Look at this

Rabu, 20 Maret 2019

SOP PEMBERIAN TRANSFUSI DARAH


STANDAR OPERASIONAL PEOSEDUR (SOP)

       I.            PEMBERIAN TRANFUSI DARAH
Pengertian    : memberikan transfusi darah sesuai intrusi atau program
Tujuan           : memenuhi kebutuhan dasar dan mencegah terjadinya anemia
Indikasi          : pasien dengankadar hemoglibin di bawah 7 gr/dl

A.   Tahap preinteraksi
1.    Membaca program tindakan
2.    Menyiapkan alat
a.       Standar infuse
b.      Cairan steril sesuai instruksi
c.       Tranfusi set steril
d.      IV kateter sesuai ukuran (18)
e.       Bidai atau ( k/p pada anak )
f.        Perlak dan pengalas
g.       Tourniquet
h.       Instrumens steril ( pinset, gunting dan com )
i.         Kapas alcohol
j.        Bengkok
k.      Tempt sampah
l.         Kasa steril
m.     Sarung tangan
n.       Salf antibiotic
o.      Plester
p.      Darah atau plasma
q.      Obat antihistamin
r.        Tensimeter dan thermometer
s.       Formulir observasikhusus dan alat tulis
3.    Memasang sampiran
4.    Mencuci tangan
5.    Mendekatkan alat kepasien

B.   Tahap orientasi
1.    Memberi salam
2.    Menanyakan adanya keluhan
3.    Menjelaskan prosedur tindakan kepasien atau keluarga
4.    Memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya

C.   Tahap kerja
1.    Menggunakan sarung tangan
2.    Mengukur tanda vital
3.    Membebaskan lengan pasien dari baju
4.    Meletakan perlak dan pengalas di bawah lengan pasien
5.    Menyiapkan larutan NaCl 0,9 % dengan tranfusi set
6.    Memasang infus NaCl 0,9 %
7.    Mengatasi tetesan tetap lancar
8.    Memastikan tidak ada udara didalam selang infus
9.    Mengontrol kembali darah yang akan diberikan kembali kepada pasien
a.       Wanita
b.      Identitas
c.       Jenis dan golongan darah
d.      Nomor kantong darah
e.       Tanggal kadaliarsa
f.        Hasil cross test dan jumlah darah
10. Mengganti cairan NaCl 0,9 % dengan darah setelah 15 menit
11. Mengatur tetesan darah

D.   Tahap terminasi
1.    Mengganti adanya reaksi transfusi dan komplikasi
2.    Mengevaluasi perasaan pasien
3.    Menyimpulkan hasil kegiatan
4.    Melakukan kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya
5.    Mengakhiri kegiatan
6.    Merapikan alat
7.    Melepas sarung tangan
8.    Mencuci tangan
9.    Mengukur tanda vital tiap 5 menit untuk 15 menit pertama, tiap 15 menit untuk jam berikutnya dan tiap 1 jam sampai dengan tranfusi selesai

E.   Dokumentasi
Mendokumentasikan setiap tindakan : waktu pemberian, dosis, jenis transfusi yang diberikan, reaksi transfusi atau komplikasi.



PEMBERIAN TRANSFUSI DARAH
NO. DOKUMEN
HB.    
NO. REVISI
00
HALAMAN
1/2
PROSEDUR TETAP
TanggalTerbit

Ditetapkan,
DIREKTUR RS.





PENGERTIAN
Transfusi Darah adalah proses pemindahan darah dari seseorang yang sehat (donor) ke orang sakit (respien). Darah yang dipindahkan dapat berupa darah lengkap dan komponen darah.

TUJUAN


1.     Memelihara dan mempertahankan kesehatan donor.
2.     Memelihara keadaan biologis darah atau komponen – komponennya agar tetap bermanfaat.
3.     Memelihara dan mempertahankan volume darah yang normal pada peredaran darah (stabilitas peredaran darah).
4.     Mengganti kekurangan komponen seluler atau kimia darah.
5.     Meningkatkan oksigenasi jaringan.
6.     Memperbaiki fungsi Hemostatis.
7.     Tindakan terapi kasus tertentu.

KEBIJAKAN
Pemberian darah dan komponen darah dilakukan oleh perawat sesuai dengan prosedur yang ditetapkan (Sesuai Dengan SK Direktur no : 01/01/VIII/SK_DIR_KEB/2012 Tentang Kebijakan Pelayanan Bank Darah Rumah Sakit).


PROSEDUR

















A.        Persiapan Alat / Bahan
1.      Tensimeter
2.      Termometer
3.      Sarung tangan
4.      Formulir observasi TTV dan formulir reaksi tranfusi

B.        Pelaksanaan
1.      Identifikasi pasien sesuai SPO.
2.      Jelaskan prosedur kepada pasien. Tentukan apakah pasien pernah mendapatkan transfusi sebelumnya.
3.      Cuci tangan sesuai SPO.
4.      Gunakan sarung tangan.
5.      Buat jalur IV dengan kateter besar (diameter 18 bila memungkinkan).
6.      Gunakan selang infus yang mempunyai filter.
7.      Ambil darah dari BDRS.
8.      Dengan perawat yang lain, identifikasi kebenaran produk darah dan pasien :
a.       Periksa kompatibilitas yang tertera pada kantong darah dan informasi pada kantong itu sendiri.
b.      Periksa ulang produk darah dengan pesanan dokter.
c.       Periksa tanggal kadaluarsa pada kantong darah.
d.       Periksa darah terhadap adanya bekuan / gumpalan darah
9.      Ukur  tanda-tanda vital klien dan catat pada lembar observasi dan lembar reaksi tranfusi.
10.  Mulai untuk mentransfusikan darah :
a.       Masukkan  transfusi darah dengan tetesan lambat/pelan-pelan (<1cc/kg/jam) atau 100cc pertama jangan lebih cepat dari 10menit dan sebaiknya 250ml habis dalam 3 jam kecuali ada indikasi transfusi massif.
b.      Pada 15 menit pertama pemberian transfusi,  dokter/perawat harus ada disamping  pasien, observasi keadaan umum pasien, ukur  TTV tiap 5 menit selama 15 menit pertama pemberian transfusi dan tanyakan pada pasien apakah ada rasa gatal, sesak, demam, atau mual. Evaluasi dan pengukuran diulang setiap jam sampai 12 jam setelah transfusi berakhir. Jika ditemukan adanya reaksi transfusi segera hentikan transfusi, lepas infuse setnya dan ganti infuse set baru dan jalankan NaCl 0,9% secara lambat, ukur TTV, beritahu dokter dan bank darah.
c.       Setelah selesai pemberian satu unit infuse set perlu dibilas dengan NaCl 0,9% lagi sebelum transfuse berikutnya diteruskan atau kembali ke cairan infuse sebelumnya.
11.  Lepaskan sarung tangan.
12.  Cuci tangan.
13.  Ukur tanda-tanda vital.
14.  Lanjutkan mengobservasi terhadap efek samping transfusi.
15.  Dokumentasikan  pemberian darah, produk darah dan terjadi reaksi transfusi atau tidak dicatat dengan lengkap dan jelas dalam lembar reaksi tranfusi.

UNIT TERKAIT
1.    Instalasi Rawat Inap
2.    Instalasi Gawat Darurat
3.     Instalasi Kamar Operasi





EmoticonEmoticon

About