Look at this

Sabtu, 21 Juli 2018

STANDAR OPERASIOANL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN TRACHEOSTOMY (TRACHEOSTOMY CARE)

Standar Operasional Prosedur (SOP)

JUDUL

TRACHEOSTOMY CARE

Tanggal terbit

Disahkan oleh

Ka. Prodi PSIK

1

PENGERTIAN

Trakeostomi adalah suatu tindakan dengan membuka dinding depan/anterior trakea untuk mempertahankan jalan nafas agar udara dapat masuk ke paru-paru dan memintas jalan nafas bagian atas (Hadikawarta, Rusmarjono, Soepardi, 2004).

2

TUJUAN

1. Mencegah obstruksi jalan nafas

2. Sarana untuk mengangkat sekret

3. Meningkatkan kerja paru

4. Mencegah infeksi

5. Mencegah kerusakan integritas kulit sekitar trakeostomi

3

INDIKASI

1. Tumor laring

2. Injuri/trauma berat

3. Obstruksi jalan nafas

4. Memasang alat bantu pernafasan (respirator)

5. Mengeluarkan sekret pada bronkus yang tidak dapat dikeluarkan secara fiisologis, misalnya pada pasian dalam keadaan koma

6. Mengurangi ruang rugi (dead air space) di saluran nafas atas seperti rongga mulut, sekitar lidah, dan faring.

4

KONTRA INDIKASI


5

PERSIAPAN PASIEN

· Atur posisi terlentang atau semifowler.

6

PERSIAPAN ALAT

1. Tali pengikat trakeostomi

2. Kom/mangkuk steril, cairan Nacl, Hydrogen Peroksida (H202), spuit 10cc.

3. Stetoskop

4. Suction set

5. Set ganti balut steril

6. 1 pasang handscoen bersih dan 2 pasang handscoen steril

7. Kapas apus (swab), alkohol 70%

8. Nierbeken/bengkok, plester, dan gunting

9. sikat pembersih

10. Handuk, perlak, dan kantung plastik

11. Tromol kasa, kaca mata pelindung, masker, gaun/ skort (kalau perlu)

7

PENATALAKSANAAN

1. Menjelaskan prosedur dan tujuannya kepada klien

2. Membantu klien mengatur posisi yang nyaman (supine atau semifowler)

3. Membentangkan handuk didada klien

4. Menjaga kebutuhan privacy klien

5. Mendekatkan alat pada tempat yang mudah dijangkau

6. Menutup sampiran

7. Mencuci tangan dan memakai handscoen bersih

8. Membuka set peralatan dan bungkus alat-alat yang dibutuhkan untuk pembersihan trakeostomi.

a. Meletakkan perlak paling bawah

b. Mengatur mangkuk steril kedua dekat, jangan menyentuh bagian dalam mangkuk

c. Tuangkan 50 ml hidrogen peroksida ke mangkuk, jangan sampai menetes ke perlak

d. Membuka sikat steril dan letakkan disebelah mangkuk yang berisi hidrgen peroksida

e. Membuka sikat steril dan letakkan disebelah mangkuk yang berisi hidrogen peroksida

f. Membuka bungkusan kasa, tuangkan hidrogen peroksida diatas kasa pertama, dan normal salin pada kasa kedua, sedangkan kasa ketiga dibiarkan kering.

g. Jika trakeostomi menggunakan kanule dalam sekali pakai ( disposible), buka bungkusnya sehingga dapat dengan mudah diambil. Pertahankan sterilisasi kanule dalam

h. Menentukan panjang tali pengikat trakeostomi yang diperlukan dengan menggandakan lingkar leher dan menambah 5 cm dan gntung tali pada panjang tersebut.

9. Melakukan prosedur penghisapan. Pastikan telah mengguanakan skort, kaca mata pelindung, dan handscoen steril

10.Melepaskan handscoen yang sudah basah dan kenakan handscoen steril yang baru. Pertahankan agar tangan dominan tetap steril sepanjang prosedur dilakukan.

11.Membersihkan kanule dalam

12.Mengganti kanule dalam sekali pakai ( disposible inner-canule)

a. Buka dan lepaskan kanul dalam dengan menggunakan tangan yang tidak dominan dengan hati-hati

b. Lakukan teknik penghisapan dengan teknik steril (jika diperlukan)

c. Mengeluarkan kanul dalam baru steril dari bungkusnya dan siramkan normal salin steril pada kanul baru tersebut. biarkan normla salin menetes dari kanul dalam.

d. Memasang kanul dalam dengan hati-hati dan cermat dan kunci kembali agar tetap pada tempatnya

e. Menghubungkan kembali klien dengan sumber oksigen

13.Membersihkan dalam tak disposible

a. Lepaskan kanule dalam menggunakan tangan tidak dominan dan masukkan kanule tersebut ke dalam mangkuk berisi hidrogen peroksida

b. Membersihkan kanule dalam dengan menggunakan sikat (tangan dominan memegang sikat dan tangan yang tidak dominan memegang kanul).

c. Memegang kanula diatas mangkuk yang berisi hidrogen peroksida dan tuangkan normal saline pada kanula sampai semua bagian kanula terbilas dengan baik. Biarkan normal saline menetes dari kanule dalam.

d. Memasang kembali kanule dalam dan kunci

e. Hubungkan kembali klien ke sumber oksigen

14.Membersihkan bagian luar/sekitar kanula dan kulit sekitarnya dengan menggunakan hidrogen peroksida, lalu bilas dengan Nacl dan keringkan dengan kasa

15.Mengganti tali pengikat trakeostomi:

a. Membiarkan tali yang lama tetap pada tempatnya sementara memasang tali yang baru

b. Menyisipkan tali yang baru pada salah satu sisi faceplate. Melingkarkan kedua ujung bebasnya mengelilingi bagian belakang leher klien ke sisi lainnya faceplate dan ikat dengan kuat tetapi tidak ketat. Gunting tali trakeostomi yang lama.

16. Memasang kasa mengelilingi kanul luar dibawah tali pengikat dan faceplate. Periksa kembali untuk memastikan bahwa tali pengikat tidak terlalu ketat tetapi pipa trakeostomi tertahan dengan aman pada tempatnya.

17. Mengempiskan dan mengembangkan balon (cuff) pipa trakeostomi:

a. memakai hanscoen

b. jika terdapat klem pada pipa cuff lepaskan klemnya dan sambungkan dengan spuit

c. meminta klien menghirup nafas dalam (biasanya 5cc). Amati kesulitan bernafas

18.Mengatur kembali posisi klien, memasang pengaman tempat tidur dan atur kembali ketinggian tempat tidur.

19.Rapikan peralatan

20.Melepaskan handscoen dan mencuci tangan.

8

DOKUMENTASI

1. Form lembar catatan perkembangan terintegrasi

2. Form observasi tanda-tanda vital


EmoticonEmoticon

About