Look at this

Selasa, 22 Januari 2019

TUGAS KEPERAWATAN JIWA: LAPORAN HASIL HOME VISIT



A.    IDENTITAS KLIEN
Nama                              : Tn. “MN”
Jenis Kelamin                 : Laki-laki
Umur                              : 58  tahun
Agama                            : Islam
Status                             : Menikah
RM No                           : 9049xx
Diagnosa Medis             : Skizofrenia paranoid
Masalah Keperawatan    : Gangguan Persepsi Sensoris (Halusinasi Pendengaran)
Alamat                           : Kompleks Maskarebet, Jln. Bunga Mayang Blok B 25 A.8 RT. 3 RW. 5 Kelurahan Talang Kelapa
Tanggal Kunjungan        : 4 Agustus 2016

B.     TUJUAN KUNJUNGAN RUMAH

1.      Tujuan Umum
Keluarga dapat menerima dan merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa sesuai dengan masalah pada klien dan berdasarkan rencana asuhan keperawatan yang ada.

2.      Tujuan Khusus
a.       Memberi informasi kepada keluarga tentang perkembangan klien selama dirawat di rumah sakit.
b.      Memvalidasi dan melengkapi data-data yang diperoleh dari klien dan data sekunder (rekam medis, dokumentasi keperawatan) tentang alasan klien dibawa ke RS Jiwa Ernaldi Bahar, faktor predisposisi, presipitasi, genogram, psikososial dan lingkungan, persepsi keluarga dan dukungan yang telah dilakukan keluarga.
c.       Melakukan implementasi keperawatan terkait dengan diagnosa keperawatan pada keluarga
d.      Melakukan pendidikan kesehatan sesuai dengan masalah pada klien.
e.       Melatih keluarga untuk mampu melakukan perawatan yang tepat terhadap klien yang mengalami gangguan jiwa di rumah.
f.       Membantu keluarga agar dapat memodifikasi lingkungan yang terapeutik dalam merawat klien.
g.      Memotivasi keluarga untuk mengunjungi dan memberikan dukungan positif kepada klien di RS Jiwa Ernaldi Bahar.
h.      Mendukung keluarga untuk membantu klien menggunakan obat secara tepat.
i.        Mengobservasi lingkungan rumah untuk mempersiapkan kepulangan klien.
j.        Mendokumentasikan hasil kunjungan rumah agar dapat ditindaklanjuti oleh pihak Rumah Sakit.

C.    Hasil Kunjungan Rumah

Mahasiswa diterima dengan baik oleh keluarga pada hari Kamis, 04 Agustus 2016 pukul 10.30 WIB s.d 11.45 WIB. Hasil yang didapat dari kunjungan tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Memberi informasi kepada keluarga tentang perkembangan kondisi klien selama di RSJ Ernaldi Bahar.
·         Klien mau berinteraksi dengan perawat dan klien lainya walaupun hanya untuk waktu singkat.
·         Klien mau mengungkapkan perasaan sedihnya berpisah  dan jauh dengan keluarga
·         Klien tidak mampu mengungkapkan kemampuan dan aspek positif yang dimilikinya.
·         Klien mampu melakukan kegiatan sehari-hari seperti mandi, makan secara mandiri.
·         Klien mampu melakukan cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik, bercakap-cakap, membuat aktivitas terjadwal, dan minum obat teratur.
·         Klien mau membuat jadwal kegiatan sehari-hari.
·         Klien mampu minum obat secara mandiri ketika diberikan oleh perawat.
·         Klien mengungkapkan ingin bertemu keluarganya.
2.      Menvalidasi data, melengkapi data yang telah diperoleh dari klien dan data sekunder mengenai :
a.       Alasan masuk klien ke RSJ Dr. Ernaldi Bahar.
Keluarga mengatakan klien kesal, mengamuk, marah-marah sendiri. Klien juga sering berbicara dan tertawa sendiri. Klien mendengar suara aneh menganggu. Klien sering merasa kesal karena suara itu tak kunjung hilang.
b.      Genogram
                       

            Jelaskan                       : Klien mengatakan klien tinggal di rumahnya bersama kedua anak bujangnya yang belum menikah. Isterinya sudah lama meninggal. Yang mengambil keputusan dalam keluarga adalah anak-anaknya.

c.       Faktor predisposisi dan presipitasi.
Ibu klien mengatakan bahwa klien pernah bekerja di batam sebagai helper di PT semenjak kepulangannya dari batam pada tahun 2006 klien mulai menampakkan tanda gejala halusinasinya.
d.      Psikososial dan lingkungan.
Psikososial :
Semenjak sakit klien tidak memiliki teman, sering menyendiri dan tidak pernah keluar dari rumah. Anak-anaknya jarang mengajak ngobrol klien karena sibuk kuliah.
Lingkungan :
Klien di jauhi oleh tetangganya karena klien sering bicara sendiri dan bicara kacau, dan sering kesal sendiri.
.
e.       Persepsi keluarga terhadap klien.
Keluarga menganggap penyakit klien merupakan cobaan dari Allah swt dan harus diterima dengan sabar dan hati lapang. Keluarga juga berharap klien dapat kembali beraktivitas seperti biasa.

f.       Pengetahuan keluarga tentang cara merawat klien.
Keluarga mengatakan kurang mengerti cara merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa oleh karena itu klien sering kambuh. Keluarga juga mengalami kesulitan mengingatkan klien untuk meminum obat dan melakukan kontrol ulang karena kesibukannya.

