RENCANA
KEPERAWATAN
DIAGNOSA
KEPERAWATAN DEFISIT PERAWATAN DIRI
Diagnosa
|
Tujuan
|
Kriteria
Evaluasi
|
Implementasi
|
Rasional
|
Defisit
perawatan diri.
|
TUM:
Klien dapat melakukan aktivitas kebersihan, kerapihan penampilan secara
mandiri.
TUK
1:
Klien
dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat.
TUK
2:
Klien mengetahui pentingnya perawatan diri.
TUK
3 :
Klien
mengetahui cara-cara perawatan.
TUK
4:
Klien
dapat melaksanakan perawatan diri dengan bantuan perawat.
TUK
5:
Klien
dapat melaksanakan perawatan diri secara mandiri.
TUK
6 :
Klien
mendapatkan dukungan dari keluarga untuk meningkatkan perawatan diri..
|
Setelah 1x 15 menit interaksi, keluarga menunjukkan
tanda-tanda percaya kepada perawat :
1.1. Klien dapat berinteraksi secara aktif dengan perawat,
yang ditunjukkan dengan
a. Ekspresi wajah bersahabat.
b. Menunjukkan rasa senang.
c. Ada kontak mata.
d. Mau berjabat tangan.
e. Mau menyebutkan nama.
f. Mau duduk berdampingan dengan perawat.
g. Bersedia mengungkapkan masalah yang dihadapi.
Setelah
1x 15 menit interaksi, klien menyebutkan :
2.1.
Penyebab tidak merawat diri.
2.2. Manfaat
perawatan diri.
2.3.
Tanda-tanda bersih dan rapi.
2.4.
Gangguan yang dialami jika perawatan diri tidak diperhatikan.
Setelah
2x 20 menit interaksi, klien mampu :
3.1. Menyebutkan
frekuensi perawatan diri yaitu frekuensi mandi, gosok gigi, keramas, ganti
pakaian, berhias dan gunting kuku.
3.2. Menjelaskan
cara menjaga perawatan diri.
Setelah
2x 20 menit interaksi, klien dapat mempraktekan perawatan diri dengan dibantu
oleh perawat :
·
Mandi.
·
Gosok gigi.
·
Keramas.
·
Berpakaian.
·
Berhias.
·
Gunting kuku.
Setelah
2x 15 interaksi, klien dapat
melaksanakan
perawatan diri secara mandiri :
·
Mandi 2x sehari.
·
Gosok gigi sehabis makan.
·
Keramas 2x seminggu.
·
Ganti pakaian 1x sehari.
·
Berhias sehabis mandi.
·
Gunting kuku jika panjang.
6.1. Setelah 1x
15 menit interaksi, keluarga menjelaskan cara membantu klien melakukan
perawatan diri.
6.2. Setelah 1x
15 menit interaksi, keluarga dapat mempraktekan dan menyiapkan sarana
perawatan diri.
|
Bina hubungan saling percaya dg menggunakan prinsip komunikasi terapeutik:
1.1.1. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non
verbal.
1.1.2. Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan
tujuan perawat berkenalan.
1.1.3. Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yg disukai klien.
1.1.4. Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap
berinteraksi dengan klien.
1.1.5. Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya.
1.1.6. Tanyakan perasaan klien dan masalah yang
dihadapi klien. Dengarkan dengan penuh perhatian.
1.1.7. Hindari respon mengkritik atau menyalahkan saat
klien mengungkapkan perasaanya.
1.1.8. Buat
kontrak interaksi yang jelas.
Diskusikan
dengan klien :
·
Penyebab klien tidak merawat diri.
·
Manfaat menjaga perawatan diri untuk keadaan
fisik, mental, dan sosial
·
Tanda-tanda perawatan diri yang baik.
·
Penyakit atau ganguan kesehatan yang dialami klien jika perawatan diri
tidak diperhatikan.
3.1.1.
Diskusikan tentang frekuensi menjaga perawatan
diri selama ini :
· Mandi.
· Gosok gigi.
· Keramas.
· Berpakaian.
· Berhias.
· Gunting
kuku.
3.2.1.
Diskusikan cara praktek perawatan diri yang baik
dan benar :
· Mandi.
· Gosok gigi.
· Keramas.
· Berpakaian.
· Berhias.
· Gunting
kuku.
3.3.1. Berikan pujian untuk setiap respon yang
positif.
4.1.1.
Bantu klien saat perawatan diri.
· Mandi.
· Gosok gigi.
· Keramas.
· Berpakaian.
· Berhias.
· Gunting
kuku.
4.1.2.
Beri pujian setelah klien selesai melaksanakan
perawatan diri.
4.1.3.
Tanyakan bagaimana perasaan klien setelah
melakukan perawatan diri.
5.1.1. Pantau klien
dalam melaksanakan perawatan diri (mandi, gosok gigi, keramas, ganti pakaian,
berhias dan gunting kuku).
5.1.2. Beri pujian
saat klien melakukan perawatan diri secara mandiri.
5.1.3. Tanyakan
bagaimana perasaan klien jika melakukan perawatan diri secara baik dan benar.
6.1.1.
Diskusikan dengan keluarga penyebab klien tidak
melakukan perawatan mandiri, tindakan dan kemajuan klien selama di rumah
sakit, dukungan keluarga untuk meningkatkan kemampuan klien melakukan
perawatan diri.
6.1.2.
Anjurkan keluarga mempraktekan dan menyiapkan
sarana perawatan diri klien.
6.1.3.
Ingatkan klien waktu mandi, gosok gigi, keramas,
ganti baju, berhias, gunting kuku.
6.1.4.
Bantu jika klien mengalami hambatan dalam
perawatan dan berikan pujian atas keberhasilan klien.
|
Hubungan saling percaya yang baik merupakan dasar yang
kuat bagi klien dalam mengekspresikan perasaannya.
·
Menunjukkan
keramahan dan sikap bersahabat.
·
Agar klien
tidak ragu kepada perawat.
·
Menunjukkan
bahwa perawat ingin kenal dengan klien.
·
Agar klien
percaya kpd perawat.
·
Penerimaan yang
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dapat meningkatkan keyakinan pada
keluarga serta merasa adanya suatu pengakuan.
·
Perhatian yang
diberikan dapat meningkatkan harga diri klien.
·
Respon
mengkritik atau menyalahkan dapat menimbulkan adanya sikap penolakan.
·
Memberi info
tentang kontrak waktu.
Dengan mengetahui penyebab klien
tidak merawat diri, manfaat perawatan diri, tanda-tanda perawatan diri yang
baik, penyakit yang disebabkan perawatan diri yang tidak adekuat, akan
mempermudah klien atau memotivasi klien melakukan perawatan diri secara
adekuat.
· Mengkaji
tingkat pengetahuan klien akan perawatan diri yang adekuat, dan perawat bisa
menyampaikan informasi yang belum diketahui klien.
· Mengkaji
tingkat pengetahuan klien akan perawatan diri adekuat.
· Meningkatkan
harga diri klien.
· Melatih
klien melakukan perawatan diri secara mandiri dan memperbaiki jika ada cara
yang kurang tepat.
· Memotivasi
klien untuk melakukan hal yang sama.
· Mengkaji
tingkat kepuasan klien.
· Melatih
klien agar bisa melakukan perawatan diri secara adekuat.
· Memotivasi
klien untuk melakukan hal yang serupa.
· Mengkaji
tingkat kepuasan klien.
Dukungan
keluarga sangat berperan dalam perubahan perilaku klien sehingga klien
melakukan perawatan diri secara adekuat.
|
EmoticonEmoticon