Look at this

Sabtu, 21 Juli 2018

MAKALAH TENTANG RANGE OF MOTION

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Range of motion (ROM) adalah gerakan dalam keadaan normal yang dapat dilakukan oleh sendi yang bersangkutan (Suratun dkk, 2008). Gerakan sendi ini memungkinkan terjadinya kontraksi dan pergerakan otot, dimana klien menggerakkan masing-masing persendiannya sesuai gerakan normal baik secara aktif ataupun pasif.

Latihan ROM adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakkan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot (Potter dan Perry, 2005). Latihan range of motion biasanya dilakukan pada pasien semikoma dan tidak sadar, pasien dengan keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa atau semua latihan rentang gerak dengan mandiri, pasien tirah baring total atau pasien dengan paralisis ekstermitas total (Arif, 2008).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah yang telah dikemukakan, dirumuskan masalah umum makalah ini sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan Range of motion (ROM) ?

2. Apakah tujuan dari tindakan yang dilakukan pada ROM?

3. Apakah manfaat tindakan ROM?

4. Apa saja jenis-jenis ROM

5. Apakah indikasi tindakan ROM

6. Apakah kontraindikasi tindakan ROM

7. Bagaimana prinsip latihan ROM

8. Apa saja macam-macam gerakan ROM

C. Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penyusunan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengertian Range of motion (ROM)

2. Untuk mengetahui tujuan tindakan ROM

3. Untuk mengetahui manfaat tindakan ROM

4. Untuk mengetahui jenis-jenis ROM

5. Untuk mengetahui indikasi tindakan ROM

6. Untuk mengetahui kontraindikasi tindakan ROM

7. Untuk mengetahui prinsip latihan ROM

8. Untuk mengetahui macam-macam gerakan ROM

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Range of Motion

Range of motion (ROM) adalah jumlah maksimum gerakan yang mungkin dilakukan sendi pada salah satu dari tiga potongan tubuh, yaitu sagital, transversal dan frontal. Potongan sagital adalah garis yang melewati tubuh dari depan ke belakang, membagi tubuh menjadi bagian kiri dan kanan. Potongan frontal melewati tubuh dari sisi ke sisi dan membagi tubuh menjadi bagian depan ke belakang. Potongan transversal adalah garis horizontal yang membagi tubuh menjadi bagian atas dan bawah.

Mobilisasi sendi disetiap potongan dibatasi oleh ligamen, otot, dan konstruksi sendi. Beberapa gerakan sendi adalah spesifik untuk setiap potongan. Pada potongan sagital, gerakannya adalah fleksi dan ekstensi (jari-jari tangan dan siku) dan hiperekstensi (pinggul). Pada potongan frontal, gerakannya adalah abduksi dan adduksi (lengan dan tungkai) dan eversi dan inversi (kaki). Pada potongan transversal, gerakannya adalah pronasi dan supinasi (tangan), rotasi internal dan eksternal (lutut), dan dorsofleksi dan plantarfleksi (kaki).

Klien yang memiliki keterbatasan mobilisasi sendi karena penyakit, ketidakmampuan atau trauma membutuhkan latihan sendi yaitu latihan rentang gerak pasif untuk mengurangi bahaya imobilisasi. Gerakan pada latihan ini dapat dilihat dari tulang yang digerakkan oleh otot ataupun gaya eksternal lain dalam ruang gerak persendian. Latihan range of motion (ROM) merupakan latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakkan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot (Potter dan Perry, 2005).

B. Tujuan Range of Motion (ROM)

Adapun tujuan dari tindakan Range of Motion antara lain :

1. Meningkatkan atau mempertahankan fleksibilitas dan kekuatan otot

2. Mempertahankan fungsi jantung dan pernapasan

3. Mencegah kekakuan dan kontraktur sendi

4. Merangsang sirkulas darah

C. Manfaat Range of Motion

Range of Motion bermanfaat untuk :

1. Menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot dalam melakukan pergerakan

2. Mengkaji tulang, sendi dan otot

3. Mencegah terjadinya kekakuan sendi

4. Memperlancar sirkulasi darah

5. Memperbaiki tonus otot

6. Meningkatkan mobilisasi sendi

7. Memperbaiki toleransi otot untuk latihan

D. Jenis-jenis Range of Motion

Range of Motion dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :

1. ROM Aktif

Merupakan gerakan yang dilakukan oleh seseorang (pasien) dengan menggunakan energi sendiri. Perawat memberikan motivasi dan membimbing klien dalam melaksanakan pergerakan sendiri secara mandiri sesuai dengan rentang gerak sendi normal. Kekuatan otot yang digunakan mencapai 75%.

Gerakan ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan cara menggunakan otot-ototnya secara aktif. Sendi yang digerakkan pada ROM aktif adalah sendi di seluruh tubuh klien secara aktif yakni dari kepala sampai ujung jari kaki klien.

