Look at this

Sabtu, 21 Juli 2018

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KPSP, SDIDTK DAN DENVER II TEST

Standar Operasional Prosedur

Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)

Tanggal terbit

Disahkan oleh

Ka. Prodi PSIK

Hikayati,S.Kep.,Ns.,M.Kep.

NIP. 19490129 197602 1 002

Pengertian

KPSP adalah alat/instrumen yang digunakan untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan.

Indikasi

3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60, 66, 72 bulan

Kontraindikasi

-

Petugas

1. Dosen S1 Keperawatan

2. Perawat/Bidan

3. Kader Posyandu

4. Mahasiswa S1 Keperawatan

Persiapan pasien

1. Menjelaskan prosedur dan tindakan yang akan dilakukan

2. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin

Persiapan lingkungan

Memberikan lingkungan yang tenang, aman dan nyaman.

Persiapan alat

1. Kuesioner (daftar pertanyaan) sesuai umur anak-anak

2. Kertas, pensil

3. Bola karet atau plastik seukuran bola tenis

4. Kerincingan

5. Kubus berukuran sisi 2,5 c, sebanyak 6 buah

6. Benda-benda kecil seperti kismis/potongan biskuit kecil berukuran 0,5-1 cm

Prosedur

1. Menghitung umur anak (tanggal, bulan tanhun)

Bila umur anak lebih 16 hari dibulatkan menjadi 1 bulan. Contoh: bayi umur 3 bulan 16 hari, dibulatkan menjadi 4 bulan. Bila umur bayi 3 bukan 15 hari dibulatkan menjadi 3 bulan.

1. Buka kuesioner KPSP sesuai dengan umur anak

2. Menjelaskan tujuan KPSP pada orang tua

3. Menanyakan isi KPSP sesuai urutan atau melaksanakan perin tah sesuai KPSP

4. Interpretasi hasil KPSP

  • Hitung jawaban Ya (bila dijawab bisa atau sering atau kadang-kadang)
  • Hitung jawaban Tidak (bila jawabanbelum pernah atau tidak pernah)
  • Bila jawaban Ya = 9-10, perkembangan anak sesuai dengan tahapan perkembangan (S)
  • Bila jawaban Ya = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M)
  • Bila jawaban Ya = 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P)

· Rincilah jawaban TIDAK pada nomor berapa saja.

2. Tindak Lanjut

Untuk Anak dengan Perkembangan SESUAI (S)

· Orangtua/pengasuh anak sudah mengauh anak dengan baik.

· Pola asuh anak selanjutnya terus lakukan sesuai dengan bagan stimulasi sesuaikan dengan umur dan kesiapan anak.

· Keterlibatan orang tua sangat baik dalam tiap kesempatan stimulasi. Tidak usah mengambil momen khusus. Laksanakan stimulasi sebagai kegiatan sehari-hari yang terarah.

· Ikutkan anak setiapa ada kegiatan Posyandu.

Untuk Anak dengan Perkembangan MERAGUKAN (M)

· Konsultasikan nomor jawaban tidak, mintalah jenis stimulasi apa yang diberikan lebih sering.

· Lakukan stimulasi intensif selama 2 minggu untuk mengejar ketertinggalan anak.

· Bila anak sakit lakukan pemeriksaan kesehatan pada dokter/dokter anak. Tanyakan adakah penyakit pada anak tersebut yang menghambat perkembangannya.

· Lakukan KPSP ulang setelah 2 minggu menggunakan daftar KPSP yang pertama sudah bisa semua dilakukan. Lakukan lagi untuk KPSP yang sesuai umur anak.

· Lakukan skrining rutin, pastikan anak tidak mengalami ketertinggalan lagi.

· Bila setelah 2 minggu intensif stimulasi, jawaban masih (M) = 7=8 jawaban YA. Konsultasikan dengan dokter spesialis anak atau ke rumah sakit dengan fasilitas klinik tumbuh kembang.

Untuk Anak dengan Penyimpangan Perkembangan (P)

  • Segera rujuk ke rumah sakit
  • Tukls jenis dan jumlah penyimpangan perkembangan

(mis. Gerak kasar, halus, bicara & bahasa, sosial dan kemandirian)

Evaluasi sikap

1. Menunjukkan sikap sopan dan ramah

2. Menjamin privacy pasien

3. Bekerja dengan teliti

4. Memperhatikan body mecanisme

Daftar rujukan

1. Depkes, R.I. (2006). Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar . Jakarta: Bakti Husada.

2. Nurseerni. (2011). SOP PENILAIAN DDTK. https://nurseerni.wordpress.com/2011/06/06/sop-penilaian-ddtk/ . Diakses pada tanggal 10 Oktober 2015


EmoticonEmoticon

About