PENGKAJIAN
KELUARGA BINAAN
Asuhan
Keperawatan Keluarga Tn.A
Dusun
II Desa Tanjung Pering
Kecamatan
Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir
I.
PENGKAJIAN UMUM
Pengkajian Keluarga (2
November 2016)
A. Data
Umum
1. Nama
kepala keluarga (KK) : Tn. A
2. Usia : 38 Tahun
3. Pendidikan : SMA
4. Pekerjaan : Wiraswasta dan Security di PT. Gembala
5. Alamat : Dusun II
Desa Tanjung Pering Indralaya Utara
6. Komposisi Keluarga :
No
|
Nama
(inisial)
|
Jenis
Kelamin
|
Hubungan
dengan KK
|
TTL/
Umur
|
Pendidikan
|
Pekerjaan
|
Status
Imunisasi
|
2.
|
Ny. U
|
P
|
Istri
|
36 tahun
|
SMA
|
Ibu Rumah tangga
|
|
3.
|
An. Ap
|
P
|
putri
|
7 tahun
|
SD
|
siswa
|
Lengkap
|
4.
|
An. Am
|
L
|
Putra
|
2 tahun 8 bulan
|
Paud
|
-
|
Lengkap
|
Genogram
Keterangan:
:
Perempuan
: Laki-laki
: : Meninggal
:
Serumah
7.
Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn. A adalah keluarga inti
(nuclear family) yang terdiri dari ayah, ibu, dan 2 anak
kandung.
8.
Suku
Tn. A dan Ny. L
bersuku Ogan.
9.
Agama
Keluarga Tn. A menganut agama Islam dan beribadah sesuai
tuntunan agama Islam.
10. Status
sosial ekonomi keluarga
Tn. A
bekerja sebagai security di PT Gembala dengan penghasilan yang lebih
dari 2000.0000/bulan. Sedangkan Ny. U
hanya seorang ibu rumah tangga. Keluarga Tn. A juga memiliki peternakan kerbau
yang perawatannya diserahkan pada orang lain.
11. Aktivitas
rekresi keluarga
Keluarga
biasanya menghabiskan waktu bersama dengan menonton
TV atau sesekali ke mengajak anak-anak ke pusat
perbelanjaan terdekat.
II.
Riwayat & tahap perkembangan
keluarga
12. Tahap perkembangan
keluarga saat ini
Pada saat ini keluarga Tn. A sedang berada pada
tahap perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah, dengan
tugas perkembangan sebagai berikut :
1.
Menyesuaikan
penghasilan dengan pengeluaran tambahan
2.
Membesarkan anak
usia sekolah
3.
Pengaturan serta
pengembangan fisik, sosial, emosional serta kecerdasan anak usia sekolah
4.
Tugas bantuan
pelayanan kesehatan antara lain pelayanan kesehatan anak usia sekolah (UKS),
penanganan kecelakaan, konseling KB
13. Tahap
perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
Anak-anak Tn. A khususnya An. AP yang belum bisa tidur
terpisah dari orang tua.
14. Riwayat
keluarga inti
a. Tn. A
mengatakan tidak memiliki masalah kesehatan dalam beberapa hari terakhir.
b. Ny. U
mengatakan bahwa dirinya jarang benar-benar sakit hanya terkadang sering merasa
pegal-pegal karena pekerjaan rumah dan mengurus anak-anak.
c. An. Ap tampak sehat
saat bermain. Ny. U mengatakan
saat ini anaknya tidak memiliki masalah kesehatan.
d. Ny U mengatakan An. Am sedang sehat, tetapi
terkadang terkena flu dan batuk berulang saat musim hujan.
15. Riwayat
keluarga sebelumnya :
Ny. U mengatakan
tidak mempunyai penyakit keturunan dalam
keluarganya.
Namun dari keluarga Tn. A terdapat beberapa penyakit
keturuan berupa hipertensi, asma dan diabetes melitus.
III.
