BAB I
PENDAHULUAN
1.1 L atar Belakang
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna. Manusia diciptakan hidup berpasang-pasangan. Salah satu ciri makhluk hidup adalah berkembang biak. Perkembangbiakan ini bertujuan untuk menjaga keturunan. Pada manusia, fertilisasi terjadi karena adanya pertemuan ovum dan sperma. Dalam pembentukan ovum terjadilah sebuah proses yang dinamakan proses oogenesis yang terjadi pada wanita sedangkan pada laki-laki disebut spermatogenesis. Proses-proses ini tidaklah berdiri sendiri melainkan saling berkoordinsi dan pada akhirnya akan membentuk suatu individu baru.
Salah satu komponennya yaitu Oogenesis merupakan pembentukan ovum yang berlangsung di dalam alat kelamin betina, pada saat proses terjadinya oogenesis ini terdapat di mitosis maupun meiosis, dalam hal ini karena di dalam ovarium terdapat banyak sel primordium yang akan terjadi pembelahan secara mitosis, sedangkan sel oogonia akan mengalami pembelahan secara meiosis.
Hasil akhir dari tahap oogenesis yang telah mengalami pembelahan secara mitosis maupun meiosis yaitu Oosit sekunder, yang akan membelah menjadi satu Oosit dan satu plosit II, sedangkan polosit I akan menghasilkan dua polosit II,tiga buat sel polosit II akan mengalami degenerasi sehingga tidak fungsional sedangkan Oosit akan mengalami pendewasaan membentuk ovum fungsional.
1.2 Permasalahan
Dalam maklah ini masalah yang akan dibahas adalah:
1. Apakah oogenesis itu?
2. Bagaimana p roses o ogenesis ?
3. Apa saja tahap-tahap pada oogenesis?
4. Apa saja macam-macam ovum menurut susunan deutoplasma ?
1.3 Tujuan
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah anatomi dan memberikan pengetahuan khususnya mengenai oogenesis.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Oogenesis
Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur secara meiosis yang berlangsung di ovarium.
2.2 Proses Oogenesis
Di dalam ovarium janin sudah terkandung sel-sel primordial atau oogonium. Oogonium akan berkembang menjadi oosit primer. Saat bayi dilahirkan oosit primer dalam fase profase pada pembelahan meiosis. Oosit primer kemudian mengalami masa istirahat hingga masa pubertas. Pada masa pubertas terjadilah oogenesis.
2.2.1 Sel-Sel Kelamin Primordial
Sel-sel kelamin primordial mula-mula terlihat di dalam ektoderm embrional dari saccus vitellinus, dan mengadakan migrasi ke epitelium germinativum kira-kira pada minggu ke 6 kehidupan intrauteri (dalam kandungan). Masing-masing sel kelamin primordial (oogonium) dikelilingi oleh sel-sel pregranulosa yang melindungi dan memberi nutrien oogonium dan secara bersama-sama membentuk folikel primordial.
2. 2.2 Folikel Primordial
Folikel primordial mengadakan migrasi ke stroma cortex ovarium dan folikel ini dihasilkan sebanyak 200.000 buah. Sejumlah folikel primordial berupaya berkembang selama kehidupan intrauteri dan selama masa kanak-kanak, tetapi tidak satupun mencapai pemasakan. Pada waktu pubertas satu folikel dapat menyelesaikan proses pemasakan dan disebut folikel de Graaf dimana didalamnya terdapat sel kelamin yang disebut oosit primer.
2.2. 3 Oosit Primer
Inti (nukleus) oosit primer mengandung 23 pasang kromosom (2n). Satu pasang kromosom merupakan kromosom yang menentukan jenis kelamin, dan disebut kromosom XX. Kromosom-kromosom yang lain disebut autosom. Satu kromosom terdiri dari dua kromatin. Kromatin membawa gen-gen yang disebut DNA.
2.2.4 Pembelahan Meiosis Pertama
Meiosis terjadi di dalam ovarium ketika folikel de Graaf mengalami pemasakan dan selesai sebelum terjadi ovulasi. Inti oosit atau ovum membelah sehingga kromosom terpisah dan terbentuk dua set yang masing-masing mengandung 23 kromosom. Satu set tetap lebih besar dibanding yang lain karena mengandung seluruh sitoplasma, sel ini disebutoosit sekunder. Sel yang lebih kecil disebut badan polar pertama. Kadang-kadang badan polar primer ini dapat membelah diri dan secara normal akan mengalami degenerasi.
Pembelahan meiosis pertama ini menyebabkan adanya kromosom haploid pada oosit sekunder dan badan polar primer, juga terjadi pertukaran kromatid dan bahan genetiknya. Setiap kromosom masih membawa satu kromatid tanpa pertukaran, tetapi satu kromatid yang lain mengalami pertukaran dengan salah satu kromatid pada kromosom yang lain (pasangannya). Dengan demikian kedua sel tersebut mengandung jumlah kromosom yang sama, tetapi dengan bahan genetik yang polanya berbeda.
2.2. 5 Oosit Sekunder
Pembelahan meiosis kedua biasanya terjadi hanya apabila kepala spermatozoa menembus zona pellucida oosit. Oosit sekunder membelah membentuk ootid yang akan berdiferensiasi menjadi ovum dan satu badan polar lagi, sehingga terbentuk tiga badan polar dan satu ovum masak, semua mengandung bahan genetik yang berbeda. Ketiga badan polar tersebut secara normal mengalami degenerasi. Ovum yang masak yang telah mengalami fertilisasi mulai mengalami perkembangan embrional.