2. ROM Pasif

Merupakan gerakan dimana energi yang dikeluarkan untuk latihan berasal dari orang lain atau alat mekanik. Perawat melakukan gerakan persendian klien sesuai dengan rentang gerak yang normal. Kekuatan otot yang digunakan pada gerakan ini adalah 50%.

Range of Motion pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan persendian dengan menggerakkan otot individu lain secara pasif, misalnya perawat membantu mengangkat dan menggerakkan kaki pasien. Sendi yang digerakkan pada ROM pasif adalah seluruh persendian tubuh atau hanya pada ekstremitas yang terganggu dan klien tidak mampu melaksanakannya secara mandiri.

E. Indikasi Range of Motion

1. Pasien stroke atau penurunan tingkat kesadaran

2. Pasien yang memiliki kelemahan otot dan tidak dapat menggerakkan persendian sepenuhnya.

3. Fase rehabilitas fisik

4. Klien dengan tirah baring lama.

F. Kontraindikasi Range of Motion

1. Trombus/ emboli pada pembuluh darah

2. Kelainan sendi/tulang

3. Klien fase imobilisasi karena kasus penyakit (jantung).

G. Prinsip Latihan Range of Motion

Adapun prinsip latihan ROM antara lain :

1. Pemeriksaan dan penilaian kelemahan pasen, tentukan prognosis, pencegahan serta rencana intervensi

2. Tentukan kemampuan pasien untuk mengikuti program

3. Tentukan seberapa banyak gerakan yang dapat diberikan

4. Tentukan pola gerak ROM

5. Pantau kondisi umum pasien

6. Catat serta komunikasikan temuantemuan serta intervensi

7. Lakukan penilaian ulang serta modifikasi intervensi bila diperlukan

8. ROM harus diulang sekitar 8 kali dan dikerjakan minimal 2 kali sehari

9. Bagian-bagian tubuh yang dapat di lakukan latihan ROM adalah leher, jari, lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki.

10. ROM dapat di lakukan pada semua persendian atau hanya pada bagian-bagian yang di curigai mengalami proses penyakit.

11. Melakukan ROM harus sesuai waktunya. Misalnya setelah mandi atau perawatan rutin telah di lakukan.

H. Macam-macam Gerakan Range of Motion

Terdapat berbagai macam gerakan ROM antara lain :

a. Fleksi, yaitu berkurangnya sudut persendian.

b. Ekstensi, yaitu bertambahnya sudut persendian.

c. Hiperekstensi, yaitu ekstensi lebih lanjut.

d. Abduksi, yaitu gerakan menjauhi dari garis tengah tubuh.

e. Adduksi, yaitu gerakan mendekati garis tengah tubuh.

f. Rotasi, yaitu gerakan memutari pusat dari tulang.

g. Eversi, yaitu perputaran bagian telapak kaki ke bagian luar, bergerak membentuk sudut persendian.

h. Inversi, yaitu putaran bagian telapak kaki ke bagian dalam bergerak membentuk sudut persendian.

i. Pronasi, yaitu pergerakan telapak tangan dimana permukaan tangan bergerak ke bawah.

j. Supinasi, yaitu pergerakan telapak tangan dimana permukaan tangan bergerak ke atas.

k. Oposisi, yaitu gerakan menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada tangan yang sama.

I. Gerakan ROM berdasarkan Bagian Tubuh

Menurut Potter dan Perry (2005), Range of Motion terdiri dari gerakan pada persendian sebagai berikut.

1. Leher, Spina, Servikal

Gerakan

Penjelasan

Rentang

Fleksi

Menggerakan dagu menempel ke dada,

rentang 45°

Ekstensi

Mengembalikan kepala ke posisi tegak,

rentang 45°

Hiperektensi

Menekuk kepala ke belakang sejauh mungkin,

rentang 40-45°

Fleksi lateral

Memiringkan kepala sejauh mungkin sejauh mungkin kearah setiap bahu,

rentang 40-45°

Rotasi

Memutar kepala sejauh mungkin dalam gerakan sirkuler,

rentang 180°

2. Bahu

Gerakan

Penjelasan

Rentang

Fleksi

Menaikan lengan dari posisi di samping tubuh ke depan ke posisi di atas kepala,

rentang 180°

Ekstensi

Mengembalikan lengan ke posisi di samping tubuh,

rentang 180°

Hiperektensi

Mengerkan lengan kebelakang tubuh, siku tetap lurus,

rentang 45-60°

Abduksi

Menaikan lengan ke posisi samping di atas kepala dengan telapak tangan jauh dari kepala,

rentang 180°

Adduksi

Menurunkan lengan ke samping dan menyilang tubuh sejauh mungkin,

rentang 320°

Rotasi dalam

Dengan siku pleksi, memutar bahu dengan menggerakan lengan sampai ibu jari menghadap ke dalam dan ke belakang,

rentang 90°

Rotasi luar

Dengan siku fleksi, menggerakan lengan sampai ibu jari ke atas dan samping kepala,

