Look at this

Sabtu, 21 Juli 2018

SATUAN OPERASIONAL PROSEDUR FISIOTERAPI DADA

Standar Operasional Prosedur (SOP)

JUDUL:

Fisioterapi Dada (Perkusi dan Vibrasi)

Tanggal terbit:

Disahkan oleh

Ka.Prodi PSIK

Hikayati

Nip.

Pengertian

A. Perkusi

tepukan dilakukan pada dinding dada atau punggung dengan tangan dibentuk seperti mangkok.

B. Vibrasi

Vibrasi dengan kompresi dada menggerakkan sekret ke jalan nafas yang besar.

Tujuan

A. Meningkatkan efisiensi pernapasan dan ekspansi paru

B. Memperkuat otot pernapasan

C. Mengeluarkan secret dari saluran pernapasan

D. Klien dapat bernapas dengan bebas dan tubuh mendapatkan oksigen yang cukup.

Indikasi dan Kontraindikasi

A. Indikasi

Digunakan untuk pengobatan dan pencegahan pada penyakit paru obstruktif menahun, penyakit pernafasan restriktif termasuk kelainan neuromuskuler dan penyakit paru restriktif karena kelainan parenkim paru seperti fibrosis dan pasien yang mendapat ventilasi mekanik.

B. Kontraindikasi

1. Kontra indikasi fisioterapi dada bersifat mutlak: kegagalan jantung, status asmatikus, renjatan dan perdarahan masif.

2. kontra indikasi relatif: infeksi paru berat, patah tulang iga atau luka baru bekas operasi, tumor paru dengan kemungkinan adanya keganasan serta adanya kejang rangsang.

Alat dan bahan

A. Stetoskop

B. Handuk

C. Buku catatan

Prosedur

A. Pra Interaksi

1. Persiapan Pasien

a. Informasikan klien mengenai : tujuan pemeriksaan, waktu dan prosedur

b. Pasang sampiran / jaga privacy pasien

c. Atur posisi yang nyaman

2. Persiapan perawat :

a. Cuci tangan

b. Perhatikan universal precaution

B. Orientasi

1. Mendekatkan alat – alat di dekat klien

2. Berikan kesempatan pada klien / keluarga untuk bertanya sebelum kegiatan dimulai

3. Menanyakan keluhan pada klien.

4. Memulai tindakan dengan cara yang baik sesuai dengan prosedur.

5. Berikan privaci klien.

6. Perawat mencuci tangan.

7. Lakukan auskultasi bunyi napas klien

8. Instruksikan klien untuk mengatakan bila mengalami mual, nyeri dada, dispneu.

9. Berikan medikasi yang dapat membantu mengencerkan sekresi.

10. Kendurkan pakaian klien

Perkusi

11. Tutup area yang akan diperkusi dengan menggunkan handuk

12. Anjurkan klien untuk tarik napas dalam dan lambat untuk meningkatkan relaksasi

13. Jari dan ibu jari berhimpitan dan fleksi membentuk mangkuk

14. Secara bergantian, lakukan fleksi dan ekstensi pergelangan tangan secara cepat menepuk dada

15. Perkusi pada setiap segmen paru selama 1 -2 menit, jangan pada area yang mudah cedera

16. Kembalikan pasien keposisi yang nyaman

17. Membereskan alat-alat

18. Mencuci tangan

Vibrasi

11. Letakkan tangan, telapak tangan menghadap ke bawah di area yang didrainase, satu tangan di atas tangan yang lain dengan jari-jari menempel bersama dan ekstensi.

12. Anjurkan klien inspirasi dalam dan ekspirasi secara lambat lewat mulut ( pursed lip breathing)

13. Selama ekspirasi, tegangkan seluruh otot tangan dan lengan, dan gunakan hamper semua tumit tangan, getarkan tangan, gerakkan ke arah bawah. Hentikan getaran saat klien inspirasi

14. Lakukan vibrasi selama 5 kali ekspirasi pada segmen paru yang terserang.

15. Kembalikan pasien keposisi yang nyaman.

16. Membereskan alat-alat

17. Mencuci tangan

C. Terminasi

1. Menanyakan pada klien apa yang dirasakan setelah dilakukan tindakan.

2. Menyimpulkan hasil prosedur yang telah dilakukan.

3. Melakukan kontak dengan klien untuk tindakan selanjutnya.

4. Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien.

5. Merapikan lingkungan.

6. Mengakhiri kegiatan dengan cara memberi salam pamitan.

Dokumentasi

Catat jam, hari, tanggal, serta respon pasien setelah dilakukan tindakan postural drainage


EmoticonEmoticon

About