Look at this

Jumat, 25 Januari 2019

Asuhan Keperawatan keluarga : Pengkajian Keluarga Binaan Beserta Askepnya

PENGKAJIAN KELUARGA BINAAN
Asuhan Keperawatan Keluarga Tn.A
Dusun II  Desa Tanjung Pering
Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir








 
I.              PENGKAJIAN UMUM
Pengkajian Keluarga (2 November  2016)
A.    Data Umum
1.      Nama kepala keluarga (KK)    : Tn. A
2.      Usia                                         : 38 Tahun
3.      Pendidikan                              : SMA
4.      Pekerjaan                                 : Wiraswasta dan Security di PT. Gembala
5.      Alamat                                     : Dusun II Desa Tanjung Pering Indralaya Utara
6.      Komposisi  Keluarga               :
No
Nama (inisial)
Jenis Kelamin
Hubungan dengan KK
TTL/ Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Status Imunisasi
2.
Ny. U
P
Istri
36 tahun
SMA
Ibu Rumah tangga

3.
An. Ap
P
putri
7 tahun
SD
siswa
Lengkap
4.
An. Am
L
Putra
2 tahun 8 bulan
Paud
-
Lengkap
Genogram
 











Keterangan:
                       : Perempuan
                       : Laki-laki
          
       :               : Meninggal
                       : Serumah

7.      Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn. A adalah keluarga inti (nuclear family) yang terdiri dari ayah, ibu, dan 2 anak kandung.
8.      Suku
Tn. A dan Ny. L bersuku Ogan.

9.      Agama
Keluarga Tn. A  menganut agama Islam dan beribadah sesuai tuntunan agama Islam.


10.  Status sosial ekonomi keluarga
Tn. A bekerja sebagai security di PT Gembala dengan penghasilan yang lebih dari 2000.0000/bulan.  Sedangkan Ny. U hanya seorang ibu rumah tangga. Keluarga Tn. A juga memiliki peternakan kerbau yang perawatannya diserahkan pada orang lain.

11.  Aktivitas rekresi keluarga
Keluarga biasanya menghabiskan waktu bersama dengan menonton TV atau sesekali ke mengajak anak-anak ke pusat perbelanjaan terdekat.


II.                Riwayat & tahap perkembangan keluarga
12.  Tahap perkembangan keluarga saat ini
Pada saat ini keluarga Tn. A sedang berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah, dengan tugas perkembangan sebagai berikut :
1.      Menyesuaikan penghasilan dengan pengeluaran tambahan
2.      Membesarkan anak usia sekolah
3.      Pengaturan serta pengembangan fisik, sosial, emosional serta kecerdasan anak usia sekolah
4.      Tugas bantuan pelayanan kesehatan antara lain pelayanan kesehatan anak usia sekolah (UKS), penanganan kecelakaan, konseling KB

13.  Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
Anak-anak Tn. A khususnya An. AP yang belum bisa tidur terpisah dari orang tua.

14.  Riwayat keluarga inti
a.       Tn. A mengatakan tidak memiliki masalah kesehatan dalam beberapa hari terakhir.
b.      Ny. U mengatakan bahwa dirinya jarang benar-benar sakit hanya terkadang sering merasa pegal-pegal karena pekerjaan rumah dan mengurus anak-anak.
c.       An. Ap  tampak sehat saat bermain. Ny.  U mengatakan saat ini anaknya tidak memiliki masalah kesehatan.
d.      Ny U mengatakan An. Am sedang sehat, tetapi terkadang terkena flu dan batuk berulang saat musim hujan.

15.  Riwayat keluarga sebelumnya :
Ny. U mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan dalam keluarganya. Namun dari keluarga Tn. A terdapat beberapa penyakit keturuan berupa hipertensi, asma dan diabetes melitus.
III.             Lingkungan
16.  Karakteristik rumah (termasuk denah rumah) :
a.       Luas rumah yang ditempati : 8x 12  m2.
b.      Jumlah ruangan dan kamar : Jumlah ruangan dan kamar : Rumah keluarga Tn. A memiliki 5 ruangan. Ruang tamu, 3 kamar tidur serta 1 dapur. Namun dalam kesehariannya keluarga Tn.A tidur dalam 1 kamar bersama anak-anaknya. Sedangkan kamar mandi letaknya cukup sulit dijangkau karena berada di bawah dan terpisah dari rumah utama.

