BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hemodinamik yang berarti harfiah "gerakan darah" adalah studi
tentang
darah
aliran atau sirkulasi. Semua sel hewan membutuhkan
oksigen
(O2) untuk konversi karbohidrat, lemak dan protein menjadi
karbon dioksida
(CO2), air dan energi dalam proses yang dikenal sebagai respirasi aerobik.
Sistem peredaran darah berfungsi untuk mengangkut
darah
untuk memberikan O2, nutrisi dan bahan kimia ke
sel-sel
tubuh, untuk memastikan kesehatan mereka dan fungsi yang tepat, dan untuk
menghapus
produk limbah selular.
Para
Sistem
sirkulasi
adalah seri terhubung tabung, yang meliputi
jantung,
yang
arteri,
yang
mikrosirkulasi
dan
vena.
Hemodinamik merupakan bagian penting dari fisiologi kardiovaskular
berhubungan dengan kekuatan pompa (jantung) telah mengembangkan untuk
mengedarkan darah melalui sistem kardiovaskular. Sirkulasi darah yang
memadai (alirandarah) adalah kondisi yang diperlukan untuk suplai oksigen
yang cukup ke seluruh jaringan, ini identik dengan kesehatan jantung.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini yakni :
1. Apa pengertian dari hemodinamika?
2. Jelaskan monitoring hemodinamik?
3. Jelaskan peredaran darah pada manusia?
C. TUJUAN
1. Memahami pergerakan darah (hemodinamik)
2. Dapat memahami hemodinamik dlm pengukuran tekanan darah
3. Mengetahui perberbedaan antara pembuluh darah arteri dan vena
berdasarkan kecepatan aliran darahnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. HEMODINAMIK
1. Definisi Hemodinamik
Hemodinamik adalah pemeriksaan aspek fisik sirkulasi darah, fungsi jantung
dan karakterisitik fisiologis vaskular perifer (Mosby 1998, dalam Jevon dan
Ewens 2009). Pemantauan Hemodinamik dapat dikelompokkan menjadi noninvasif,
invasif, dan turunan. Pengukuran hemodinamik penting untuk menegakkan
diagnosis yang tepat, menentukan terapi yang sesuai, dan pemantauan respons
terhadap terapi yang diberikan (gomersall dan Oh 1997, dalam Jevon dan
Ewens 2009), pengukuran hemodinamik ini terutama dapat membantu untuk
mengenali syok sedini mungkin, sehingga dapat dilakukan tindakan yang tepat
terhadap bantuan sirkulasi (Hinds dan Watson 1999, dalam Jevon dan Ewens
2009).
2. Hemodinamik Sistemik
Mayoritas yang signifikan
dari semua penyakit kardiovaskular dan gangguan terkait dengan disfungsi
hemodinamik sistemik Hipertensi dan gagal jantung kongestif adalah dua
paling dikenal gangguan hemodinamik sistemik. Jantung adalah driver sistem
peredaran darah menghasilkan cardiac output (CO) dengan berirama kontrak
dan santai.
Hal ini menciptakan perubahan dalam tekanan regional dan dikombinasikan
dengan sistem katup kompleks dalam jantung dan pembuluh darah, memastikan
bahwa darah bergerak di sekitar sistem peredaran darah dalam satu arah.
The"memukul" jantung berdenyut menghasilkan aliran darah yang dilakukan ke
dalam arteri, melintasi sirkulasi mikro-dan akhirnya kembali melalui sistem
vena ke jantung.
aorta
, arteri utama, meninggalkan
jantung kiri
dan hasil untuk membagi ke dalam arteri yang lebihkecil dan lebih kecil
sampai mereka menjadi
arteriol
, dan akhirnya
kapiler
, di mana transfer oksigen terjadi.
Kapiler terhubung ke
venula
, di mana darah terdeoksigenasi lewat dari sel-sel kembali ke darah, dan
darah kemudian berjalan kembali melalui jaringan pembuluh darah ke
jantung kanan.
Sirkulasi mikro--arteriol, kapiler, venula dan-sebagian besar merupakan
wilayah dari sistem vaskular dan merupakan situs transfer O2,
glukosa
, dan
substrat enzim
ke dalam sel.