Lingkungan
16. Karakteristik
rumah (termasuk denah rumah) :
a. Luas
rumah yang ditempati : 8x 12 m2.
b. Jumlah
ruangan dan kamar : Jumlah ruangan
dan kamar : Rumah keluarga Tn. A memiliki 5
ruangan. Ruang tamu, 3 kamar tidur serta 1 dapur. Namun dalam
kesehariannya keluarga Tn.A tidur dalam 1 kamar bersama anak-anaknya. Sedangkan
kamar mandi letaknya cukup sulit dijangkau karena berada di bawah dan terpisah
dari rumah utama.
c. Ventilasi
dan pencahayaan : Rumah keluarga Tn. A cukup terang karena terdapat banyak jendela dan ventilasi di tiap ruangan. Namun tidak semua
jendela sering dibuka. Pintu utama juga terlihat sering tertutup. Ny. U
mengatakan pintu sering ditutup agar anak-anaknya tidak terlalu sering bermain
di luar rumah.
d. Sumber
air : Air sumur digunakan untuk kebutuhan mandi dan mencuci, serta air juga
digunakan untuk memasak maupun untuk minum.
e. Lantai
rumah : kayu.
f. Kondisi
rumah : Rumah keluarga Tn. A merupakan rumah semi permanen
yang beratapkan seng. Dimana dibagian bawah sudah dibangun memakai semen dan
dibagian atas terdapat rumah panggung yang terbuat dari kayu. Keluarga Tn. A
hanya menempati bagian atas rumah sedangkan lantai bawah hanya difungsikan
sebagai gudang
g. Pembuangan
sampah disekitar lingkungan dilakukan dengan cara membakar sampah.
Denah rumah
Dapur basah/
tempat cuci
Dapur
Kamar Kamar
Ruang
Tengah/ Kamar
Ruang
keluarga
Teras
Ruang tamu
17. Karakteristik
tetangga dan komunitas :
Keluarga Tn. A tinggal tepat di depan masjid yang ada di dusun II. Hubungan dengan tetangga dan
orang sekitar cukup baik dan tak ada masalah apapun. Ny. U juga sesekali
bergabung dengan ibu-ibu Dusun II saat berkumpul di sore hari.
18. Mobilitas
geografis keluarga :
Keluarga Tn. A menempati rumah ini sejak pertama
menikah. Rumah ini merupakan rumah warisan dari orang tua Tn. A karena setelah
ayah Tn. A meninggal, ibunya memilih tinggal bersama anaknya yang lain dan
sesekali menginap di rumah Tn. A.
19. Perkumpulan
keluarga & interaksi dengan masyarakat :
Ny. U mengatakan
ia berkumpul dengan para tetangga dan ibu-ibu lainnya ketika ada waktu
senggang. Sedangkan Tn. A cukup jarang berkumpul karena sering tidak berada di
rumah.
20. Sistem
pendukung keluarga :
Sistem
pendukung keluarga adalah Tn. A (kepala keluarga) sebagai pengambil keputusan
yang ada di keluarga. Bila ada masalah dalam keluarga akan selalu dibicarakan
untuk didiskusikan solusi dari masalah yang ada dan sesekali melibatkan sanak
keluarga terdekat.
IV.
Struktur keluarga
21. Pola
komunikasi keluarga :
Ny.
U mengatakan dalam keluarga saling terbuka satu sama lain. Keluarga mengatakan
komunikasi dilakukan secara diskusi untuk menyelesaikan masalah. Tn. A sebagai kepala
keluarga berperan untuk mengambil keputusan.
22. Struktur
kekuatan keluarga :
Ny.
U mengatakan pemegang keputusan keluarga adalah Tn. A, tetapi tetap saja
berkomunikasi atau meminta pendapat dengan Ny. U.
23. Struktur
peran :
Tn.
A adalah kepala keluarga sekaligus tulang punggung keluarga yang bekerja
sebagai Security di PT Gembala sedangkan Ny. U merupakan Ibu rumah tangga yang
berperan sebagai isteri dan sekaligus ibu yang mengurus seluruh keperluan
keluarga.