c.       Ventilasi dan pencahayaan : Rumah keluarga Tn. A cukup terang karena terdapat banyak jendela dan ventilasi di tiap ruangan. Namun tidak semua jendela sering dibuka. Pintu utama juga terlihat sering tertutup. Ny. U mengatakan pintu sering ditutup agar anak-anaknya tidak terlalu sering bermain di luar rumah.

d.      Sumber air : Air sumur digunakan untuk kebutuhan mandi dan mencuci, serta air juga digunakan untuk memasak maupun untuk minum.

e.       Lantai rumah : kayu.
f.       Kondisi rumah : Rumah keluarga Tn. A merupakan rumah semi permanen yang beratapkan seng. Dimana dibagian bawah sudah dibangun memakai semen dan dibagian atas terdapat rumah panggung yang terbuat dari kayu. Keluarga Tn. A hanya menempati bagian atas rumah sedangkan lantai bawah hanya difungsikan sebagai gudang
g.      Pembuangan sampah disekitar lingkungan dilakukan dengan cara membakar sampah.

Denah rumah


 
Dapur basah/
tempat cuci


                          Dapur                                     

                        Kamar                                                 Kamar





Ruang Tengah/                        Kamar
Ruang keluarga                      




     Teras
                                      Ruang tamu









                 

17.  Karakteristik tetangga dan komunitas :
Keluarga Tn. A tinggal tepat di depan masjid yang ada di dusun II. Hubungan dengan tetangga dan orang sekitar cukup baik dan tak ada masalah apapun. Ny. U juga sesekali bergabung dengan ibu-ibu Dusun II saat berkumpul di sore hari.
                       
18.  Mobilitas geografis keluarga :
Keluarga Tn. A menempati rumah ini sejak pertama menikah. Rumah ini merupakan rumah warisan dari orang tua Tn. A karena setelah ayah Tn. A meninggal, ibunya memilih tinggal bersama anaknya yang lain dan sesekali menginap di rumah Tn. A.

19.  Perkumpulan keluarga & interaksi dengan masyarakat :
Ny. U mengatakan ia berkumpul dengan para tetangga dan ibu-ibu lainnya ketika ada waktu senggang. Sedangkan Tn. A cukup jarang berkumpul karena sering tidak berada di rumah.

20.  Sistem pendukung keluarga :
Sistem pendukung keluarga adalah Tn. A (kepala keluarga) sebagai pengambil keputusan yang ada di keluarga. Bila ada masalah dalam keluarga akan selalu dibicarakan untuk didiskusikan solusi dari masalah yang ada dan sesekali melibatkan sanak keluarga terdekat.

IV.             Struktur keluarga
21.  Pola komunikasi keluarga :
Ny. U mengatakan dalam keluarga saling terbuka satu sama lain. Keluarga mengatakan komunikasi dilakukan secara diskusi untuk menyelesaikan masalah. Tn. A sebagai kepala keluarga berperan untuk mengambil keputusan.

22.  Struktur kekuatan keluarga :
Ny. U mengatakan pemegang keputusan keluarga adalah Tn. A, tetapi tetap saja berkomunikasi atau meminta pendapat dengan Ny. U.

23.  Struktur peran :
Tn. A adalah kepala keluarga sekaligus tulang punggung keluarga yang bekerja sebagai Security di PT Gembala sedangkan Ny. U merupakan Ibu rumah tangga yang berperan sebagai isteri dan sekaligus ibu yang mengurus seluruh keperluan keluarga.

24.  Nilai dan norma budaya :
Keluarga Tn. A menerapkan aturan-aturan yang sesuai dengan nilai agama yang dianut dan norma yang berlaku di masyarakat tempat tinggalnya. Bila ada anggota keluarga yang sakit maka tindakan pengobatan yang dilakukan pertama kali adalah membeli obat di warung, bila penyakit tidak dapat diatasi atau tidak membaik baru akan dibawa ke puskesmas atau klinik kesehatan terdekat bisanya di klinik universitas sriwijaya.

V.                Fungsi Keluarga
25.  Fungsi afektif :
Semua anggota Tn. A saling menyayangi satu sama lain, jika ada yang sakit atau mengalami kesusahan maka akan saling membantu dan bila keadaan tidak belum juga membaik maka akan segera dibawa ke puskesma untuk segera mendapat penanganan.
26.  Fungsi sosialisasi :
Keluarga Tn. A  sesekali membiarkan anak-anaknya bermain di luar rumah. Ny. U lebih senang anaknya bermain di dalam rumah.