g.      Support sistem dalam keluarga.
Keluarga mengatakan Tn. N paling dekat dengan isterinya. Semenjak siterinya meninggal, klien sering murung dan menyendiri.

h.      Kapan terakhir kali keluarga menjenguk klien.
Keluarga mengatakan mengunjungi klien hampir 1 bulan yang lalu. Keluarga baru sekali menjenguk klien semenjak klien masuk rumah sakit.

i.        Harapan keluarga.
Keluarga sangat berharap klien dapat sembuh, dan dapat menjalani kehidupan seperti dulu. Keluarga klien berharap bisa lebih melungkan waktu untuk menemani ayahnya.

j.        Persiapan keluarga terhadap kepulangan klien.
Keluarga siap menerima klien pulang kapanpun asalakan klien sudah tenang dan stabil.

k.      Pelayanan kesehatan yang ada disekitar rumah.
Rumah klien yakni di kompleks Maskarebet, letaknya cukup dekat dengan RS. Ernaldi Bahar.
3.      Hasil wawancara dengan keluaraga klien mengenai:
a.       Sosial ekonomi keluarga:
Keluarga mengatakan rumah yang ditempati saat ini bersama klien adalah rumah milik sendiri hasil jerih payah ayahnya selama bekerja di PT PUSRI.

b.      Penerimaan keluarga terhadap keadaan klien
Keluarga sudah lama menerima keadaan klien karena sudah cukup lama Bapak MN mengalami gangguan jiwa yakni sejak ibu mereka meninggal dunia dan Bapak “MN” diberhentikan dari pekerjaannya.

c.       Adaptasi klien dengan keluarga
Keluarga Klien mengatakan klien cukup pendiam dan sering menyendiri. Klien terbiasa melakukan aktivitas sendiri selama di rumah.

4.      Kendala yang dihadapi oleh petugas Home Visit
Kendala yang dihadapi selama Homevisite adalah kesulitan menyamakan waktu bertemu dengan keluarga karena kesibukannya.

D.    Implementasi

Diagnosa keperawatan: Stimulasi Persepsi: Halusinasi Pendengaran
TUK 4  : Klien mendapatkan dukungan dari keluarga untuk mengatasi halusinasinya.
Tindakan Keperawatan :
1.   Membina hubungan saling percaya dengan keluarga
2.   Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien
3.   Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala halusinasi, dan jenis halusinasi yang dialami klien beserta proses terjadinya
4.   Menjelaskan cara-cara merawat klien halusinasi.
Evaluasi :
Subyektif :
·         Keluarga mengatakankan senang setelah berbicara dan berdiskusi dengan perawat
·         Keluarga mengatakankan senang setelah berbicara dan berdiskusi dengan perawat
·         Keluarga menyebutkan peran serta keluarga dalam merawat klien, cara-cara merawat klien
·         Keluarga menyebutkan akibat bila masalah tidak ditangani dengan tepat
·         Keluarga menyebutkan tempat yang dapat dikunjungi bila kambuh

Obyektif :
·         Keluarga (ibu dan kakak klien) kontak mata ada
·         Keluarga bersifat ramah selama berdiskusi
·         Keluarga tampak menyebutkan peran serta keluarga dalam merawat klien
·         Keluarga tampak menyebutkan cara-cara merawat klien
·          Keluarga tampak mendemonstrasikan cara merawat klien, dapat menyebutkan akibat bila masalah tidak ditangani dengan tepat, dapat menyebutkan tempat yang dapat dikunjungi bila kambuh.
Analisa :
TUK tercapai, klien mendapat dukungan keluarga dalam mengatasi halusinasi
Planing
Perawat :
·         Memotivasi keluarga untuk menjenguk klien sekurangnya seminggu sekali.
·         Melibatkan keluarga dalam asuhan keperawatan klien saat keluarga datang menjenguk.
Klien :
      Memotivasi keluarga untuk mempertahankan suasana di lingkungan rumah yang dapat meningkatkan harga diri klien, keluarga bersepakat untuk terlibat dalam asuhan klien baik dirumah sakit atau dirumah sendiri. Diagnosa Keperawatan: Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran
TUM: keluarga mampu merawat klien dengan halusinasi di rumah.
TUK: keluarga mengetahui dan memahami pengertian halusinasi, tanda dan gejala, serta penyebab dan akibat halusinasi.
Intervensi Keperawatan
SP 1 Keluarga
a.    Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien.
b.   Menjelaskan pengertian halusinasi, tanda dan gejala, serta penyebab dan akibat halusinasi.
1)      Pengertian halusinasi
2)      Gejala halusinasi yang dialami klien
3)      Jenis halusinasi
4)      Cara yang dapat dilakukan klien dan keluarga untuk memutuskan halusinasi
c.    Beri reinforcement positif atas hal-hal yang telah dicapai oleh keluarga.
d.   Menjelaskan cara merawat pasien dengan halusinasi.
SP 2 Keluarga
Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan halusinasi.
SP 3 Keluarga
a.    Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien halusinasi
b.   Keluarga dapat membantu klien menggunakan obat secara benar dan tepat
SP 4 Keluarga
a.    Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat (discharge planning).
b.   Menjelaskan follow up pasien setelah pulang (kapan perlu mendapat bantuan: halusinasi tidak terkontrol dan risiko mencederai orang lain).



Palembang, 04 Agustus 2016
Mahasiswa

Y


































EmoticonEmoticon

About