Look at this

Rabu, 20 Maret 2019

MAKALAH TENTANG PANDUAN CODE BLUE



BAB  I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan gawat darurat sehari-hari merupakan hak asasi manusia dan merupakan kewajiban yang harus dimiliki oleh rumah sakit sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan.
Keadaan gawat darurat medik merupakan peristiwa yang dapat menimpa seseorang dan sekelompok orang dengan tiba-tiba yang dapat membahayakan jiwa sehingga memerlukan tindakan yang cepat dan tepat agar dapat meminimalkan angka kematian dan mencegah terjadinya kecacatan yang tidak perlu. Konsep ini disebut sebagai blue team yang merupakan suatu konsep penanganan gawat darurat yang dapat diterapkan secara terpadu dengan pengaturan dalam suatu sistim dan kontinyu.
2.    Pengertian
1.    Blue team merupakan suatu tim yang dibentuk oleh rumah sakit dan memiliki tugas menangani pasien dalam kondisi gawat darurat di rumah sakit
2.    Pasien gawat darurat adalah pasien yang berada dalam ancaman kematian dan memerlukan pertolongan RJP segera.
3.    Pasien gawat adalah pasien yang terancam jiwanya tetapi belum memerlukan pertolongan RJP
4.    Kode biru adalah kata sandi yang digunakan untuk  bahwa pasien dalam keadaan gawat darurat
5.    Triase adalah pemilahan kondisi pasien melalui penilaian klinis pasien
6.    Perawat pelatih adalah perawat yang telah mendapatkan pelatihan RJP/ kode biru.

  1. Tujuan
1.    Didapatkan kesamaan pola pikir/ persepsi kegawat daruratan di rumah sakit terpadu
2.    Diperoleh kesamaan pola tindak dalam penanganan kasus-kasus gawat darurat sehari-hari
3.    Memberi pedoman buku bagi anggota blue team dalam melakukan tindakan gawat darurat
4.    Mempercepat respons time kegawatdaruratan di rumah sakit untuk menghindari kematian dan kecacatan yang seharusnya tidak perlu terjadi



BAB  II
Ruang Lingkup

      I.      PENGORGANISASIAN
A.   Organisasi
Organisasi blue team terdiri dari:
-          Koordinnator tim
-          Penanggung jawab medis
-          Perawat pelaksana
-          Kelompok pendukung
Bentuk struktur organisasi blue team sebagai berikut:

KOORDINATOR TEAM
 


                                     
PERAWAT PELAKSANA
-          Perawat IGD
-          Perawat ruangan

TEAM RESUSITASI
Perawat terlatih
PENANGGUNG JAWAB MEDIS
-                Dokter ruangan
-                Dokter jaga IGD
                                                                                                               





Catatan :
                        : garis komando
             : garis koordinasi



B.   Uraian tugas
1.  Koordinator Tim
-       Dijabat oleh dokter IGD / dokter jaga ruangan
-       Bertugas :
a.    Mengkoordinir segenap anggota tim
b.    Bekerjasama dengan diklat membuat pelatihan kegawatdaruratan yang dibutuhkan oleh anggota tim
c.    Penanggung Jawab Medis
-       Mengidentifikasikan awal / triage pasien di ruang perawatan
-       Memimpin penanggulangan pasien saat terjadi kegawatdaruratan
-       Memimpin tim dalam pelaksanaan RJP
-       Menentukan sikap selanjutnya

2.  Perawat pelaksana
-       Perawat ruangan
-       Bersama dokter penanggung jawab medis mengidentifikasi / triage pasien di ruang perawatan
-       Membantu dokter penanggung jawab medis menangani pasien gawat darurat dan pasien darurat di ruang perawatan

3.  Tim Resusitasi
-       Perawat terlatih dan dokter jaga/ ruangan
-       Memberikan bantuan hidup dasar kepada pasien gawat atau pasien gawat darurat di ruang perawatan
-       Melakukan resusitasi jantung paru kepada pasien gawat darurat di ruang perawatan
C.   Perencanaan Sumber Daya Manusia
Dalam satu shift harus ada 2 – 3 orang perawat terlatih yang bertugas. Perencanaan SDM ditentukan berdasarkan kondisi kegawat daruratan pasien, sebagaui berikut:

1.    Melakukan identifikasi awal / triage pasien di ruang perawatan:
-       Dokter jaga / dokter ruangan
-       Perawat pelaksana
2.    Melakukan pananggulangan pasien gawat di ruang perawatan:
-       Dokter ruangan / dokter jaga
-       Perawat terlatih 1 orang
-       Perawat pelaksana
3.    Melakukan RJP
-       Dokter ruangan / dokter jaga
-       Perawat terlatih 2 – 3 orang
-       Perawat pelaksana

D.   Perencaan Komunikasi
Komunikasi dalam penanganan kegawat daruratan di rumah sakit merupakan hal yang sangat penting, untuk itu ada hal-hal yang harus dipenuhi dalam berkomunikasi, yaitu:
1.    Komunikasi dialkukan dengan singkat, jelas dan benar
2.    Menggunakan kata sandi kode biru dan menyebutkan lokasi ruangan serta nomer kamar pasien
Alat- alat komunikasi yang dapat digunakan sebagai standar:
1.    Telepon inter rumah sakit
2.    Pengeras suara terintegrasi