27.  Fungsi perawatan kesehatan :
1)         Kemampuan mengenal masalah kesehatan
Ny. U mengatakan anaknya pernah terkena batuk pilek dan demam. Sedangkan Ny. U dan Tn. A jarang sakit hanya Tn. A merupakan perokok aktif yang terkadang merokok di rumah.

2)         Kemampuan mengambil keputusan untuk melakukan tindakan kesehatan
Jika ada anggota keluarga yang sakit, maka Ny. U memberikan obat pada anggota keluarga yang sakit. Jika tidak sembuh, baru dibawa ke tempat fasilitas pelayanan kesehatan yang terdekat misalnya puskesmas dan klinik. Namun Ny. U mengatakan kelurganya tidak memiliki asuransi kesehatan karena keluarganya jarang sakit berat.

3)         Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Menurut pengakuan Ny. U, jika anggota keluarga sakit maka Ny. U akan memberikan obat dengan membeli di warung terdekat dan memberikan ramuan tradisional yang sudah dikenalnya.  Bila tidak sembuh atau tidak membaik baru dibawa ke puskesmas atau klinik kesehatan terdekat.

4)         Kemampuan keluarga memelihara atau memodifikasi lingkungan rumah yang sehat
Ny. U mengatakan ia rajin membersihkan rumahnya. Ia menyapu 2x dalam sehari. Ini terlihat dari rumah yang tampak tertata rapi dan bersih.

5)         Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada
Ny. U mengatakan sewaktu anaknya masih kecil ia sering mengunjungi posyandu sesuai jadwal untuk mendapatkan imunisasi dan menimbang berat badan anak-anaknya. Namun sekarang ia hanya mengunjungi puskesmas atau klinik hanya saat ada anggota keluarga yang sakit.

VI.             Stress dan koping keluarga
28.  Stressor jangka pendek :
Ny. U mengatakan tidak begitu punya masalah yang sedang dipikirkan hanya saja ia merasa sedikit penat pada aktivitasnya mengurus keluarga dan berharap bisa mempunyai waktu luang untuk dirinya sendiri.

29.  Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah :
 Jika ada masalah dalam keluarga, keluarga selalu berusaha untuk mengatasainya dengan berdiskusi bersama unutk mencari solusi.

30.  Strategi koping yang digunakan :
Tn. A melakukan strategi koping yang efektif dalam menyelesaikan masalah dengan berdiskusi dengan isterinya.


31.  Strategi adaptasi disfungsional :
Dari hasil pengkajian didapatkan bahwa dalam mengatasi masalah kesehatan, keluarga terlebih dahulu merawat anggota keluarga yang sakit, keluarga merawat dahulu di rumah dengan ramuan tradisional yang biasa diketahui, bila tak kunjung membaik, langsung dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat (Klinik Unsri).

32.  Pemeriksaan fisik : head to toe secara inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi dan tanda vital termasuk tinggi badan dan berat badan

Pemeriksaan
Tn. A
Ny. U
An. AP
An. AM
Kepala



Rambut hitam, bersih
Rambut hitam, bersih
Rambut htam, bersih
Rambut hitam  dan tampak bersih
TTV



Nadi : 76 x/menit
RR : 22 x/menit
TD : 120/80 mmHg


Nadi : 80x/menit
RR : 20 x/menit
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 82x/m
RR :  22x/m
 Nadi: 86 x/m
RR: 24x/m
BB, TB



TB : 171 cm
BB : 68 kg
TB : 156 cm
BB : 51 Kg
TB : 130 cm
BB : 20 Kg

TB : 87 cm
BB: 13 kg
Mata



Anemis (-), Sekret (-)
Anemis (+), sekret (-)
Anemis (-), sekret (-)
Anemis (-), sekret (-)
Hidung



Sekret (-)
Sekret (-)
Sekret (-)
Secret (-)
Mulut




Mukosa lembab, bibir berwarna kehitaman
Mukosa lembab
Mukosa lembab
Mukosa lembab
Telinga




Simetris (+), sekret (-)
Simetris (+), sekret (-)
Simetris (+), sekret (-)
Simetris (+), sekret (-)
Leher




Benjolan (-)
Benjolan (-)
Benjolan (-)
Benjolan (-)
Dada



Simetris (+), suara vesikuler (+)
Simetris (+), suara vesikuler (+)
Simetris (+), suara vesikuler (+)
Simetris (+), suara vesikuler
Abdomen