Sistem vena mengembalikan darah de-oksigen ke jantung kanan di mana ia
dipompa ke
paru-paru
untuk menjadi oksigen dan CO2 dan limbah gas lainnya dipertukarkandan
diusir saat bernafas.
Darah kemudian kembali ke sisi kiri jantung di mana ia mulai proses lagi.
Jelas jantung, pembuluh dan paru-paru semua aktif terlibat dalam menjaga
sel-sel sehat dan organ, dan semua hemodinamik pengaruh.
3. Faktor yang mempengaruhi hemodinamik
Hemodinamik yang kompleks dan luas tetapi mencakup CO, volume cairan
sirkulasi, respirasi, diameter pembuluh darah dan resistensi, dan
kekentalan darah
. Masing-masing pada gilirannya dipengaruhi oleh faktor-faktor fisiologis,
faktor-faktor fisiologis hemodinamik:
a. diet
b. olahraga
c. penyakit
d. obat-obatan atau alkohol,
e. obesitas dan kelebihan berat badan.
B. MONITORING HEMODINAMIK
Hemodinamik adalah aliran darah dalam system peredaran tubuh kita baik
melalui sirkulasi magna (sirkulasi besar) maupun sirkulasi parva (
sirkulasi dalam paru-paru).
Hemodinamik monitoring adalah pemantauan dari hemodinamik status.
Pentingnya pemantauan terus menerus terhadap status hemodinamik, respirasi,
dan tanda-tanda vital lain akan menjamin early detection bisa dilaksanakan
dengan baik sehingga dapat mecegah pasien jatuh kepada kondisi lebih parah.
Hemidinamik status adalah indeks dari tekanan dan kecepatan aliran darah
dalam paru dan sirkulasi sistemik.
Penyakit yg dapat timbul akibat perubahan status hemodinamik.
1) gagal jantung,
2) overload cairan,
3) shock,
4) hipertensi pulmonal dan banyak kasus
Dalam hal ini, Kritikal Care Nurse bukan hanya dituntut mampu
mengoperasikan alat pemantauan hemodinamik saja melainkan harus mampu
menginterpretasikan hasilnya.
1.
Faktor penentu hemodinamik
a. Pre load : menggambarkan tekanan saat
pengisian atrium kanan selama diastolic digambarkan melalui Central Venous
Pressure (CVP). Sedangkan pre l oad ventricle kiri digambarkan melalui
Pulmonary Arterial Pressure (PAP).
b. Contractility : menggambarkan kekuatan otot
jantung untuk memompakan darah ke seluruh tubuh.
c. After load : menggambarkan kekuatan/tekanan
darah yang dipompakan oleh jantung. After load dipengaruhi oleh sistemik:
1) sistemik vascular resistance
2) sistemik pulmonary vascular resistance.
Melalui monitoring beberapa parameter di bawah ini dapat diketahui
bagaimana perfusi sistemikseorang pasien yang menggambarkan status
hemodinamiknya.
2.
Pendekatan Dasar
Pendekatan dasar untuk hemodinamik pemahaman adalah dengan "perasaan denyut
nadi". Ini memberikan informasi sederhana mengenai kekuatan sirkulasi
melalui
langkah sistolik
dan
denyut jantung
, kedua komponen penting dari sirkulasi yang dapat diubah dalam penyakit.
Tekanan darah dapat hanya diukur dengan menggunakan
plethysmograph
atau manset terhubung ke sensor tekanan (merkuri atau aneroid
manometer
). Ini adalah ukuran klinis yang paling umum dari sirkulasi dan memberikan tekanan sistolik puncak dan
diastolik
tekanan,
sering dikutip sebagai 115/75 normal.
Tekanan darah sistolik. Tekanan nadi arteri dapat diukur dengan menempatkan
tonometer
atau sensor tekanan pada permukaan kulit di atas arteri. Ini menyediakan
jejak tekanan terus-menerus atau pulsagelombang tekanan arteri yang
mencerminkan kinerja kardiovaskular (Fig1). Sebuah non-invasif Doppler juga
dapat digunakan untuk mengukur aliran darah pada setiap titik
dalamsirkulasi, termasuk dalam jantung, CO, dan dapat dikonversi ke
perbedaan tekanan menggunakan persamaan Bernoulli dimodifikasi, ΔP = 4V2.