rentang 90°

Sirkumduksi

Menggerakan lengan dengan lingkaran penuh,

rentang 360°

3. Siku

Gerakan

Penjelasan

Rentang

Fleksi

Menggerakkan siku sehingga lengan bahu bergerak ke depan sendi bahu dan tangan sejajar bahu,

rentang 150°

Ektensi

Meluruskan siku dengan menurunkan tangan,

rentang 150°

4. Lengan Bawah

Gerakan

Penjelasan

Rentang

Supinasi

Memutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak tangan menghadap ke atas,

rentang 70-90°

Pronasi

Memutar lengan bawah sehingga telapak tangan menghadap ke bawah,

rentang 70-90°

5. Pergelangan Tangan

Gerakan

Penjelasan

Rentang

Fleksi

Menggerakan telapak tangan ke sisi bagian dalam lengan bawah,

rentang 80-90°

Ekstensi

Mengerakan jari-jari tangan sehingga jari-jari, tangan, lengan bawah berada dalam arah yang sama,

rentang 80-90°

Hiperekstensi

Membawa permukaan tangan dorsal ke belakang sejauh mungkin,

rentang 89-90°

Abduksi

Menekuk pergelangan tangan miring ke ibu jari,

rentang 30°

Adduksi

Menekuk pergelangan tangan miring ke arah lima jari,

rentang 30-50°

6. Jari-jari Tangan

Gerakan

Penjelasan

Rentang

Fleksi

Membuat genggaman,

rentang 90°

Ekstensi

Meluruskan jari-jari tangan,

rentang 90°

Hiperekstensi

Menggerakan jari-jari tangan ke belakang sejauh mungkin,

rentang 30-60°

Abduksi

Mereggangkan jari-jari tangan yang satu dengan yang lain,

rentang 30°

Adduksi

Merapatkan kembali jari-jari tangan,

rentang 30°

7. Ibu Jari

Gerakan

Penjelasan

Rentang

Fleksi

Mengerakan ibu jari menyilang permukaan telapak tangan,

rentang 90°

Ekstensi

menggerakan ibu jari lurus menjauh dari tangan,

rentang 90°

Abduksi

Menjauhkan ibu jari ke samping,

rentang 30°

Adduksi

Mengerakan ibu jari ke depan tangan,

rentang 30°

Oposisi

Menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada tangan yang sama.

-

8. Pinggul

Gerakan

Penjelasan

Rentang

Fleksi

Mengerakan tungkai ke depan dan atas,

rentang 90-120°

Ekstensi

Menggerakan kembali ke samping tungkai yang lain,

rentang 90-120°

Hiperekstensi

Mengerakan tungkai ke belakang tubuh,

rentang 30-50°

Abduksi

Menggerakan tungkai ke samping menjauhi tubuh,

rentang 30-50°

Adduksi

Mengerakan tungkai kembali ke posisi media dan melebihi jika mungkin,

rentang 30-50°

Rotasi dalam

Memutar kaki dan tungkai ke arah tungkai lain,

rentang 90°

Rotasi luar

Memutar kaki dan tungkai menjauhi tungkai lain,

rentang 90°

Sirkumduksi

Menggerakan tungkai melingkar

-

9. Lutut

Gerakan

Penjelasan

Rentang

Fleksi

Mengerakan tumit ke arah belakang paha,

rentang 120-130°

Ekstensi

Mengembalikan tungkai kelantai,

rentang 120-130°

10. Mata Kaki

Gerakan

Penjelasan

Rentang

Dorsifleksi

Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke atas,

rentang 20-30°

Plantarfleksi

Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke bawah,

rentang 45-50°

11. Kaki

Gerakan

Penjelasan

Rentang

Inversi

Memutar telapak kaki ke samping dalam,

rentang 10°

Eversi

Memutar telapak kaki ke samping luar,

rentang 10°

12. Jari-jari Kaki

Gerakan

Penjelasan

Rentang

Fleksi

Menekukkan jari-jari kaki ke bawah,

rentang 30-60°

Ekstensi

Meluruskan jari-jari kaki,

rentang 30-60°

Abduksi

Menggerakan jari-jari kaki satu dengan yang lain,

rentang 15°

Adduksi

Merapatkan kembali bersama-sama,

rentang 15°

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Range of motion (ROM) adalah jumlah maksimum gerakan yang mungkin dilakukan sendi pada salah satu dari tiga potongan tubuh, yaitu sagital, transversal dan frontal. Latihan range of motion (ROM) merupakan latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakkan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot (Potter dan Perry, 2005).

ROM dapat di lakukan pada semua persendian atau hanya pada bagian-bagian yang di curigai mengalami proses penyakit serta harus sesuai waktunya. Selain itu, ROM dilakukan juga harus memperhatikan tujuan, manfaat, indikasi, serta kontraindikasinya agar tidak terjadi suatu hal yang tidak diinginkan pada pasien lebih lanjut.

B. Saran

Diharapkan coners dapat mempraktekan Range of Motion pada saat menjalani praktik klinik dengan tepat dan benar.


EmoticonEmoticon

About