Telur dihasilkan di dalam ovarium. Sel oogonia yang bersifat diploid membelah secara mitosis menghasilkan sel oogonia tambahan. Pada kebanyakan hewan akuatik dan amfibia proses tersebut terjadi sekali setahun. Akan tetapi pada reptilia, burung dan mamalia, proses tersebut berhenti lama sebelum lahir. Sebenarnya pada waktu itu fetus dari manusia (bayi yang sedang berkembang), berumur 15 minggu dan multiplikasi oogonia hampir selesai.
Pembentukan telur mulai terjadi ketika ooogonia mulai tumbuh dan berubah menjadi oosit primer. Sel-sel diploid ini memasuki profase dari pembelahan meiosis pertama dan sejak saat itu perkembangannya berhenti. Perkembangan oosit primer lebih lanjut tak terjadi sampai saat hewan siap memasuki periode kegiatan reproduksi.
2.3 Tahap-tahap pada oogenesis
Oogenesis memiliki 3 tahap yaitu:
1. Proliferasi
Primordial germ cell berproliferasi membentuk oogonia (tunggal: oogonium) yang jumlahnya di taksir sekitar 600.000 butir. Oogonia berproliferasi secara mitosis membentuk ± 7 juta oosit primer ketika embrio berumur 5 bulan, kemudian beratresia waktu lahir menjadi sekitar 2 juta, waktu anak berumur 7 tahun jumlahnya susut lagi menjdai sekitar 300.000.
2. Meoisis
Oosit primer memasuki meiosis I ketika embrio umur 6 bulan. Ketika wanita akil balig meiosis I diselesaikan dan waktu mau berovulasi meiosis II berlangsung. Ketika meiosis I berlangsung, terbentuk 1 oosit dan 1 polosit primer dan 1 oosit primer. Kalau pembuahan berlangsung dan meiosis II diselesaikan, dari 1 oosit sekunder terbentuk 1 ootid dan 1 polosit sekunder. Sementara itu polosit primer pun ikut bermeiosis II hingga terbentuk 3 polosit pada akhir pembelahan. Ketiga polosit tetap hadir di luar ootid, sampai pada cleavage awal mengalami degenerasi dan diserap.
3. Transformasi atau pematangan
Waktu wanita akil balig folikel tertier mengalami proses transformasi dan pada oosit primernya berlangsung penyelesaian meiosis I, disusul meiosis II samapi metafase. Berhenti sampai ada pembuahan. Folikel ini disebut matang atau folikel Graaf, dan waktu ovulasi oosit sekundernya boleh disebut ovum.
2.4. Macam-macam telur menurut susunan deutoplasma
Macam telur (ovum) menurut susunan deutoplasma ada 4 yaitu :
1. Homolechital
Disebut juga oligolechital atau isolechital. Deutoplasma sedikit, tersebar rata diseluruh sitoplasma. Terdapat pada amphioxus dan methateria dan eutheria.
2. Mediolechital
Deutoplasma berupa lapisan didaerah kutub vegetal telur, terdapat pada amphibia
3. Megalechital
Istilah lainya adalah telolechital. Deutoplasma banyak sekali, membentuk lapisan yang mengisi hampir semua telur , sedangkan inti dan sedikit sitoplasma menempati hanya daerah puncak kutub animal. Terdapat pada pisces, reptelia aves dan monotremata.
4. Centrolechital
Deutoplasma relatif banyak dibandingkan dengan volume telur, tapi terletak dibagian tengah. Sitoplasma berada sebelah luar, terdapat pada telur insecta.
Ovarium terdiri atas 3 bagian. Bagian tersebut saling berkaitan satu sama lain, yaitu daerah medula yang merupakan pembuluh darah dan jarinagan penyambung jarang, daerah medulla dan tunica albuginea Ovarium berjumlah sepasang yaitu berada di kiri dan di kanan uterus, dalam rongga pelvis. Diikatkan ke dinding dorsal tubuh pada broad ligament uterus mesovarium, dan ke uterus sendiri oleh ligament pula.
Ovarium diselaputi oleh selapis sel-sel yang berasal dari lapisan peritoneum, yang kemudian berubah jadi bentuk kubus, disebut epitel germinal. Sebelah dalam epitel germinal terdiri dari selapis jaringan ikat rapat, tunica albuginea.
BAB III
PENUTUP
Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur secara meiosis yang berlangsung di ovarium.
Menjelang saat kelahiran, semua oosit primer telah memulai profase pembelahan meiosis. Oosit primer tetap berada dalam tahap profase dan tidak menyelesaikan pembelahan meiosis pertamanya sebelum mencapai masa pubertas disebabkan oleh zat penghambat pematangan oosit (PPO) yang dikeluarkan oleh sel folikuler.
Oogenenis memiliki tiga tahapan yaitu:
- Proliferasi
- Mediolechital
- Megalechital
Macam telur (ovum) menurut susunan deutoplasma ada 4 yaitu :
1.Homolechital
2.Mediolechital
3.Megalechital
4.Centrolechital
Ovarium terdiri atas 3 bagian yaitu :
- Daerah medula
- Daerah medulla
3. Tunica albu
Daftar Pustaka
Riani, Intan. 2009. Oogenesis (online). ( http://intanriani.wordpress.com/pembentukan-gamet-betina-oogenesis/ , diakses 15 maret 2011).
www.brown.edu/coures/BIOO32/gentherp/00glC.html ;
www.wisegeek.com/what-is-oogenesis.htm ;
www.rtc.edu/programs/generaleducation/biology/biology221/files/female_reproductive_system.pdf ;
www.sebelasipasatoe.wordpress.com/2010/05/03/oogenesis;Id.shvoong.com/exact-
EmoticonEmoticon