Sebuah manometer invasif (sensor tekanan) dapat dimasukkan ke dalam arteri
di ujung kateter untuk mengukur tekananintra-arteri pulsa memberikan
informasi tentang kinerja kardiovaskular Yang penting semualangkah-langkah
ini harus disertai dengan ukuran CO sehingga fungsi jantung dan pembuluh
dapat dibedakan.
Hal ini memungkinkan untuk pemahaman yang lebih efektif dan pengobatan dari
sistem kardiovaskular. Jantung dan pembuluh darah tempat tidur adalah
bagian yang dinamis dan terhubung dari sistem peredaran darah dan
menggabungkan transportasi yang efisien untuk efek darah.
Sirkulasi dipengaruhi oleh hambatan dari tempat tidur vaskular terhadap
yang jantung memompa.
Untuk jantung kanan ini adalah tempat tidur pembuluh darah paru,
menciptakan resistensi pembuluh darah paru (PVR), sedangkan untuk sirkulasi
sistemik ini adalah tempat tidur vaskular sistemik, menciptakan resistensi
vascular sistemik (SVR).
Pembuluh aktif mengubah diameter bawah pengaruh fisiologi atau terapi,
vasokonstriktor
penurunan diameter pembuluh dan resistensi meningkat, sedangkan
vasodilator
meningkatkan diameterpembuluh dan resistensi menurun. Sederhananya
resistensi meningkat (penyempitan pembuluh) CO menurun, dan sebaliknya
penurunan resistensi (pelebaran pembuluh) meningkatkan.
3.
Peredaran Darah pada Manusia ( Sistem Transportasi )
Transportasi adalah proses pengedaran berbagai zat yang
diperlukan ke seluruh tubuhdan pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan
untuk dikeluarkan dari tubuh.
Alat transportasi pada manusia terutama adalah darah.
Di dalam tubuh darah beredar dengan bantuan alat peredaran darah yaitu
jantung dan pembuluh darah. Selain peredaran darah, pada manusia terdapat
juga peredaran limfe (getah bening) dan yang diedarkan melalui pembuluh
limfe.
Peredaran darah manusia merupakan peredaran darah tertutup dan ganda atau
rangkap.
1. Peredaran darah tertutup artinya dalam peredarannya darah selalu
mengalir di dalampembuluh darah.
2. Peredaran darah ganda artinya dalam satu kali beredar, darah melalui
jantung sebanyak dua kali sehingga terdapat peredaran darah besar dan
peredaran darah kecil.Peredaran darah kecil yaitu peredaran darah yang
dimulai dari jantung menuju ke paru-paru.
C. PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
1. Definisi
Jantung merupakan suatu organ otot berongga yang terletak di pusat dada.
Bagian kanan dan kiri jantung masing masing memiliki ruang sebelah atas
(atrium) yang mengumpulkan darah dan ruang sebelah bawah (ventrikel) yang
mengeluarkan darah. Agar darah hanya mengalir dalam satu arah, maka
ventrikel memiliki satu katup pada jalan masuk dan satu katup pada jalan
keluar.
a. Fungsi Jantung
Fungsi utama jantung adalah menyediakan oksigen ke seluruh tubuh dan
membersihkan tubuh dari hasil metabolisme (karbondioksida). Jantung
melaksanakan fungsi tersebut dengan mengumpulkan darah yang kekurangan
oksigen dari seluruh tubuh dan memompanya ke dalam paru-paru, dimana darah
akan mengambil oksigen dan membuang karbondioksida; jantung kemudian
mengumpulkan darah yang kaya oksigen dari paru-paru dan memompanya ke
jaringan di seluruh tubuh.
Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah
(disebut diastol); selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah
keluar dari ruang jantung disebut sistol). Kedua atrium mengendur dan
berkontraksi secara bersamaan, dan kedua ventrikel juga mengendur dan
berkontraksi secara bersamaan.
Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida dari
seluruh tubuh mengalir melalui 2 vena besar (vena kava) menuju ke dalam
atrium kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah
ke dalam ventrikel kanan.
Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam
arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui
pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di
paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida yang selanjutnya
dihembuskan.
Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke
atrium kiri. Peredaran darah diantara bagian kanan jantung, paru-paru dan
atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner.
Darah dalam atrium kiri akan didorong ke dalam ventrikel kiri, yang
selanjutnya akan memompa darah yang kaya akan oksigen ini melewati katup
aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya
oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru.
2. Darah ke Jantung
Otot jantung (miokardium) sendiri menerima sebagian dari sejumlah volume
darah yang mengalir melalui atrium dan ventrikel suatu sistem arteri dan
vena (sirkulasi koroner) menyediakan darah yang kaya akan oksigen untuk
miokardium dan kemudian mengembalikan darah yang tidak mengandung oksigen
ke dalam atrium kanan.
Arteri koroner kanan dan arteri koroner kiri merupakan cabang dari aorta;
vena kardiak mengalirkan darah ke dalam sinurskoroner, yang akan
mengembalikan darah ke dalam atrium kanan.
Sebagian besar darah mengalir ke dalam sirkulasi koroner pada saat jantung
sedang mengendur diantara denyutnya (selama diastol ventrikuler).
Jantung mempunyai empat ruang yang terbagi sempurna yaitu dua serambi ( atrium) dan dua bilik (ventrikel) dan terletak di dalam
rongga dada sebelah kiri di atas diafragma. Jantung terbungkus oleh kantong perikardium yang terdiri dari 2 lembar :
a. lamina panistalis di sebelah luar
b. lamina viseralis yang menempel pada dinding jantung
a. lamina panistalis di sebelah luar
b. lamina viseralis yang menempel pada dinding jantung
2. Katup Jantung :
1) katup atrioventikuler (valvula bikuspidal)
yang terdapat di antara serambi dan bilik jantung yang berfungsi mencegah
aliran dari bilik keserambi selama sistol.
2) katup semilunaris (katup aorta dan pulmonalis) yang
berfungsi mencegah aliran balik dari aorta dan arteri pulmonalis kiri ke bilik selama diastole.
Di dekat sel/jaringan terdapat suatu susunan kapiler yang
merupakan ‘ujung’ dari arteri/vena. Di kapiler ini terjadi pertukaran
cairan, zat makanan, elektrolit, hormon dan bahan lainnya dari pembuluh
darah ke jaringan/sel dan sebaliknya dari jaringan/sel ke pembuluh darah.
Untuk menyesuaikan dengan keadaan tubuh, pembuluh darah dapat melebar dan
menyempit yang biasa disebut dengan dilatasi (melebar) dan konstriksi
(menyempit). Hal ini dapat terjadi Karena pada lapisan dinding pembuluh
darah terdapat otot yang dapat berkontraksi dan ber-relaksasi.
Sistem saraf otonom
mengatur pola peredaran darah. Pengaturan ini tidak dikendalikan oleh
keinginan kita melainkan dapat berjalan secara otomatis sesuai dengan
keadaan dan kebutuhan tubuh. Tekanan darah, kecepatan aliran darah dan
jumlah denyut jantung per menit dapat diatur oleh sistem ini.
Zat kimia lain seperti hormon dan beberapa obat dapat mengatur peredaran
darah. Misalnya adrenalin dapat meningkatkan denyut jantung. Contoh lainnya
adalah kafein dalam kopi selain merangsang saraf pusat juga dapat
meningkatkan denyut jantung.
3. Pembuluh Darah
Macam-macam pembuluh darah:
a. Arteri (pembuluh darah nadi), yaitu pembuluh darah yang membawa darah
keluar dari jantung.
Terdiri dari:
1) Arteri pulmonalis
Merupakan pembuluh nadi yang membawa darah menuju paru-paru
Merupakan pembuluh nadi yang membawa darah menuju paru-paru
2) Aorta
Merupakan pembuluh darah besar yang membawa darah menuju seluruh tubuh. Pada pangkal batang nadi terdapat klep berbentuk bulan sabit (Valvula semilunaris) yang berfungsi untuk menjaga aliran darah agar tetap searah
Merupakan pembuluh darah besar yang membawa darah menuju seluruh tubuh. Pada pangkal batang nadi terdapat klep berbentuk bulan sabit (Valvula semilunaris) yang berfungsi untuk menjaga aliran darah agar tetap searah
b. Vena (pembuluh darah balik), yaitu pembuluh darah yang membawa darah
menuju ke jantung.
