SOP PEMERIKSAAN FISIK PADA BAYI
BACA PULA: Makalah Pemeriksaan Fisik Pada Bayi
|
STANDAR
OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
JUDUL
:
PEMERIKSAAN
FISIK BAYI
|
|
|
Tanggal
terbit
|
Disahkan
oleh
Ka.
Prodi PSIK
|
Pengertian
|
Pengkajian fisik adalah proses
berkelanjutan yang dimulai selama wawancara, terutama dengan menggunakan
inspeksi atau observasi. Selama pemeriksaan yang lebih formal, alat-alat
untuk percusi, palpasi dan auskultasi ditambahkan untuk memantapkan dan
menyaring pengkajian sistem tubuh. Seperti pada riwayat kesehatan, obyektif
dari pengkajian fisik adalah untuk merumuskan diagnosa keperawatan dan
mengevaluasi keefektifan intervensi terapeutik (Wong, 2003).
|
|
Tujuan
|
1. Untuk
mengetahui status kesehatan bayi
2. Untuk
menentukan keadaan fisik bayi dalam keadaan normal atau abnormal
3. Untuk
mendeteksi segera kelaninan dan dapat menjelaskan pada keluarga
|
|
Indikasi
|
Bayi usia
>28 hari sampai dengan 1 tahun
|
|
Kontraindikasi
|
Bayi
memiliki resiko
|
|
Alat
dan bahan
|
1.
Timbangan bayi
2.
Stetoskop
3.
Penlight
4.
Termometer
5.
Pita ukur
6.
Kain bedong
7.
Baju bayi
8.
Popok bayi
9.
Kerincingan bayi
10. Format pemeriksaan fisik
11. Dokumentasi
|
|
Persiapan
Ibu dan Perawat
|
1.
Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan.
2.
Mengkaji riwayat ibu dan bayi
3.
Melengkapi riwayat medis.
-
Mendokumentasikan data pada saat masuk: nama, tanggal
lahir
-
Mendokumentasikan riwayat persalinan
-
Mendokumentasikan riwayat pasca kelahiran.
|
|
Persiapan
Lingkungan
|
1. Ciptakan
lingkungan yang tenang dan pencahayaan cukup
2.
Suhu ruangan yang baik (sesuai dengan NTE, atau tidak memicu hipotermi)
|
|
Prosedur
|
1.
Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
2.
Cuci tangan
3.
Beri penerangan
4.
Buka
bedong bayi baju bayi dan popok bayi
5.
Pemeriksaan kesadaran : Komposmetis,
Apatis, Somnolen, Sopor, Koma, Delirium.
6. Mengukur tanda-tanda vital
·
Suhu : Kulit terasa hangat saat
disentuh
·
Frekuensi denyut jantung
·
RR
7. Mengukur antropometri
· Menimbang berat badan bayi
· Mengukur panjang badan bayi
· Mengukur lingkar kepala bayi
· Mengukur
lingkar dada bayi
· Mengukur
lingkar abdomen bayi (di umbilikus)
· Mengukur
lingkar lengan atas bayi
8. Pemeriksaan
fisik sistematis
a. Pemeriksaan kepala
· Inspeksi : bentuk kepala,
kebersihan kulit kepala, rambut, warna rambut,
· Palpasi fontanela : ubun-ubun, sutura, benjolan, luka
b. Pemeriksaan
mata
· Inspeksi
: kebersihan mata, kesimetrisan kedua mata, warna skera, warna konjuntiva
· Kaji
reflek kornea : dekatkan suatu objek ke kornea, maka mata akan berkedip
· Kaji
reflek cahaya : jika diberi cahaya, pupul akan berkontriksi
c. Pemeriksaan telinga
· Inspeksi
: kebersihan kedua lubang telinga, kondisi membran timpani, simetris kedua
telinga dan kesejajaran antara daun telinga dengan kantus lateral mata
· Kaji
reflek startle : Jika didengarkan bunyi keras dengan kerincingan bayi, lengan
abduksi secara tiba-tiba
d.
Pemeriksaan hidung
·
Inspeksi : kebersihan, kesimetrisan letak lubang
hidung, adanya septum nasal, adanya keluaran sekret
·
Kaji hembusan nafas dengan punggung tangan atau dengan
gerakan kapas
·
Kaji reflek glabelar : dengan mengetuk pangkal hidung
dengan cepat maka mata akan berespon dengan menutup dan rapat dengan cepat
·
Cairan, edema, nafas
e. Pemeriksaan mulut dan tenggorokan
· Inspeksi
: kebersihan mulut, keutuhan bibir, kelainan bibir
· Kaji
rooting reflek : sentuh pipi sepanjang sisi mulut, bayi akan merespon dengan
cara kepala akan mengikuti arah stimulasi
· Kaji
sucking reflek : Sentuh bibir bayi, bayi akan berespon dengan cara menghisap
kuat
· Kaji
gag reflek : Stimulasi pada posterior faring dengan tube maka bayi akan
muntah
· Kaji
extrusion reflek : Sentuh lidah dengan jari maka bayi akan mendorong lidah
keluar
f.