E.   Alur Komunikasi
Pasien
Gawat
Gawat Darurat
Aktifasi
blue team
Dokter Ruangan / jaga
Perawat pelaksana
Dokter Ruangan / jaga
Perawat terlatih
 





Ø  Peralatan yang Diperluakan
Personal Kit
   Termometer                   1 buah
   Stetoskope                     1 buah
   Tensimeter                     1 buah
   Senter genggam           1 buah
Emergency Medical Kit
Airway and Breathing Manajement
   Laryngoscope                          1buah
   Suction                                       1 buah
   Ambubag                                   1 buah
   ETT                                             1 buah (bayi, anak dan dewasa)
   Stylet ukuran besar kecil    1 buah
   Guedel                                       1 buah (bayi, anak, dewasa)
Circulation Support
    Infus set mikro                         3 buah
    Infus set makro                        3 buah
    Abbocath                                  3 buah
Minor surgery set          1 set lengkap
Obat- obatan
    Inj. Lidokain                              3amp
    Inj. SA                                        3 amp
    Inj. Adrenalin                            3 amp
    Inj. Diazepam                           3 amp
F.    Sistem Kerja Tim
Setiap shift saat mulai bertugas sehari-hari dokter ruangan / dokter jaga dan perawat pelaksana di ruangan berkeliling mengunjungi pasien yang sedang dirawat di ruangan tempat berdinas untuk mengetahui ada tidaknya kondisi gawat / gawat darurat pasien sebagai upaya triage di ruang perawatan. Bilamana bila saat berkeliling ditemukan, pasien dengan kondisi gawat maka dokter ruangan / dokter jaga bersama- sama perawat pelaksana malekukan tindakan penanggulangan kegawatan yang dibutuhkan pasien. Bila tindakan berhasil maka dilakukan penilaian untuk tindakan atau perawatan selanjutnya. Tetapi bila setelah dilakukan tindakan penanggulangan kegawatan, pasien mengalami perburukan, maka dilakukan tindakan sesuai penanganan pasien dalam kondisi gawat darurat.
Jika didapatkan pasien dengan kondisi gawat darurat maka Ka. Instalasi / perawat penanggung jawab secepatnya menghubungi petugas penjagaan selanjutnya petugas tersebut memanggil blue tim melalui pengeras suara dengan menyebutkan “Kode biru,,,kode biru,,kode biru,,di ruangan…..nomer kamar….” diulang 3 kali. Bila ada panggilan denga kode biru anggota tim biru yang berdinas saat itu wajib menghentikan kegiatan tugasnya dan segera menuju lokasi kode biru yang dimaksudkan. Secara ringkas dapat dilihat dalam alur sebagai berikut:
PASIEN
Gawat
Gawat Darurat
Penanggulangan
Kegawatan
Penanggulangan
Kegawatandaruratan
Tindaklanjut
Perawatan
Triage
 







                                                                                            
G.   KegiatanBlue Team
Perencanaan kegiatan blue team meliputi:
1.    Pelayanan Sehari-hari
Merupakan kegiatan sehari-hari dalam rangka mengidentifikasi (triage) pasien-pasien yang ada di ruang perawatan. Sehingga keadaan gawat/gawat darurat pasien lebih dinidiketahui dan ditanggulangi sehingga mencegah kematian dan kecacatan yang tidak perlu terjadi.
2.    Pelayanan Kegawatdaruratan Pasien di Ruangan
Merupakan kegiatan pelayanan dalam menangani pasien gawat darurat dengan memberikan pertolongan bantuan hidup dasar dan resusitasi jantung paru (RJP)
3.    Pelatihan dan Peningkatan SDM
Guna menjaga dan meningkatkan kualitas kemampuan anggota tim maka dibuatkan suatu pendidikan dan pelatihan meliputi teori dan praktek sesuai kebutuhan tim, dengan topik
-          Mengenal tanda kegawat daruratan
-          Resusitasi jantung paru
-          Simulasi
4.    Evaluasi dan Kendali Mutu
Pelaksanaan kegiatan penanggulangan dan penanganan pasien gawat / gawat darurat oleh tim biru harus dapat dievaluasi dan kendali mutu agar kesempurnaan kegiatan menjadi lebih baik. Oleh karena itulah tim pengendali mutu rumah sakit diharapkan dapat turut berperan dalam hal evaluasi dan kendali mutu tim biru.




BAB  III
PENUTUP

Pedoman ini merupakan suatu upaya agar diperolah kesamaan pola pikir / persepsi dalam hal penganggulangan pasien gawat/ gawat darurat di runag perawatan ruamh sakit oleh seluruh personil di rumah sakit. Keberhasilan dari kegiatan penanggulangan kegawat daruratan pasien di rumah sakit ini bergantung dari besarnya dukungan seluruh personil rumah sakit, karena tim biru adalah suatu tim yang terdiri dari sekelompok orang dari berbagai unsur di rumah sakit.



                                                                                   



EmoticonEmoticon

About