Look at this

Selasa, 22 Januari 2019

ASKEP JIWA: RENCANA KEPERAWATAN DIAGNOSA KEPERAWATAN DEFISIT PERAWATAN DIRI



RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

Diagnosa
Tujuan
Kriteria Evaluasi
Implementasi
Rasional
Defisit perawatan diri. 


TUM: Klien dapat melakukan aktivitas kebersihan, kerapihan penampilan secara mandiri. 

TUK 1:
Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat.

















TUK 2:
 Klien mengetahui pentingnya perawatan diri.





TUK 3 :
Klien mengetahui cara-cara perawatan.






















TUK 4:
Klien dapat melaksanakan perawatan diri dengan bantuan perawat.






TUK 5:
Klien dapat melaksanakan perawatan diri secara mandiri.






TUK 6 :
Klien mendapatkan dukungan dari keluarga untuk meningkatkan perawatan diri..












Setelah 1x 15 menit interaksi, keluarga menunjukkan tanda-tanda percaya kepada perawat :
1.1.  Klien dapat berinteraksi secara aktif dengan perawat, yang ditunjukkan dengan
   a.      Ekspresi wajah bersahabat.
      b.   Menunjukkan rasa senang.
       c.   Ada kontak mata.
      d.   Mau berjabat tangan.
       e.   Mau menyebutkan nama.
       f.   Mau duduk berdampingan dengan perawat.
       g.   Bersedia mengungkapkan masalah yang dihadapi.






Setelah 1x 15 menit interaksi, klien menyebutkan :
2.1. Penyebab tidak merawat diri.
2.2. Manfaat perawatan diri.
2.3. Tanda-tanda bersih dan rapi.
2.4. Gangguan yang dialami jika perawatan diri tidak diperhatikan. 


Setelah 2x 20 menit interaksi, klien mampu :
3.1.  Menyebutkan frekuensi perawatan diri yaitu frekuensi mandi, gosok gigi, keramas, ganti pakaian, berhias dan gunting kuku.




3.2.  Menjelaskan cara menjaga perawatan diri.











Setelah 2x 20 menit interaksi, klien dapat mempraktekan perawatan diri dengan dibantu oleh perawat :
·    Mandi.
·    Gosok gigi.
·    Keramas.
·    Berpakaian.
·    Berhias.
·    Gunting kuku.



Setelah 2x 15 interaksi, klien dapat
melaksanakan perawatan diri secara mandiri :
·   Mandi 2x sehari.
·   Gosok gigi sehabis makan.
·   Keramas 2x seminggu.
·   Ganti pakaian 1x sehari.
·   Berhias sehabis mandi.
·   Gunting kuku jika panjang.

6.1.  Setelah 1x 15 menit interaksi, keluarga menjelaskan cara membantu klien melakukan perawatan diri.
6.2.  Setelah 1x 15 menit interaksi, keluarga dapat mempraktekan dan menyiapkan sarana perawatan diri.










Bina hubungan saling percaya dg menggunakan  prinsip komunikasi terapeutik:

1.1.1. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal.
1.1.2. Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan tujuan perawat berkenalan.
1.1.3. Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yg disukai klien.
1.1.4. Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap berinteraksi dengan klien.
1.1.5. Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya.


1.1.6. Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien. Dengarkan dengan penuh perhatian.
1.1.7. Hindari respon mengkritik atau menyalahkan saat klien mengungkapkan perasaanya.
1.1.8.  Buat kontrak interaksi yang jelas.

Diskusikan dengan klien :
·         Penyebab klien tidak merawat diri.
·         Manfaat menjaga perawatan diri untuk keadaan fisik, mental, dan sosial
·         Tanda-tanda perawatan diri yang baik.
·         Penyakit atau ganguan kesehatan  yang dialami klien jika perawatan diri tidak diperhatikan.      



3.1.1.         Diskusikan tentang frekuensi menjaga perawatan diri selama ini :
·   Mandi.
·   Gosok gigi.
·   Keramas.
·   Berpakaian.
·   Berhias.
·   Gunting kuku.
3.2.1.         Diskusikan cara praktek perawatan diri yang baik dan benar :
·   Mandi.
·   Gosok gigi.
·   Keramas.
·   Berpakaian.
·   Berhias.
·   Gunting kuku.
3.3.1.   Berikan pujian untuk setiap respon yang positif.




4.1.1.         Bantu klien saat perawatan diri.
·   Mandi.
·   Gosok gigi.
·   Keramas.
·   Berpakaian.
·   Berhias.
·   Gunting kuku.
4.1.2.         Beri pujian setelah klien selesai melaksanakan perawatan diri.
4.1.3.         Tanyakan bagaimana perasaan klien setelah melakukan perawatan diri.

5.1.1.   Pantau klien dalam melaksanakan perawatan diri (mandi, gosok gigi, keramas, ganti pakaian, berhias dan gunting kuku).
5.1.2.   Beri pujian saat klien melakukan perawatan diri secara mandiri.
5.1.3.   Tanyakan bagaimana perasaan klien jika melakukan perawatan diri secara baik dan benar.


6.1.1.         Diskusikan dengan keluarga penyebab klien tidak melakukan perawatan mandiri, tindakan dan kemajuan klien selama di rumah sakit, dukungan keluarga untuk meningkatkan kemampuan klien melakukan perawatan diri.
6.1.2.         Anjurkan keluarga mempraktekan dan menyiapkan sarana perawatan diri klien.
6.1.3.         Ingatkan klien waktu mandi, gosok gigi, keramas, ganti baju, berhias, gunting kuku.
6.1.4.         Bantu jika klien mengalami hambatan dalam perawatan dan berikan pujian atas keberhasilan klien.







Hubungan saling percaya yang baik merupakan dasar yang kuat bagi klien dalam mengekspresikan perasaannya.
·    Menunjukkan keramahan dan sikap bersahabat.
·    Agar klien tidak ragu kepada perawat.

·    Menunjukkan bahwa perawat ingin kenal dengan klien.
·    Agar klien percaya kpd perawat.

·   Penerimaan yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dapat meningkatkan keyakinan pada keluarga serta merasa adanya suatu pengakuan.
·   Perhatian yang diberikan dapat meningkatkan harga diri klien.

·    Respon mengkritik atau menyalahkan dapat menimbulkan adanya sikap penolakan.
·    Memberi info tentang kontrak waktu.


Dengan mengetahui penyebab klien tidak merawat diri, manfaat perawatan diri, tanda-tanda perawatan diri yang baik, penyakit yang disebabkan perawatan diri yang tidak adekuat, akan mempermudah klien atau memotivasi klien melakukan perawatan diri secara adekuat.




· Mengkaji tingkat pengetahuan klien akan perawatan diri yang adekuat, dan perawat bisa menyampaikan informasi yang belum diketahui klien.




·    Mengkaji tingkat pengetahuan klien akan perawatan diri adekuat.






·    Meningkatkan harga diri klien.




·    Melatih klien melakukan perawatan diri secara mandiri dan memperbaiki jika ada cara yang kurang tepat.




·    Memotivasi klien untuk melakukan hal yang sama.
·    Mengkaji tingkat kepuasan klien.


·    Melatih klien agar bisa melakukan perawatan diri secara adekuat.


·    Memotivasi klien untuk melakukan hal yang serupa.
·    Mengkaji tingkat kepuasan klien.



Dukungan keluarga sangat berperan dalam perubahan perilaku klien sehingga klien melakukan perawatan diri secara adekuat.









EmoticonEmoticon

About