24. Nilai
dan norma budaya :
Keluarga Tn. A menerapkan aturan-aturan yang sesuai
dengan nilai agama yang dianut dan norma yang berlaku di masyarakat tempat
tinggalnya. Bila ada anggota keluarga yang sakit maka tindakan pengobatan yang
dilakukan pertama kali adalah membeli obat di warung, bila penyakit tidak dapat
diatasi atau tidak membaik baru akan dibawa ke puskesmas atau klinik kesehatan terdekat bisanya di klinik universitas sriwijaya.
V.
Fungsi Keluarga
25. Fungsi
afektif :
Semua anggota Tn. A saling menyayangi satu sama
lain, jika ada yang sakit atau mengalami kesusahan maka akan saling membantu
dan bila keadaan tidak belum juga membaik maka akan segera dibawa ke puskesma
untuk segera mendapat penanganan.
26. Fungsi
sosialisasi :
Keluarga Tn. A
sesekali membiarkan anak-anaknya bermain di luar rumah. Ny. U lebih
senang anaknya bermain di dalam rumah.
27. Fungsi
perawatan kesehatan :
1)
Kemampuan mengenal masalah kesehatan
Ny.
U mengatakan anaknya pernah terkena batuk
pilek dan demam. Sedangkan Ny. U dan Tn. A jarang sakit hanya Tn. A
merupakan perokok aktif yang terkadang merokok di rumah.
2)
Kemampuan mengambil keputusan untuk melakukan
tindakan kesehatan
Jika
ada anggota keluarga yang sakit, maka Ny. U
memberikan obat pada anggota keluarga yang sakit. Jika tidak sembuh, baru
dibawa ke tempat fasilitas pelayanan kesehatan yang terdekat misalnya puskesmas dan klinik. Namun Ny. U mengatakan kelurganya tidak memiliki
asuransi kesehatan karena keluarganya jarang sakit berat.
3)
Kemampuan merawat anggota keluarga yang
sakit
Menurut pengakuan Ny. U, jika
anggota keluarga sakit maka Ny. U akan
memberikan obat dengan membeli di warung terdekat dan memberikan ramuan
tradisional yang sudah dikenalnya. Bila
tidak sembuh atau tidak membaik baru dibawa ke puskesmas atau klinik kesehatan terdekat.
4)
Kemampuan keluarga memelihara atau
memodifikasi lingkungan rumah yang sehat
Ny. U mengatakan ia rajin
membersihkan rumahnya. Ia menyapu 2x dalam sehari. Ini terlihat dari rumah yang
tampak tertata rapi dan bersih.
5)
Kemampuan menggunakan fasilitas
pelayanan kesehatan yang ada
Ny. U mengatakan sewaktu anaknya masih kecil ia sering
mengunjungi posyandu sesuai jadwal untuk mendapatkan imunisasi dan menimbang
berat badan anak-anaknya. Namun sekarang ia hanya mengunjungi puskesmas atau
klinik hanya saat ada anggota keluarga yang sakit.
VI.
Stress dan koping keluarga
28. Stressor
jangka pendek :
Ny. U mengatakan tidak begitu
punya masalah yang sedang dipikirkan hanya saja ia merasa sedikit penat pada
aktivitasnya mengurus keluarga dan berharap bisa mempunyai waktu luang untuk
dirinya sendiri.
29. Kemampuan
keluarga berespon terhadap masalah :
Jika ada masalah dalam keluarga,
keluarga selalu berusaha untuk mengatasainya dengan
berdiskusi bersama unutk mencari solusi.
30. Strategi
koping yang digunakan :
Tn. A melakukan
strategi koping yang efektif dalam menyelesaikan masalah dengan berdiskusi
dengan isterinya.
31. Strategi
adaptasi disfungsional :
Dari hasil pengkajian didapatkan bahwa dalam mengatasi
masalah kesehatan, keluarga terlebih dahulu merawat anggota keluarga yang
sakit, keluarga merawat dahulu di rumah dengan ramuan tradisional yang biasa
diketahui, bila tak kunjung membaik, langsung dibawa ke fasilitas kesehatan
terdekat (Klinik Unsri).
