BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan kebersihan diri dan lingkungan merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia. Kebersihan diri dan lingkungan sangat penting karena bisa berdampak pada proses penyembuhan. Dalam memenuhi kebutuhan tersebut, perawat harus menciptakan lingkungan yang nyaman bagi pasien (Hidayat & Uliyah, 2004).
Perawatan diri atau kebersihan diri (personal hygiene) merupakan merawat diri sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehahatan baik secara fisik maupun psikis (Hidayat, 2008). Kebutuhan kebersihan diri dan lingkungan yang terpenuhi bisa meningkatkan motivasi klien untuk bekerja sama selama proses perawatan. Pelaksansaan pemenuhan kebersihan diri dan lingkungan pada klien dilakukan pada pasien yang tidak mampu secara sendiri dalam memenuhi kebutuhan kebersihan diri dan lingkungan. Prosedur pemenuhan diri dan lingkungan antara lain menyiapakan tempat tidur, merawat kulit pada daerah tertekan, merawat rambut, merawat gigi, merawat kuku, vulva hygiene, dan memandikan pasien (Hidayat & Uliyah, 2004).
Berdasarkan uraian di atas, SOP mencuci rambut dan memandikan pasien dibutuhkan untuk mempermudah pekerjaan perawat dalam memenuhi kebutuhan kebersihan diri pasien.
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah SOP mencuci rambut dan memandikan pasien di atas tempat tidur?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui SOP mencuci rambut dan memandikan pasien di atas tempat tidur.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui konsep perawatan diri (pengertian, tujuan, dan jenis perawatan diri).
b. Mengetahui prosedur mencuci rambut di tempat tidur.
c. Mengetahui prosedur memandikan pasien di tempat tidur.
BAB II
ISI
A. Konsep Perawatan Diri
a. Pengertian
Perawatan diri atau kebersihan diri (personal hygiene) merupakan merawat diri sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehahatan baik secara fisik maupun psikis (Hidayat, 2008). Perawatan diri merupakan salah satu bagian dari kebutuhan dasar manusia, yang harus dipenuhi oleh perawat dengan menciptakan lingkungan yang nyaman bagi pasien. Pemenuhan kebersihan diri dilakukan pada pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan kebersihan diri secara sendiri (Hidayat & Uliyah, 2004).
b. Tujuan Umum
Tujuan umum perawatan diri menurut Hidayat (2008) adalah:
a) Untuk mempertahankan perawatan diri baik secara sendiri maupun dengan bantuan.
b) Melatih hidup sehat dan bersih dengan memperbaiki gambaran atau persepsi terhadap kesehatan dan kebersihan.
c) Menciptakan penampilan yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan.
d) Membuat rasa nyaaman dan relaksasi dapat dilakukan untuk menghilangkan kelelahan.
e) Mencegah infeksi, gangguan sirkulasi darah, dan mempertahankan integritas jaringan.
c. Jenis Perawatan Diri
Menurut Hidayat (2008), ada dua jenis pengelompokan perawatan diri, yaitu berdasarkan waktu pelaksanaan dan berdasarkan tempat, dengan uraian sebagai berikut.
a) Jenis perawatan diri berdasarkan waktu
1) Perawatan dini hari
Merupakan perawatan diri yang dilakukan pada waktu bangun dari tidur, seperti mencuci muka dan tangan, serta kebersihan mulut, untuk melakukan tindakan seperti pengambilan bahan pemeriksaaan atau mempersiapkan pasien sebelum sarapan.
2) Perawatan pagi hari.
Dilakukan setelah makan pagi dengan melakukan perawatan diri seperti melakukan pertolongan dalam pemenuhan kebutuhan eliminasi, mandi, atau mencuci rambut, serta merapikan tempat tidur pasien.
3) Perawatan siang hari
Merupakan perawatan diri yang dilakukan setelah melakukan berbagai tindakan pengobatan atau pemeriksaan dan setelah makan siang, antara lain mencuci muka dan tangan, membersihkan mulut, merapikan tempat tidur, serta pemeliharaan kebersihan lingkungan kesehatan pasien.
4) Perawatan menjelang tidur.
Perawatan diri yang dilakukan pada saat menjelang tidur agar pasien dapat tidur atau beristirahat dengan tenang, seperti pemenuhan kebutuhan eliminasi, mencuci tangan dan muka, membersihkan mulut, serta memijat punggung.
b) Jenis perawatan diri berdasarkan tempat
1) Perawatan diri pada kulit
Merupakan tindakan pada kulit yang mengalami atau beresiko terjadi kerusakan jaringan lanjut, khususnya pada daerah yang mengalami tekanan.