Tidak ada keluhan
Tidak ada keluhan
Tidak ada keluhan
Tak ada keluhan
Tangan




Fraktur (-), turgor baik
Fraktur (-),turgor baik
Fraktur (-),turgor baik
Fraktur (-),turgor baik
Kaki



Edema (-), turgor baik
Edema (-), turgor baik
Edema (-), turgor baik
Edema (-), turgor baik
Keadaan
Umum


Baik
Baik
Baik
Baik































VII.          Harapan keluarga terhadap Asuhan Keperawatan Keluarga :
Keluarga berharap bisa membantu berjalannya proses asuhan keperawatan yang diberikan dengan saling bekerja sama

Analisis Data
Data
Masalah Keperawatan
Penyebab
DS :
1.    Ny. U mengatakan bahwa Tn. A merupakan perokok aktif. Tn A bisa menghabiskan 1  bungkus rokok perhari
2.    Ny. U mengatakan bahwa Tn. A tidak mau berhenti merokok.
DO:
1.      Bibir Tn. A tampak berwarna gelap
2.      Tampak asbak berisi puntug rokok di rumah.

Resiko terjadinya  penyakit-penyakit saluran pernafasan

ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan akibat merokok.
DS :
-          Ny.U mengatakan anak-anaknya kususnnya An. AM sering terkena batuk pilek berulang terutama saat musim hujan.

-          Ny.U mengatakan bisanya ia akan merawat dahulu di rumah, bila tidak juga membaik langsung dibawa ke klinik atau tempat praktik dokter.
DO :
-          Badan tak panas
-          RR An.AM 24x/m dan HR: 86 x/m
Resiko kekambuhan ISPA pada anak-anak terutama An. AM
Ketidakmampuan keluarga mengenal ISPA


SKORING PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN
1.      Risiko terjadinya  penyakit-penyakit saluran pernafasan khusunya Tn. A berhubungan dengan  ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan akibat merokok.
No.
Kriteria
Skor
Bobot
Perhitungan
Pembenaran
1
Sifat masalah :
Resiko
2/3

1
2/3
Masalah pernah terjadi
2.
Kemungkinan masalah dapat diubah:
Sebagian
1/2
2
1
Tn.A  pernah berhenti merokok namun merokok kembali saat tidak sakit.
3.
Potensial masalah untuk dicegah :
Rendah
2/3
1
2/3
Tn.A belum berniat berhenti merokok.
4.
Menonjolnya masalah:
Ada masalah dan tidak harus segera ditangani
1/2

1
1/2
Keluarga menganggap masalah lain perlu ditangani.
Total Skor
                  2 5/6



2.      Resiko kekambuhan ISPA pada anggota keluarga khusunya An. AM berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal ISPA.
No.
Kriteria
Skor
Bobot
Perhitungan
Pembenaran
1
Sifat masalah :
Resiko
2/3

1
2/3
Masalah sudah terjadi dan berulang
2.
Kemungkinan masalah dapat diubah:
Sebagian
1/2
2
1
Ny.U mengatakan sudah terbiasa dengan masalah batuk pilek anaknya.
3.
Potensial masalah untuk dicegah :
Cukup
2/3
1
2/3
Lingkungan fisik yang berdebu dan panas serta kebiasaan jajan anak-anaknya jajan di sekolah dan kebiasaan merokok Tn. A di rumah.
4.
Menonjolnya masalah:
Ada masalah dan tidak harus segera ditangani
1/2

1
1/2
Keluarga menganggap masalah lain perlu ditangani.
Total Skor
2 5/6


DIAGNOSA KEPERAWATAN
Prioritas
Diagnosa Keperawatan
Skor
1.       
Resiko kekambuhan ISPA pada anggota keluarga khusunya An. AM berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal ISPA.

2 5/6
2.       
Risiko terjadinya  penyakit-penyakit saluran pernafasan khusunya Tn. A berhubungan dengan  ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan akibat merokok.

2 5/6

Rencana Asuhan Keperawatan
NO
DIAGNOSA
TUJUAN
EVALUASI
RENCANA TINDAKAN
UMUM
KHUSUS
KRITERIA
STANDAR
1.
Resiko kekambuhan ISPA pada anggota keluarga khusunya An. AM berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal ISPA.