1) Vena Pulmonalis
yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari paru-paru menuju ke jantung
yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari paru-paru menuju ke jantung
2) Vena cava inferior
pembuluh darah yang membawa darah dari bagian bawah tubuh menuju jantung.
pembuluh darah yang membawa darah dari bagian bawah tubuh menuju jantung.
3) Vena cava superior
Yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari bagian atas tubuh menuju ke jantung
Yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari bagian atas tubuh menuju ke jantung
c. Pembuluh darah kapiler
Pembuluh darah halus, yang langsung berhubungan dengan jaringan tubuh. Pada pembuluh darah kapiler terdapat hubungan antara pembuluh darah arteri dengan pembuluh darah vena.
Pembuluh darah halus, yang langsung berhubungan dengan jaringan tubuh. Pada pembuluh darah kapiler terdapat hubungan antara pembuluh darah arteri dengan pembuluh darah vena.
Pembuluh darah kapiler tersusun atas satu lapis sel pipih satu lapisan.
Semua jaringan tubuh berhubungan langsung dengan kapiler darah, sehingga proses pertukaran menjadi lebih efisien.
Pertukaran material dalam pembuluh darah kapiler ke sel terjadi melalui mekanisme difusi, dan sistem transport aktif.
Aliran darah dalam kapiler lebih lambat sehingga memungkinkan proses pertukaran menjadi lebih efektif
Semua jaringan tubuh berhubungan langsung dengan kapiler darah, sehingga proses pertukaran menjadi lebih efisien.
Pertukaran material dalam pembuluh darah kapiler ke sel terjadi melalui mekanisme difusi, dan sistem transport aktif.
Aliran darah dalam kapiler lebih lambat sehingga memungkinkan proses pertukaran menjadi lebih efektif
a) Venule
Pembuluh darah kapiler dari vena
b) Arteriole
Pembuluh darah kapiler dari arteri
Perbedaan antara arteri dengan vena
Pembuluh darah kapiler dari arteri
Perbedaan antara arteri dengan vena
Tabel perbedaan antara arteri dan vena
No | Pembeda | Pembuluh darah arteri | |
1 | Dinding pembuluh | Lebih tebal | Lebih tipis |
2 | Lumen / saluran | Sempit | Luas |
3 | Katup | Tidak ada | Ada disepanjang pembuluh, berfungsi untuk mencegah terjadinya arus balik, sehingga arah aliran hanya ke satu arah |
4 | Aliran darah | Meninggalkan jantung | Menuju jantung |
5 | Tekanan darah | Kuat | Lemah |
6 | Denyutan | Terasa, seirama dengan denyut jantung | Tidak ada |
Peredarah darah tertutup
Peredaran darah yang terjadi dimana darah mengalir hanya melalui pembuluh darah, tanpa pernah langsung menembus sel-sel atau jaringan tubuh.
Peredaran darah yang terjadi dimana darah mengalir hanya melalui pembuluh darah, tanpa pernah langsung menembus sel-sel atau jaringan tubuh.
Peredaran darah ganda
Sistem peredaran darah manusia disebut sistem peredaran darah ganda, sebab sekali darah berdar melintasi jantung sebanyak dua kali.
Sistem peredaran darah manusia disebut sistem peredaran darah ganda, sebab sekali darah berdar melintasi jantung sebanyak dua kali.
Sistem peredaran ini dibedakan menjadi:
1. Sistem peredaran darah kecil ( sistem peredaran paru-paru)
Merupakan sistem peredaran yang membawa darah dari jantung ke paru-paru kembali lagi ke jantung. Pada peristiwa ini terjadi difusi gas di paru-paru, yang mengubah darah yang banyak mengandung CO2 dari jantung menjadi O2 setelah keluar dari paru-paru.
