirnya dapat membantu klien
·
Menambah pengetahuan keluarga sehingga
kooperatif
·
Meningkatkan peran keluarga
dalam merawat klien
·
Meningkatkan harga diri dan
memperkuat hubungan saling percaya
|
EmoticonEmoticon