32. Pemeriksaan
fisik : head to toe secara inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi dan tanda
vital termasuk tinggi badan dan berat badan
Pemeriksaan
|
Tn. A
|
Ny. U
|
An. AP
|
An. AM
|
Kepala
|
Rambut
hitam, bersih
|
Rambut
hitam, bersih
|
Rambut
htam, bersih
|
Rambut hitam dan tampak bersih
|
TTV
|
Nadi :
76 x/menit
RR : 22
x/menit
TD : 120/80 mmHg
|
Nadi :
80x/menit
RR : 20
x/menit
TD : 110/70
mmHg
|
Nadi : 82x/m
RR : 22x/m
|
Nadi: 86 x/m
RR: 24x/m
|
BB, TB
|
TB : 171 cm
BB : 68 kg
|
TB : 156 cm
BB : 51 Kg
|
TB : 130
cm
BB : 20
Kg
|
TB : 87 cm
BB: 13 kg
|
Mata
|
Anemis
(-), Sekret (-)
|
Anemis
(+), sekret (-)
|
Anemis
(-), sekret (-)
|
Anemis
(-), sekret (-)
|
Hidung
|
Sekret
(-)
|
Sekret
(-)
|
Sekret
(-)
|
Secret (-)
|
Mulut
|
Mukosa
lembab, bibir berwarna kehitaman
|
Mukosa lembab
|
Mukosa lembab
|
Mukosa lembab
|
Telinga
|
Simetris
(+), sekret (-)
|
Simetris (+), sekret (-)
|
Simetris (+), sekret (-)
|
Simetris (+), sekret (-)
|
Leher
|
Benjolan
(-)
|
Benjolan (-)
|
Benjolan (-)
|
Benjolan (-)
|
Dada
|
Simetris
(+), suara vesikuler (+)
|
Simetris
(+), suara vesikuler (+)
|
Simetris
(+), suara vesikuler (+)
|
Simetris
(+), suara vesikuler
|
Abdomen
|
Tidak
ada keluhan
|
Tidak
ada keluhan
|
Tidak ada keluhan
|
Tak ada keluhan
|
Tangan
|
Fraktur
(-), turgor baik
|
Fraktur
(-),turgor baik
|
Fraktur
(-),turgor baik
|
Fraktur
(-),turgor baik
|
Kaki
|
Edema (-),
turgor baik
|
Edema
(-), turgor baik
|
Edema
(-), turgor baik
|
Edema
(-), turgor baik
|
Keadaan
Umum
|
Baik
|
Baik
|
Baik
|
Baik
|
VII.
Harapan keluarga terhadap Asuhan
Keperawatan Keluarga :
Keluarga berharap bisa membantu berjalannya proses
asuhan keperawatan yang diberikan dengan saling bekerja sama
Analisis Data
Data
|
Masalah Keperawatan
|
Penyebab
|
DS :
1.
Ny. U
mengatakan bahwa Tn. A merupakan
perokok
aktif. Tn A bisa menghabiskan 1 bungkus rokok
perhari
2.
Ny. U
mengatakan bahwa Tn. A tidak mau berhenti merokok.
DO:
1.
Bibir Tn. A tampak
berwarna gelap
2.
Tampak asbak berisi puntug
rokok di rumah.
|
Resiko terjadinya penyakit-penyakit saluran pernafasan
|
ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah kesehatan akibat merokok.
|
DS :
-
Ny.U mengatakan
anak-anaknya kususnnya An. AM sering terkena batuk pilek berulang terutama
saat musim hujan.
-
Ny.U mengatakan bisanya ia
akan merawat dahulu di rumah, bila tidak juga membaik langsung dibawa ke
klinik atau tempat praktik dokter.
DO :
-
Badan tak panas
-
RR An.AM 24x/m
dan HR: 86 x/m
|
Resiko
kekambuhan ISPA pada anak-anak terutama An. AM
|
Ketidakmampuan
keluarga mengenal ISPA
|
SKORING
PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN
1. Risiko
terjadinya penyakit-penyakit saluran
pernafasan khusunya Tn. A berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah kesehatan akibat merokok.