Setelah dilakukan perawatan selama 5 kali pertemuan dapat mengenal masalah kesehatan dengan menjelaskan masalah kesehatan ISPA.
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 1 x 20  menit,




1. Keluarga dapat mengenal masalah kesehatan ISPA dengan menyebutkan:
1.1.Pengertian ISPA




1.2. Penyebab ISPA








1.3 Menyebutkan tanda dan gejala ISPA










2. Setelah dilakukan kunjungan keluarga selama 1 x 15 menit, keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat mengatasi masalah ISPA dengan:

1.1   Menyatakan keputusannya untuk mengatasi masalah ISPA Setelah dilakukan kunjungann keluarga



3. Setelah tindakan 1 x 15 menit keluarga Tn. F dapat merawat Anggota keluarga yang sakit ISPA.
3.1 Menyebutkan cara perawatan ISPA







3.2.Mendemonstrasikan cara pembuatan obat tradisional untuk ISPA

















4. Setelah dilakukan kunjungan keluarga selama 1x20 menit, keluarga mampu memodifikasi lingkungan untuk memotivasi  mengatasi masalah ISPA








5. Setelah dilakukan kunjungan keluarga selama 1x15 menit, keluarga mampu menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan untuk mengatasi masalah ISPA
Verbal Psikomotor

























Verbal
























Verbal

















1.1 ISPA adalah penyakit saluran pernafasan akut dengan batuk dan pilek.







1.2 Keluarga mampu menyebutkan
kembali penyebab ISPA:
-            Kurang gizi
-            Imunisasi tidak lengkap
Lingkungan yang tidak sehat



1.3  Keluarga mampu menyebutkan
kembali tanda dan gejala ISPA:
-            Batuk
-            Pilek
-            Demam
-            Nafas cepat
-            Suara Parau
-            Nyeri tenggorokan














Keluarga menyatakan akan mencoba mengatasi masalah ISPA















- Diskusikan dengan keluarga tentang pengertian ISPA
- Dorong keluarga untuk mengulangi penjelasan  pengertian ISPA
-  Berikan penguatan positif

- Diskusikan dengan keluarga tentang penyebab ISPA
- Motivasi keluarga untuk mengulangi penjelasan tentang penyebab ISPA
- Berikan penguatan positif

- Diskusikan dengan keluarga tentang tanda dan gejala ISPA
- Motivasi keluarga untuk mengulangi penjelasan tentang tanda dan gejala ISPA
- Berikan penguatan positif












- Diskusikan bersama keluarga tentang upaya yang dilakukan untuk mengatasi ISPA dengan memanfaatkan sumber yang dimiliki keluarga
Beri penguatan positif








Respon verbal
Psikomotor






Demonstrasi




















Verbal
Psikomotor


















-    Keluarga dapat menyebutkan cara Perawatan ISPA :
-    Jika panas dikompres
-    Jika pilek bersihkan hidung dengan saputangan yang bersih
-    Beri minum yang banyak
-    Awasi kondisi bila bertambah parah.

Keluarga mampu mendemonstrasikan cara membuat obat tradisional batuk dan pilek (Jeruk-Kecap atau jeruk madu):
-            Siapkan baki dan pengalas
-            Potong jeruk nipis, kemudian jeruk diperas dan ainya disaring.
-            Ambil kecap sebanyak 1 sendok makan, kemudian dituang kedalam gelas.
-            Ambil 1 sendok makan air jeruk nipis, kemudian tuangkan kedalam gelas berisi kecap.
-            Aduk hingga merata
Berikan pada anak untuk diminum


Keluarga mampu menyebutkan 4 dari 8 lingkungan yang sehat untuk mencegah ISPA :
-            Menjauhkan rokok dari penderita batuk.
-            Jaga kebersihan lingkungan.
-            Imunisasi lengkap
-            Berikan makanan yang bergizi.
-            Rumah dibersihkan
-            Pakaian dibereskan jangan digantung.
-            Jendela dibuka.
Debu dibersihkan.






- Diskusikan bersama keluarga tentang pencegahan ISPA.
- Berikan kesempatan yang kurang dimengerti.
- Tanyakan kembali tentang apa yang dijelaskan.


- Demonstrasikan cara pembuatan obat tradisional.
- Beri kesempatan keluarga untuk re demonstrasi.














- Diskusikan bersama keluarga tentang pencegahan ISPA.
- Berikan kesempatan klien tentang pencegahan ISPAbertanya.
- Tanyakan kembali hal-hal yang dijelaskan.
- Beri re inforcement positif atas jawaban yang diberikan keluarga.
- Praktekkan dan laksanakan kebersihan lingkungan.