Mekanisme aliran darah sebagai berikut:
Ventrikel kanan jantung –> Arteri pulmonalis –> paru-paru –> vena pulmonalis — atrium kiri jantung
Merupakan sistem peredaran yang membawa darah dari jantung ke paru-paru kembali lagi ke jantung. Pada peristiwa ini terjadi difusi gas di paru-paru, yang mengubah darah yang banyak mengandung CO2 dari jantung menjadi O2 setelah keluar dari paru-paru.
Mekanisme aliran darah sebagai berikut:
Ventrikel kanan jantung –> Arteri pulmonalis –> paru-paru –> vena pulmonalis — atrium kiri jantung
2. Sistem peredaran darah besar ( peredaran darah sistemik)
merupakan sistem peredaran darah yang membawa darah yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh. Darah yang keluar dari jantung banyak mengandung oksigen.
mekanisme aliran darah sebagai berikut:
Ventrikel kiri –> aorta –> arteri superior dan inferior –> sel / jaringan tubuh –> vena cava inferior dan superior –> atrium kanan jantung
merupakan sistem peredaran darah yang membawa darah yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh. Darah yang keluar dari jantung banyak mengandung oksigen.
mekanisme aliran darah sebagai berikut:
Ventrikel kiri –> aorta –> arteri superior dan inferior –> sel / jaringan tubuh –> vena cava inferior dan superior –> atrium kanan jantung
3. Sistem peredaran portal
Sistem peredaran darah yang menuju ke alat-alat pencernaan menuju ke hati, sebelum kembali ke jantung. pembuluh darah portal berwarna coklat karena banyak mengandung nutrient.
Sistem peredaran darah yang menuju ke alat-alat pencernaan menuju ke hati, sebelum kembali ke jantung. pembuluh darah portal berwarna coklat karena banyak mengandung nutrient.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sistem peredaran darah manusia terdiri atas darah, pembuluh darah,serta
jantung. Dan darah manusia terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah,
yaitu sel darah merah ( eritrosit ), sel darah putih ( leukosit ) dan
keping darah, ( trombosit ). Didalam sel darah merah terdapat pigmen
protein pengikat oksigen dan karbondioksida, yaitu hemoglobin. Sel darah
putih terdiri dari loukesit gronulosit ( Netrofil, eosinofil, basofil )dan
leukosit agranulosit ( monosit, limfosit ). Trombosit berfungsi membekukan
darah. Didalam serum terdapat antibody ( kekebalan ). Pembuluh darah
meliputi pembuluh nadi dan pembuluh balik.
Perbedaan darah manusia tergolong peredaran tertutup dan gandah. Lambung
merupakan saluran pencernaan yang membesar, tersusun atas otot. Letaknya di
rongga perut sebalah atas, tepat dibawah diafragma. Ketika lambung kosong,
ukurannya hanya sebesar sosis berukuran besar. Lambung terbagi menjadi 4
bagian, yaitu kardia (terletak didekat otot spingter), fundus (bagian yang
membulat terletak di atas sebelah kiri), badan (bagian terbesar lambung,
terletak di bawah fundus), dan pilorus (bagian bawah yang menyempit,
berbatasan dengan usus halus oleh otot spingter pilorus).
B. SARAN
Untuk dapat memahami sistem hemodinamika selain membaca dan memahami
materi-materi dari sumber keilmuan yang ada (buku, internet, dan lain-lain)
kita harus dapat mengkaitkan materi-materi tersebut dengan kehidupan kita
sehari-hari, agar lebih mudah untuk paham dan akan selalu diingat.
DAFTAR PUSTAKA
Elly, Nurrachmah. 2001. Nutrisi dalam keperawatan, CV Sagung Seto, Jakarta.
Depkes RI. 2000. Keperawatan Dasar Ruangan Jakarta.
JNPK_KR.2004. Panduan Pencegahan Infeksi Untuk Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Dengan Sumber Daya Terbatas. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawiroharjo.
Kozier, Barbara, 2000, Fundamental of Nursing : Concepts, Prosess and
Practice : Sixth edition, Menlo Park, Calofornia.
Potter, 2000, Perry Guide to Basic Skill and Prosedur Dasar, Edisi III,
Alih bahasa Ester Monica, Penerbit buku kedokteran EGC.
EmoticonEmoticon