No.
|
Kriteria
|
Skor
|
Bobot
|
Perhitungan
|
Pembenaran
|
1
|
Sifat masalah :
Resiko
|
2/3
|
1
|
2/3
|
Masalah pernah
terjadi
|
2.
|
Kemungkinan masalah dapat
diubah:
Sebagian
|
1/2
|
2
|
1
|
Tn.A pernah berhenti merokok namun merokok
kembali saat tidak sakit.
|
3.
|
Potensial masalah untuk dicegah
:
Rendah
|
2/3
|
1
|
2/3
|
Tn.A belum
berniat berhenti merokok.
|
4.
|
Menonjolnya masalah:
Ada masalah
dan tidak harus segera ditangani
|
1/2
|
1
|
1/2
|
Keluarga
menganggap masalah lain perlu ditangani.
|
Total Skor
|
2 5/6
|
2. Resiko kekambuhan ISPA pada anggota keluarga khusunya An. AM berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga mengenal ISPA.
No.
|
Kriteria
|
Skor
|
Bobot
|
Perhitungan
|
Pembenaran
|
1
|
Sifat masalah :
Resiko
|
2/3
|
1
|
2/3
|
Masalah sudah terjadi dan berulang
|
2.
|
Kemungkinan masalah dapat
diubah:
Sebagian
|
1/2
|
2
|
1
|
Ny.U
mengatakan sudah terbiasa dengan masalah batuk pilek anaknya.
|
3.
|
Potensial masalah untuk dicegah
:
Cukup
|
2/3
|
1
|
2/3
|
Lingkungan fisik yang berdebu dan panas serta kebiasaan jajan
anak-anaknya jajan di sekolah dan kebiasaan merokok Tn. A di rumah.
|
4.
|
Menonjolnya masalah:
Ada masalah
dan tidak harus
segera ditangani
|
1/2
|
1
|
1/2
|
Keluarga menganggap masalah lain perlu ditangani.
|
Total Skor
|
2 5/6
|
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Prioritas
|
Diagnosa
Keperawatan
|
Skor
|
1.
|
Resiko
kekambuhan ISPA pada anggota keluarga khusunya An. AM berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal ISPA.
|
2 5/6
|
2.
|
Risiko
terjadinya penyakit-penyakit saluran
pernafasan khusunya Tn. A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan akibat merokok.
|
2 5/6
|
Rencana Asuhan Keperawatan
NO
|
DIAGNOSA
|
TUJUAN
|
EVALUASI
|
RENCANA TINDAKAN
|
||
UMUM
|
KHUSUS
|
KRITERIA
|
STANDAR
|
|||
1.
|
Resiko
kekambuhan ISPA pada anggota keluarga khusunya An. AM berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal ISPA.
|
Setelah dilakukan perawatan selama
5 kali pertemuan dapat mengenal masalah kesehatan
dengan menjelaskan masalah kesehatan ISPA.
|
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 1 x 20 menit,
1. Keluarga dapat mengenal masalah kesehatan ISPA dengan menyebutkan:
1.1.Pengertian ISPA
1.2. Penyebab ISPA
1.3 Menyebutkan tanda dan gejala
ISPA
2. Setelah
dilakukan kunjungan keluarga selama 1 x 15 menit, keluarga mampu mengambil
keputusan yang tepat mengatasi masalah ISPA dengan:
1.1 Menyatakan keputusannya untuk mengatasi
masalah ISPA Setelah dilakukan kunjungann keluarga
3.
Setelah tindakan 1 x 15 menit keluarga Tn. F dapat merawat Anggota
keluarga yang sakit ISPA.
3.1 Menyebutkan cara perawatan
ISPA
3.2.Mendemonstrasikan cara
pembuatan obat tradisional untuk ISPA
4. Setelah dilakukan kunjungan keluarga selama 1x20 menit, keluarga mampu memodifikasi lingkungan
untuk memotivasi mengatasi masalah
ISPA
5. Setelah dilakukan kunjungan keluarga selama 1x15 menit, keluarga
mampu menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan untuk mengatasi masalah ISPA