Verbal
Keluarga mampu menyebutkan Fasilitas kesehatan untuk berobat ISPA:
-            Puskesmas
-            Rumah sakit
-            Bidan
-            Dokter
-             
- Jelaskan  pada keluarga tentang fasilitas kesehatan yang biasa digunakan.
- Motivasi keluarga untuk mengunjungi fasilitas kesehatan yang dipilih.
- Beri reinforcement positif atas keputusan keluarga.
- Beri kesempatan keluarga untuk bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui.
- Beri re inforcement positif terhadap jawaban dari pertanyaan yang diberikan petugas.
2.
Risiko terjadinya  penyakit-penyakit saluran pernafasan khusunya Tn. A berhubungan dengan  ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan akibat merokok.

Setelah dilaksanakan tindakan keperawatan selama 2x30 menit pertemuan, keluarga  dapat mengenal masalah kesehatan akibat kebiasaan merokok.
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x30 menit, keluarga mampu:
1.                Mengenal masalah :
a.                Pengertian rokok dengan bahasa yang sendiri.









b.                Kandungan yang terdapat dalam rokok








c.                Gejala ketagihan rokok













2.                Mengambil keputusan:
a.                Mengenai akibat lanjut











Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x30 menit pertemuan diharapkan keluarga mampu :
3.                Merawat anggota keluarga:
a.                Menyebutkan tips berhenti merokok.














4.                Cara memelihara/ memodifikasi lingkungan yang sehat.



Respon verbal














Respon verbal









Respon verbal














Respon verbal














Respon verbal

























Respon verbal






a.            Keluarga mampu menyebutkan kandungan yang terdapat dalam rokok, yaitu : tar, nikotin, karbon monoksida.





b.            Keluarga mampu menyebutkan 3 dari 4 gejala ketagihan merokok yaitu :
- Batuk – batuk dan tenggorokan terasa kering
- Sangat ingin untuk merokok
- Sembelit
- Tidak nafsu makan, sering merasa kenyang 



Keluarga mampu menyebutkan 5 dari 8 akibat lanjut bila ketagihan rokok.
a.            kanker paru
b.            penyakit jantung
c.            kemandulan dan keguguran
d.           sakit tenggorokan
e.            bayi lahir cacat
f.             asma/sesak nafas
g.            batuk menahun
h.            kerusakan kulit


Keluarga dapat menyebutkan 5 dari 7 akibat yang ditimbulkan dari merokok :
a.Bulatkan tekad untuk berhenti merokok
b.Tinggalkan rokok secara bertahap
c.Menjauhlah dari tempat anda biasa merokok/ orang yang sedang merokok
d.Jika anda ingin merokok, tahan keinginan tersebut dang anti dengan makan permen.
e.Usahakan agar anda selalu sibuk
f.Berolahragalah secara teratur seperti berenang, jalan kaki, dan bersepeda,
g.Kumpulkan dukungan dari keluarga.

Keluarga dapat menyebutkan dan memodifikasi lingkungan dengan cara mengkondisikan lingkungan yang dapat menyebabkan keluarga tersebut merokok
a.Hindari/jauhi orang yang merokok
b.Terapkan peraturan didalam rumah bahwa siapa saja yang merokok didalam rumah, maka kenakan denda.
c.Pasang stiker/tulis yang isinya “dilarang merokok”



1.            Dengan menggunakan media leaflet, dan menampilkan video, menjelaskan dengan keluarga pengertian rokok.
2.             Motivasi keluarga untuk mengungkapkan kembali pengertian rokok.
3.             Beri pujian atas kemampuan keluarga

1.             Jelaskan kepada keluarga kandungan yang terdapat  dalam rokok.
2.             Motivasi keluarga untuk mengungkapkan kembali kandungan yang rokok.

1.             Diskusikan dengan keluarga gejala ketagihan merokok.
2.             Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali gejala ketagihan rokok.
3.             Beri pujian atas kemampuan keluarga.




1. Jelaskan kepada keluarga akibat lanjut bila ketagihan rokok.
2. Motivasi keluarga untuk mengungkapkan kembali akibat lanjut ketagihan merokok.
3. Berikan pujian atas usaha keluarga





1.Diskusikan dengan keluarga cara/tips berhenti merokok dengan menggunakan leaflet/video
2.Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali tips berhenti merokok.
3.Beri reinforcement positif atas usaha yang dilakukan keluarga.













1.Jelaskan dengan keluarga cara memodifikasi lingkungan
2.Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali cara memodifikasi lingkungan
3.Beri reinforcement positif atas usaha yang dilakukan keluarga.





EmoticonEmoticon

About