2) Perawatan diri pada kuku dan kaki
Merupakan salah satu aspek penting dalam mempertahankan perawatan diri karena berbagai kuman dapat masuk ke dalam tubuh melalui kuku. Dengan demikian, kuku seharusnya tetap dalam keadaan sehat dan bersih.
3) Perawatan rambut
Rambut merupakan bagian dari tubuh yang memiliki fungsi proteksi dan pengatur suhu. Indikasi perubahan status kesehatan diri juga dapat dilihat dari rambut mudah rontok, sebagai akibat gizi buruk.
4) Perawatan gigi dan mulut
Gigi dan mulut adalah bagian penting yang harus dipertahankan kebersihannya sebab berbagai kuman dapat masuk melalui organ yang berada dalam mulut. Seperti oro faring, kelenjar paratoid, tonsil, uvula, kelenjar sublingual, dan kelenjar submaksilaris, dan lidah.
5) Perawatan diri pada alat kelamin (vulva hygiene).
Merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yang tidak mampu secara mandiri dalam membersihkan vulva. Pada perepuan, perawatan diri pada organ eksterna yang terdiri atas mons veneris, terletak di depan simpisis pubis, labia minora, labia mayora, klitoris, juga bagian yang terkait di sekitar uretra, vagina, perinium, dan anus.
B. Prosedur Mencuci Rambut Pasien di Atas Tempat Tidur
a. Pengertian
Perawatan pada rambut merupakan tindakan pada pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan perawatan diri (Hidayat, 2008).
b. Tujuan
Membersihkan kuman-kuman yang ada pada kulit kepala, menambah rasa nyaman, membasmi kutu atau ketombe yang melekat pada kulit, serta memperlancar sistem peredaran darah (Hidayat, 2008).
c. Persiapan Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam perawatan rambut pasien menurut Hidayat (2008; Hidayat & Uliyah, 2004; Salbiah, 2014), sebagai berikut: handuk 2 buah, kassa dan kapas, perlak atau pengalas, baskom berisi air hangat, shampo atau sabun dalam tempatnya, sisir, bengkok, gayung, ember kosong, elemek, handscoen, dan selimut mandi
d. Prosedur Mencuci Rambut
Prosedur yang dalam perawatan rambut pasien menurut Hidayat (2008; Hidayat & Uliyah, 2004; Salbiah, 2014), sebagai berikut:
1. Mencuci tangan
2. Pasang sampiran
3. Memakai celemek dan handscoen
4. Menutup badan klien dengan selimut mandi
5. Mengatur posisi klien secara diagonal menyilang tempat tidur.
6. Mengangkat bantal dari kepala klien.
7. Meletakkan perlak dan handuk di bawah kepala klien.
8. Perlak atau pengalas diarahkan ke bawah dengan digulung dibagian tepi menuju penampung / baskom. Baskom diletakkan di bawah tempat tidur tepat di bawah kepala klien.
9. Menutup dada dengan handuk sampai leher.
10. Menutup mata klien dengan kassa lembab dan lubang telinga dengan kapas.
11. Menuangkan air pelan-pelan dari pangkal sampa ke seluruh rambut.
12. Memberi shampo sampai ke seluruh rambut.
13. Memijit kulit kepala dan menggosok sampai berbusa.
14. Memutar kepala pada sisi yang lain agar semua kulit kepala bersih dan menambahkan air bila perlu.
15. Menuangkan air hangat secukupnya di atas rambut untuk membilas rambut dan kulit kepala.
16. Menggesek rambut di antara jari-jari untuk memastikan bahwa rambut benar-benar bersih.
17. Memperhatikan kelelahan klien.
18. Melepas talang
19. Mengeringkan rambut, telinga, leher, dan wajah dengan handuk.
20. Membungkus kepala dengan handuk.
21. Jika handuk di bawah klien basah / lembab, diganti dengan yang kering.
22. Melepas perlak dan selimut mandi.
23. Membantu klien duduk jika memungkinkan.
24. Menyisir rambut, mengeringkan rambut,
25. Membereskan alat, memasang kembali selimut, dan membantu klien ke posis yang nyaman.
C. Prosedur Memandikan Pasien di Atas Tempat Tidur
a. Pengertian
Merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yang tidak mampu mandi secara mandiri dan memerlukan bantuan (Hidayat, 2008).
b. Tujuan
Menurut Hidayat (2008), tujuan mandi antara lain untuk menjaga kebersihan tubuh, mengurangi infeksi akibat kulit kotor, memperlancar sistem peredaran darah, dan menambah kenyamanan pasien.
c. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam memandikan pasien menurut Hidayat (2008; Hidayat & Uliyah, 2004; Arruum, 2014), sebagai berikut: pakaian bersih, air bersih dalam ember tertutup, waskom mandi 2 buah, air hangat dalam ember tertutup, sabun pada tempatnya, 2 waslap, 1 handuk ukuran kecil, 2 handuk ukuran besar, lotion, bedak, deodorant, selimut mandi , urinal atau pispot, sarung tangan bersih, ember tertutup tempat baju kotor klien, dan sampiran
e. Prosedur memandikan pasien
Prosedur yang digunakan dalam memandikan pasien menurut Hidayat (2008; Hidayat & Uliyah, 2004; Arruum, 2014), sebagai berikut:
1. Pasang sampiran
2. Perawat cuci tangan dan memakai sarung tangan bersih
3. Angkat selimut dan ganti dengan selimut mandi. Bila selimut akan digunakan kembali, letakkan selimut di atas kursi atau bagian kaki tempat tidur klien.
4. Angkat bantal, bantu posisi klien untuk lebih dekat dengan perawat.
5. Buka pakaian klien, perhatikan luka, infus, atau alat lainnya.
6. Tutup tubuh klien yang terbuka dengan selimut mandi.
7. Letakkan handuk ukuran kecil untuk wajah di atas dada klien
8. Bersihkan mata klien dengan air mulai dari kantus sebelah dalam ke luar, serta tidak menekan mata secara langsung, keringkan dengan baik.
9. Letakkan handuk memanjang di lengan klien.
10. Bersihkan tangan sampai ketiak (yang terjauh dari perawat) dengan sabun dan air, gunakan udapan yang panjang dan tegas dari sisi distal ke proksimal, keringkan. Ulangi pada tangan yang lain (tangan klien yang terdekat dengan perawat).
11. Tutup dada klien dengan handuk dan lipat selimut mandi ke bawah umbilicus klien.
12. Bersihkan dada dengan usapan yang memanjang dan tegas. Beri perhatian khusus saat membersihkan lipatan kulit di bawah payudara klien wanita. Jaga agar dada klien tetap tertutup selama pemrbersihan. Keringkan dengan baik.
13. Letakkan handuk dengan cara memanjang di dada dan perut. Lipat selimut mandi ke arah pubis.
14. Bersihkan perut, beri perhatian khusus untuk umbilicus dan lipatan pada perut. Jaga perut tetap tertutup selama pembersihan, keringkan dengan baik.
15. Tutup kaki dengan selimut mandi. Pastikan daerah pubis tertutup dengan baik. Buka selimut pada kaki yang terjauh dan pasang handuk secara memanjang di bawah tungkai.
16. Gunakan usapan memanjang lembut dan tegas pada waktu membersikhan arah dari tumit ke lutut dan dari lutut ke paha. Ulangi pada kaki yang lan. Keringkan dengan baik.
17. Tutupi badan dan kaki klien dengan selimut mandi.
18. Bantu klien miring untuk membersihkan punggung dan bokong. Letakkan handuk di sepandang punggung dan bokong.
19. Bersihkan dan keringkan punggung dari leher ke bokong dengan usapan memanjang dan tegas. Perhatikan daerah lipatan bokong, hindari pembukaan bagian perut dan dada.
20. Lakukan pijatan di daerah punggung dan berikan bodylotion untuk melembabkan kulit.
21. Bantu klen terlentang, tutupi dada dan perut klen dengan handuk dan ekstremitas bawah dengan selimut mandi. Buka hanya daerah genetala.
22. Bersihkan daerah genetalia.
23. Bantu klien berpakaian.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Salah satu kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan perawatan diri ( personal hygiene) yang harus dipenuhi oleh seorang perawat. Yang termasuk dalam perawatan diri adalah mencuci rambut dan memandikan pasien di atas tempat tidur. Mencuci rambut dan memandikan pasien di atas tempat tidur dilakukan kepada pasien yang tidak mampu melakukan secara mandiri.
DAFTAR PUSTAKA
Arruum, D.. (2014). Prosedur Memandikan Klien di Atas Tempat Tidur. Medan: Universitas Sumatera Utara
Hidayat, A.A.A. & M. Uliyah. (2004). Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC.
________(2008). Keterampilan Dasar Praktik Klinik. Jakarta: Salemba Medika.
Salbiah. (2014). Prosedur Cuci Rambut di Atas Tempat Tidur. Medan: Universitas Sumatera Utara.
EmoticonEmoticon