Pemeriksaan leher
· Palpasi
: apakah ada pembesaran kelenjar limfe
· Kaji
tonic neck reflek : Arahkan kepala bayi menengok ke arah salah satu sisi
sedangkan tangan dan sisi kaki lainnya fleksi
· Kaji
reflek rithing reflek : Saat bayi miring ke salah satu sisi, sisi yang lain
ikut miring ke sisi tersebut
g.
Pemeriksaan dada (paru-paru)
·
Pengembangan paru : simetris atau tidak
·
Kaji suara nafas : vesikuler
·
Kaji pergerakan dinding dada : Simetris/tidak dengan
cara letakkan kedua telapak tangan mendatar pada bagian dada dengan
meletakkan kedua ibu jari berada pada garis tengah sepanjang pinggir iga
bagian bawah paru.
·
Perkusi paru : setiap sisi dada diperkusi dengan urutan
yang sesuai untuk membandingkan bunyinya
·
Sirkulasi : CRT normal < 3 detik dengan cara menekan
telapak tangan atau telapak kaki
h.
Pemeriksaan abdomen dan sistem pencernaan
·
Observasi dinding dan bentuk abdomen : tampak cekung
(skapoid), lesi atau bekas luka
·
Auskultasi : ada atau tidak
peristaltik usus (normal jika suara seperti berkumur)
·
Perkusi : apakah terdapat asites,
perkusi dimulai dari area epigastrium menuju area abdomen bawah, suara normal
yang terdengar adalah timfani
·
Kaji turgor kulit bayi dengan
cara mencubit abdomen bayi
i.
Pemeriksaan genitalia
·
Inspeksi kebersihan genitalia
·
Jika laki-laki : kaji apakah
testis sudah turun, kaji letak uretra apakah di ujung penis atau belum
(hipospadia/epispadia)
·
Jika perempuan : inspeksi adakah
lesi, klitoris dapat tertutup sedikit oelh preputium
·
Kaji letak meatus uretra pada
bagian posterior klitoris
·
Kaji letak orifisium vagina pada
bagian posterior meatus uretra
j.
Pemeriksaan
tulang belakang
Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara inspeksi terhadap
adanya kelainan tulang belakang seperti lordosis, kifosis, skoliosis,
kelemahan serta perasaan nyeri tulang belakang
i.
Pemeriksaan
anus
Kaji
apakah memiliki lubang anus atau tidak, kaji dengan memasukkan thermometer
rekatl pada anus bayi, kaji reflek spingter ani
k. Pemeriksaan
Eksteremitas
·
Inspeksi : Kebersihan kuku dan
jari, simetris kanan-kiri, jumlah kuku dan jari
·
Kaji reflek grasp (mengenggam) :
apabila telapak tangan (palmar) atau telapak kaki (plantar) bayi disentuh
maka bayi akan memberikan reaksi fleksi atau mengenggam
·
Kaji reflek babinski : berikan
tekanan kuat tapi perlahan dari ibu jari yang dimulai dari tumit menyusuri
bagian lateral telapak kaki bayi memutar menuju arah ibu jari, respon bayi
dorsofleksi ibu jari dan mengembangkan ibu jari dan jari-jari lainnya seperti
kipas.
·
Kaji reflek merangkak : jika bayi
ditengkurapkan maka bayi akan maju secara perlahan seperti merangkak. Reflek
ini sampai usia <6 minggu
·
Kaji reflek gallant : jika bagian
sisi punggung sepanjang spina disentuh maka pinggul bayi bergerak kea rah
sisi yang disentuh. Reflek ini menetap sampai usia <4 minggu
·
Kaji reflek moro : kaji dengan
mengagetkan bayi maka bayi akan memberikan respon berupa eksteremitas
ekstensi dan abduksi dengan cepat, kadang disertai menanggis.
· Kaji
reflek stepping : Jika tumit bayi disentuhkan pada bagian yang rata, bayi
akan terstimulasi untuk berjalan dengan menempatkan satu kakinya di depan
kaki yang lain.
9. Pasang baju bayi, popok bayi dan bedong
bayi
10.
Evaluasi respon bayi dan keluarga
11. Bereskan
alat
12. Cuci tangan
13. Mendokmentasikan hasil pemeriksaan
14. Interpretasikan
hasil pemeriksaan dan rencanakan
tindakan selanjutnya.
|
EmoticonEmoticon