|
Verbal Psikomotor
Verbal
Verbal
|
1.1 ISPA adalah penyakit saluran pernafasan akut dengan batuk dan pilek.
1.2 Keluarga
mampu menyebutkan
kembali penyebab ISPA:
-
Kurang gizi
-
Imunisasi tidak
lengkap
Lingkungan yang tidak sehat
1.3 Keluarga mampu menyebutkan
kembali tanda dan gejala ISPA:
-
Batuk
-
Pilek
-
Demam
-
Nafas cepat
-
Suara Parau
-
Nyeri tenggorokan
Keluarga menyatakan akan mencoba mengatasi masalah
ISPA
|
- Diskusikan
dengan keluarga tentang pengertian ISPA
- Dorong
keluarga untuk mengulangi penjelasan
pengertian ISPA
- Berikan penguatan positif
- Diskusikan
dengan keluarga tentang penyebab ISPA
- Motivasi
keluarga untuk mengulangi penjelasan tentang penyebab ISPA
- Berikan
penguatan positif
- Diskusikan
dengan keluarga tentang tanda dan gejala ISPA
- Motivasi
keluarga untuk mengulangi penjelasan tentang tanda dan gejala ISPA
- Berikan
penguatan positif
- Diskusikan
bersama keluarga tentang upaya yang dilakukan untuk mengatasi ISPA dengan
memanfaatkan sumber yang dimiliki keluarga
Beri penguatan positif
|
Respon verbal
Psikomotor
Demonstrasi
Verbal
Psikomotor
|
-
Keluarga dapat menyebutkan cara
Perawatan ISPA :
-
Jika panas
dikompres
-
Jika pilek
bersihkan hidung dengan saputangan yang bersih
-
Beri minum yang
banyak
-
Awasi kondisi bila bertambah parah.
Keluarga mampu mendemonstrasikan cara membuat obat tradisional batuk dan pilek
(Jeruk-Kecap atau jeruk madu):
-
Siapkan baki dan
pengalas
-
Potong jeruk
nipis, kemudian jeruk diperas dan ainya disaring.
-
Ambil kecap
sebanyak 1 sendok makan, kemudian dituang kedalam gelas.
-
Ambil 1 sendok
makan air jeruk nipis, kemudian tuangkan kedalam gelas berisi kecap.
-
Aduk hingga
merata
Berikan pada anak
untuk diminum
Keluarga mampu
menyebutkan 4 dari 8 lingkungan yang sehat untuk mencegah ISPA :
-
Menjauhkan rokok
dari penderita batuk.
-
Jaga kebersihan
lingkungan.
-
Imunisasi lengkap
-
Berikan makanan yang
bergizi.
-
Rumah dibersihkan
-
Pakaian
dibereskan jangan digantung.
-
Jendela dibuka.
Debu dibersihkan.
|
-
Diskusikan
bersama keluarga tentang pencegahan ISPA.
-
Berikan kesempatan
yang kurang dimengerti.
-
Tanyakan kembali
tentang apa yang dijelaskan.
-
Demonstrasikan
cara pembuatan obat tradisional.
-
Beri kesempatan
keluarga untuk re demonstrasi.
-
Diskusikan
bersama keluarga tentang pencegahan ISPA.
-
Berikan
kesempatan klien tentang pencegahan ISPAbertanya.
-
Tanyakan kembali
hal-hal yang dijelaskan.
-
Beri re inforcement positif atas jawaban yang diberikan keluarga.
-
Praktekkan dan
laksanakan kebersihan lingkungan.
|
||||
Verbal
|
Keluarga mampu
menyebutkan Fasilitas kesehatan untuk berobat ISPA:
-
Puskesmas
-
Rumah sakit
-
Bidan
-
Dokter
-
|
- Jelaskan pada
keluarga tentang fasilitas kesehatan yang biasa digunakan.
- Motivasi keluarga untuk mengunjungi fasilitas kesehatan
yang dipilih.
- Beri reinforcement positif atas keputusan keluarga.
- Beri kesempatan keluarga untuk bertanya tentang hal-hal
yang belum diketahui.
- Beri re inforcement positif
terhadap jawaban dari pertanyaan yang diberikan petugas.
|
||||
2.
|
Risiko
terjadinya penyakit-penyakit saluran
pernafasan khusunya Tn. A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan akibat merokok.
|
Setelah dilaksanakan tindakan keperawatan selama 2x30 menit pertemuan,
keluarga dapat mengenal masalah
kesehatan akibat kebiasaan merokok.
|
Setelah
dilakukan intervensi keperawatan selama 1x30 menit, keluarga mampu:
1.
Mengenal
masalah :
a.
Pengertian rokok dengan bahasa yang
sendiri.
b.
Kandungan yang terdapat dalam rokok
c.
Gejala ketagihan rokok
2.
Mengambil
keputusan:
a.
Mengenai akibat lanjut
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama 1x30 menit pertemuan diharapkan
keluarga mampu :
3.
Merawat
anggota keluarga:
a.
Menyebutkan tips berhenti merokok.
4.
Cara
memelihara/ memodifikasi lingkungan yang sehat.
|
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
|
a.
Keluarga mampu menyebutkan kandungan
yang terdapat dalam rokok, yaitu : tar, nikotin, karbon monoksida.
b.
Keluarga mampu menyebutkan 3 dari 4
gejala ketagihan merokok yaitu :
- Batuk
– batuk dan tenggorokan terasa kering
- Sangat
ingin untuk merokok
- Sembelit
- Tidak
nafsu makan, sering merasa kenyang
Keluarga mampu
menyebutkan 5 dari 8 akibat lanjut bila ketagihan rokok.
a.
kanker paru
b.
penyakit jantung
c.
kemandulan dan keguguran
d.
sakit tenggorokan
e.
bayi lahir cacat
f.
asma/sesak nafas
g.
batuk menahun
h.
kerusakan kulit
Keluarga dapat menyebutkan 5 dari 7 akibat yang
ditimbulkan dari merokok :
a.Bulatkan tekad untuk berhenti merokok
b.Tinggalkan rokok secara bertahap
c.Menjauhlah dari tempat anda biasa merokok/ orang
yang sedang merokok
d.Jika anda ingin merokok, tahan keinginan
tersebut dang anti dengan makan permen.
e.Usahakan agar anda selalu sibuk
f.Berolahragalah secara teratur seperti berenang,
jalan kaki, dan bersepeda,
g.Kumpulkan dukungan dari keluarga.
Keluarga dapat
menyebutkan dan memodifikasi lingkungan dengan cara mengkondisikan lingkungan
yang dapat menyebabkan keluarga tersebut merokok
a.Hindari/jauhi orang yang merokok
b.Terapkan peraturan didalam rumah bahwa siapa
saja yang merokok didalam rumah, maka kenakan denda.
c.Pasang stiker/tulis yang isinya “dilarang
merokok”
|
1.
Dengan menggunakan media leaflet, dan
menampilkan video, menjelaskan dengan keluarga pengertian rokok.
2.
Motivasi keluarga untuk mengungkapkan
kembali pengertian rokok.
3.
Beri pujian atas kemampuan keluarga
1.
Jelaskan kepada keluarga kandungan
yang terdapat dalam rokok.
2.
Motivasi keluarga untuk mengungkapkan
kembali kandungan yang rokok.
1.
Diskusikan dengan keluarga gejala
ketagihan merokok.
2.
Motivasi keluarga untuk menyebutkan
kembali gejala ketagihan rokok.
3.
Beri pujian atas kemampuan keluarga.
1. Jelaskan
kepada keluarga akibat lanjut bila ketagihan rokok.
2. Motivasi
keluarga untuk mengungkapkan kembali akibat lanjut ketagihan merokok.
3. Berikan
pujian atas usaha keluarga
1.Diskusikan
dengan keluarga cara/tips berhenti merokok dengan menggunakan leaflet/video
2.Motivasi
keluarga untuk menyebutkan kembali tips berhenti merokok.
3.Beri
reinforcement positif atas usaha yang dilakukan keluarga.
1.Jelaskan
dengan keluarga cara memodifikasi lingkungan
2.Motivasi
keluarga untuk menyebutkan kembali cara memodifikasi lingkungan
3.Beri
reinforcement positif atas usaha yang dilakukan keluarga.
|
EmoticonEmoticon